05

2.5K 308 0
                                    

Maap ya aku lama upnya soalnya aku emang lagi males aja hehe

Terimakasih juga buat kalian yag vote sama komen,jadi aku makin semangat nulis ceritanya

Terimakasih juga buat kalian yag vote sama komen,jadi aku makin semangat nulis ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasi kakak-kakak yang udah suka cerita Celio, lope-lope deh buat kalian 💖💖

Happy reading

.......

Linden memandang aneh adiknya yang tiba-tiba tertawa sendiri setelah keluar dari kamar adik bungsunya. Perilaku aneh itu terus berlanjut saat malam tiba dimana mereka sedang berkumpul di ruang keluarga

Jika kalian mengira mereka berkumpul saling melempar canda tawa atau berbincang layaknya keluarga harmonis kalian sangat salah nyatanya mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing

Suasana ini sudah biasa sejak enam tahun lalu,dulu sebelum kematian Amira, istri Nicholas. Wanita lemah lembut,penyayang dan pembawa keceriaan bagi semuanya, begitu menimbulkan dampak besar bagi suami dan para anaknya bahkan para maid dan penjaga pun juga ikut terpukul akan kematian nyonya mereka

Kesedihan itu masih terasa sampai sekarang tak ada yang bisa meluluhkan hati anggota keluarga Cravis yang membeku. Mansion yang dulu dipenuhi kehangatan sirna digantikan suasana suram dan sunyi

Nicholas menutup laptopnya kemudian menatap anak-anaknya,entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya tapi tidak tahu apa itu

Seperti ada yang hilang.

Memutuskan mengabaikan perasaan itu, Nicholas memilih membuka suara
"Dari mana kalian tadi? Kenapa pak Ari pulang lebih dulu? "

Merasa pertanyaan itu tertuju pada mereka berdua membuat keduanya gelagapan dan panik tak mungkinkan mereka berkata jujur kalau tadi siang mereka menemani Celio makan

"Ah itu kami hanya ingin jalan-jalan tadi makanya menyuruh pak Ari pulang duluan"Delon menjawab tanpa ada rasa gugup di dalamnya seolah terbiasa akan itu

Nicholas hanya mengangguk dengan percaya. Linden menyenggol lengan Delon saling melempar senyum hal itu disadari oleh Jasver tak biasa kedua adiknya akur seperti itu apalagi saling melempar senyum aneh begitu. Sepertinya keduanya memiliki sesuatu yang di rahasiakan

Jasver bukannya tidak tahu perihal tadi siang ia melihat dengan matanya jika kedua adiknya pulang dengan adik bungsu dalam gendongan Delon. Entah bagaimana mereka bisa pulang bersama dan anehnya mereka tampak akur tak seperti biasanya apalagi dengan adanya Celio bukannya mereka membenci anak itu begitupun dengannya

Dunia baru [βL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang