03

2.8K 344 0
                                    

Baca doang tapi kagak vote

......

Pagi yang biasanya tenang dan damai terlihat riuh di dalam mansion Cravis,pelakunya yang tak lain adalah anak kedua Cravis

Linden mengamuk saat tidak menemukan coklat dikulkasnya bukan hanya coklatnya bahkan susu cokelat dan cemilannya lenyap entah kemana

Para maid menunduk ketakutan mendapat amarah tuan muda kedua, tak ada yang membuka suara karena aura yang dikeluarkan Linden sangat mencekam

"SIAPA YANG NGAMBIL COKLAT GUE,HAH?!!JAWAB BANGSAT!! "Teriak Linden marah bahkan wajahnya ikut memerah lantaran terlalu emosi

Ia terbiasa makan dan minum susu coklat dipagi hari,itulah kebiasaannya dari kecil. Tuan muda kedua itu sangat maniak terhadap coklat bahkan ia selalu stok berbagai coklat agar tidak kehabisan mungkin ia bisa mati jika tidak makan coklat. Halah sia boy

Dan apa apaan ini,ia masih ingat sebelum berangkat ke sekolah semalam stok coklatnya masih penuh didalam kulkas pribadinya. Ya, memang letaknya didapur tapi tak ada yang berani menyentuh kulkasnya karena tau itu milik Tuan muda kedua

"Ma-maafkan kelalaian kami tu-tuan muda,kami tidak tau kenapa coklat itu bisa hilang,kami bersumpah kami tidak mengambil bahkan meyentuhnya. Kami tidak berani" Ujar salah satu maid dengan badan gemetaran bahkan untuk berdiri tegakpun ia gak mampu karena ketakutan

"Lalu bagaimana bisa hilang sialan!!!"Bentak Linden

"TOLONG MAAFKAN KELALAIAN KAMI TUAN MUDA"Ujar mereka serentak

"Ada apa ini?!"

Suara bariton itu mengalihkan atensi mereka bahkan Linden yang tadinya ingin mengeluarkan suara tidak jadi melihat kedatangan ayah dan adiknya

"Kenapa kalian sangat ribut! Mengganggu pagiku saja! "ucap Delon kesal

Linden acuh tapi kemudian tatapan tajam ia lanyangkan pada adiknya,ia yakin pasti bocah nakal ini yang mengambil semua coklatnya. Karena dirumah ini hanya dia yang suka mencari masalah

"Pasti dirimu yang mengambil coklatku kan,mengaku cepat!"Tuduhnya dengan jari telunjuk mengarah pada Delon.Walau sedang marah ia tak berani mengeluarkan kata kasar karena saat ini ada ayahnya. Ada aturan tidak boleh berbicara kasar atau berteriak didalam rumah. Kalau diluar rumah mah bebas yekan

"Yakk!! Kenapa kau menuduhku? Aku tidak ada hubungannya dengan coklatmu itu. Kau pikir aku sudi memegang atau memakan makanan kotor itu,Hah?!!" Elak Delon ikut kesal saat dituduh.  Padahalkan dia tidak melakukan itu

"Kau pikir aku percaya dengan omong kosongmu!! Lagipula siapa lagi pelakunya kalau bukan dirimu? Tuyul yang mencurinya?!" Sarkas Linden

"Bisa jadi" Jawab Delon santai

Nicholas memghela nafas kasar melihat perdebatan para anaknya,bukankah ini hanya masalah sepela. Kenapa mereka membesar-besarkannya. Karena tidak tahan dengan ocehan para anaknya ia akhirnya mengeluarkan suara

"Cukup! Hentikan perdebatan tak berguna kalian dan segeralah berangkat ke sekolah jika tidak ingin terlambat. Dan kau Linden,jangan membesarkan masalah sepele seperti ini" Setelah berkata demikian Nicholas beranjak pergi meninggalkan kedua anaknya yang saling melempar tatapan tajam

Sebelum pergi Delon melayangkan tatapan sinis pada kakaknya sedangkan Linden masih berdiam diri dengan tangan mengepal

'Dasar pak tua, berani-beraninya dia bilang ini masalah sepele dan apa-apaan tatapan bocah sialan itu'Batinnya kesal

_
_
_

Mansion kembali sepi setelah semua anggota Cravis meninggalkan perkarangn mansion untuk menjalani aktivitasnya. Hanya para maid dan penjaga yang sedang melakukan pekerjaannya masing-masing. Eits,kecuali si bocah imut kita ini,yang saat ini sedang berleha-leha di taman belakang mansion menikmati semilir angin yang berhembus membelai wajahnya. "Enak juga ya, jadi bocil sultan hehe"Ucap Celio sambil merebahkan dirinya dirumput hijau dengan dikelilingi bunga warna-warni

"Tapi, capek juga setiap hari makan bubur terus, sekali-sekali kek dikasi makan steak,pizza atau ayam goreng gitu. Nasib..jadi anak yang tidak dianggap, huh" Lanjutnya

Mata bulat itu hampir terpejam jika tidak ada suara tangisan bocah laki-laki yang samar-samar memasuki indra pendengerannya. Celio menggeram kesal bibirnya mengerucut seperti bebek. Padahalkan dia hampir tertidur karena sejuknya udara yang menerpa. Ia bangkit dan berjalan mengikuti suara tangisan itu

Sepertinya suara itu berasal dari luar tombok yang menjadi pembatas antara dua mansion yang bersebelahan. Dengan rasa penasaran yang amat tinggi Celio nekat memanjat pohon yang menghubungkan keluar tembok

Hiks hiks hiks

Suara itu semakin jelas saat Celio berhasil mencapai tembok. Dari atas Celio bisa melihat seorang anak laki-laki yang sedang berjongkok menelungkupkan wajahnya menyembunyikan tangisnya, posisinya menghadap Celio"HOI! "

Anak yang sedang menangis itu mendongak saat mendengar suara,ia mengitari sekeliling saat tidak menemukan siapaupun lalu dimana asal suara itu. Jantungnya berdegup kencang mengira itu adalah hantu yang akan memakannya karena terganggu dengan suara tangisannya. Buru-buru ia menghentikan tangisannya dan menghapus air mata di pipinya dengan kasar

"Si-siapa? Tolong tuan hantu ja-jangan ganggu aku" Cicitnya ketakutan

"Heii!! Aku ada di atas dan aku bukan hantu tauu"Ujar Celio merenggut tak suka

Anak laki-laki itu mendongak, ia bernafas lega karena ternyata suara tadi bukan suara hantu tetapi suara dari bocah imut yang sedang duduk dengan kaki menggantung ditembok pembatas namun otaknya kembali berpikir bagainama caranya bocah itu sampai diatas tembok yang tingginya sekitaran lima meter itu

"Kamu siapa? Dan kenapa kamu ada diatas sana? "tanyanya pada Celio

"Aku? Perkenalkan aku adalah pangeran tampan yang turun kebumi untuk menyelamatkan dunia,khekhekhe"Jawab Celio diakhiri kekehen geli dengan ucapannya sendriri

Mata anak laki-laki itu yang tadinya sendu berubah menjadi berbinar-binar,dengan polosnya ia percaya dengam ucapan Celio. Padahalkan Celio hanya berniat bercanda agar tidak terlalu canggung bagi mereka tapi malah dianggap nyata oleh bocah polos itu. " Benarkahh? A-apa kamu sama seperti doraemon yang mempunyai pintu kemana saja d-dan kamu bisa terbang?"Celio gelagapan mendapat pertanyaan aneh itu. Bagaimana ini? Apa yang harus ia jawab?

"e-eh aku hanya ber--"

"Maukah kamu mengajak ku terbang?" Celio menjadi kikuk sendiri saat mendapat pertanyaan itu

"Kenapa kamu hanya diam? Apakah kamu tidak mau mengajakku terbang? "Mata itu kembali berkaca-kaca siap menunpahkan air mata

Celio panik tentu saja otaknya berputar memikirkan cara agar bocah didepannya tidak menangis. Dia sedikit menyesal berbicara sembarangan tadi dan dia tidak berniat melanjutkan kebohongannya karena takut akan menimbulkan masalah lagi dan ia benci masalah "Maaf aku hanya bercanda tadi,aku bukan pahlawan atau doraemon yang memiliki pintu ajaib dan aku juga tidak bisa terbang"

Anak laki-laki itu mengangguk mengerti walau ia sedikit kecewa mendengarnya "Ja- jadi,kamu bukan doraemon,tapi bagaimana kamu bisa berada diatas sana?"

"Hehe, tentu saja aku memanjatnya aku kan bukan doraemon"

"Ada pepetah mengatakan,tak kenal maka tak sayang. Perkenalkan aku Celio,lalu siapa nama kamu?"Lanjut Celio bertanya

"Aku Yordana, salam kenal Celio"Balasnya dengan senyum malu-malu

Celio mengangguk mengerti,ia ingin menanyakan sesuatu sebelum tak sengaja melihat siluet seorang penjaga, karena takut ketahuan ia pun memutuskan untuk pergi tapi sebelum itu, ia mengeluarkan sebuah permen coklat dari saku celannya dan melemparkan pada Yordana dan ditangkap baik olehnya

"Untukmu,permen coklat bagus untuk suasana hati. Dan satu hal lagi, anak laki-laki tidak boleh menangis. Baiklah, sampai jumpa lagi, Yoyo"

TBC.

Vote kalau suka ceritaku yach...

Dunia baru [βL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang