09

3K 418 46
                                    

Happy reading

.......

Disebuah kamar dengan ukuran yang tak bisa di bilang luas tapi cukup nyaman, dengan kasur kecil yang sekarang di tempati seorang anak laki-laki dengan keadaan yang cukup memprihatinkan

Seseorang masuk dan langsung duduk pada kursi tepat disamping kasur. Tangan kasar itu mengusap lembut pipi putih dan lembut milik anak yang masih terpejam dengan luka-luka pada wajahnya namun tak melunturkan raut imut dan dan manisnya

"Cepatlah bangun"

Jordan--nama nya,seorang remaja yang berusia 17 tahun namun wajahnya yang sangar dan bentuk tubuhnya yang sangat kekar berotot kerap disalah pahami orang-orang, mengira dia berumur 20 tahun keatas

Sifatnya yang galak dan menyeramkan sangat sesuai dengam wajah sangarnya.Walau begitu wajah rupawannya menambah nilai plus darinya. Pekerjaannya hanyalah sebagai preman pasar walau begitu, dia adalah bos dari para preman lainnya

Makanya dia sangat ditakuti oleh semua orang. Bahkan orang-orang menjulukinya sebagai pria tak punya hati karena tak segan memukul anak kecil, wanita maupun para lansia sekalipun jika sedang marah

Tetapi entah kenapa saat melihat wajah imut bocah yang di temukannya disungai tempat para warga mandi,menggetarkan hati bekunya itu,ia bahkan dengan sukarela merawatnya

"Bos, tumben jarang ke sini? "Suara itu menyambut Jordan saat ia memasuki kawasan khusus para preman berkumpul

"Biasalah sekarang bos kan udah punya bayi"Nimbrung salah satu preman yang di hadiahi kekehan para preman lainnya

Jordan acuh lebih memilih menghisap rokoknya sambil bersandar pada sofa usang yang memang di sediakan disana

"Gimana Jor, sama tuh anak udah siuman belum? "Tanya Geri salah satu teman preman paling dekat dengan Jordan

Jordan menggeleng sambil mengeluarkan asap dari mulutnya
"Gw bingung"

"Bingung kenapa? "

"Kenapa dia bisa hanyut disungai dengan keadaan kayak gitu? "

"Mungkin dia korban kekerasan orang tuanya"Jawab Geri asal kemudian beranjak dari duduknya"Gw duluan yak, biasa mau ketemu doi"Lanjutnya cengengesan

Otaknya berputar memikirkan ucapan Geri yang sedikit masuk akal. Tetapi orang tua mana yang tega memukul anaknya,apalagi anak selucu itu yang sampai sekarang belum di ketahui namanya

Drtt drrt

Ponsel di sakunya bergetar tanda panggilan masuk setelah menggesar tombol hijau dilayar,suara ibu-ibu terdengar

"Jordan, anak yang kamu tolong kemarin udah sadar mending kamu buru kesini deh"

Buru-buru ia bangkit tanpa membalas suara dari seberang sana, bahkan saking buru-burunya panggilan para preman alias bawahannya pun ia abaikan

Jordan membuka paksa pintu kamarnya membuat dua orang sana tersentak kaget, reflek keduanya menoleh. Mbok Sri,orang yang menelpon tadi juga tetangga dari Jordan melihat kedatangan pemilik rumah memilih pamit pergi meninggalkan dua orang yang saling menatap dengan suasana canggung

Bahkan Jordan tak bergerak dari tempat seolah ada yang menahannya, perasaan yang ia sendiri tak tau terus menyelimuti dadanya. Perasaan yang tak pernah ia rasakan selama hidupnya kini hanya melihat mata yang tadinya terpejam kini menatap polos padanya

"H-hai"Sial kenapa dia jadi gugup gini dan kenapa mulutnya malah mengeluarkan suara itu sih

Mata bulat anak itu mengerjap tapi langsung tersenyum lebar membalas sapaan Jordan
"Halo"

Jordan mendadak kaku mendapat senyum manis itu. Oh my god! Ada apa denganya kenapa pipinya terasa panas hanya karena senyum itu. Dan lihatlah betapa imutnya dia

"Terima kasih sudah menolong,Lio"

Yap kalian pasti sudah menebak bukan kalau anak itu adalah, Celio. Untung Celio diselamatin Jordan kalau tidak mungkin dia sudah meninggoy

"Ya"Jawab singkat Jordan karena dia bingung mau jawab apa

Setelahnya hening, Jordan yang emang pendiam dan gak bisa nyari topik, dia kan orangnya kaku taunya cuman marah-marah sedangkan Celio sih emang lagi malas aja ngomong maklum dia kan baru bangun tuh yang pasti masih lemas

Si Jordan juga gak peka banget jadi orang, bukannya di kasi minum atau di tawarin makan gitu malah berdiri gak jelas. Mau jadi patung kah!? .Pengen banget Celio teriak gitu cuman nanti di anggap gak tau diri terus malah di tendang dari sini

Kryukk kryukk

Nahkan baru dibilang perutnya udah bunyi aja, malu dia tuh bahkan pipinya aja udah memerah. Jordan menunduk guna menahan tawanya,ia berdehem kecil

"Apa kamu lapar?"Celio mengangguk malu-malu


Celion memakan lahap nasi padangnya. Aneh emang biasanya kan kalau orang sakit tuh makannya bubur, ini malah makan nasi padang. Siapa lagi dalangnya kalau bukan si Jordan si preman pasar

Jordan menyuapkan lagi nasi ke dalam mulut mungil Celio sesekali ia menyingkirkan nasi yang menempel di sekitaran mulut anak itu

"Nyam nyam enak, lagi aaa"Jordan terkekeh kemudian menyuapkan lagi kedalam mulut Celio yang sudah terbuka siap menerima nasi dari tangannya

"Baiklah sekarang mari mandi"Ajak Jordan setelah Celio menyelesaikan makannya

"Memangnya harus,ya?"Cicit Celio

"Tentu saja, kamu sudah tertidur selama hampir seminggu pasti badanmu juga lengket dan perlu mandi"Jelasnya panjang lebar. Jika orang-orang mendengarnya mungkin mereka akan muntah darah

"H-hah,selama itu? "Jordan memangangguk dan mulai mengangkat tubuh Celio menuju kamar mandi

Celio pasrah saat seluruh pakaiannya dilepas dan mulai di mandikan. Jiwa gadisnya meronta-ronta,apalagi sekarang di hadapkan dengan wajah tampan milik Jordan


TBC

Tengkyu 💘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia baru [βL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang