Maap ya ini bab 7 nya, aku salah publishh hehe
Happy reading
......
Celio kira ia akan di hukum berat atau setidaknya tidak di beri makan. Ternyata oh ternyata ia malah di beri banyak makanan oleh pemuda baik hati walau wajahnya seram dan tampak galak tapi ternyata dia memiliki hati yang sangat baik
Itulah pikirin Celio pada Jasver mungkin dia belum mengetahui siapa itu Jasver tapi biarlah,saat ini perut karetnya sangat membutuhkan makanan enak ini
"Pelan-pelan tidak akan ada yang meminta"Celetuk Jasver yang di balas anggukan oleh Celio
"Rotinya enak, hehe"
"Itu bukan roti tapi burger"
Alisnya menyatu tanda tak paham ia baru tau kalau yang di makannya ini bukan roti"Purber? Apa itu? "
"Bukan purber tapi bur-ger"Jelas Jasver sabar seperti bukan sifatnya saja
"Namanya keren ya rasanya juga enak, Celio suka banget"Jasver merasa ada yang menggelitik di hatinya apalagi saat bibir itu tersenyum manis untuknya
'Perasaan apa ini' Batinnya
"Ehem, jika kau suka aku akan membelinya lagi untukmu"Ucap Jasver tanpa sadar tapi ia mengatakannya mengikuti naluri hatinya
"Wah, terima kasih abang baik"
'Sial! Apa yang barusan aku katakan'
Tak ayal hati Jasver menghangat saat mendengar kata 'abang'yang meluncur dari mulut adik yang di bencinya dulu tak tahu sekarang
🌻🌻🌻
Malam pun berganti pagi. Tak seperti pagi biasanya pagi ini di awali dengan sedikit keributan yang di timbulkan oleh si Nilo
Si kepala keluarga memijit pangkal keningnya sedikit kesal sebenarnya mendengar suara rengekan anak manja ini. Padahal saat ibunya pamit pergi tadi ia biasa saja tapi saat ia yang ingin pergi anak ini malah merengek seperti ini
"Lepaskan kaki saya, Nilo!"
Anak itu menggeleng ribut semakin mengeratkan pelukannya pada salah satu kaki Nicholas
"Gak mau! Nilo mau ikut paman!"Ujarnya keras kepala
"Saya akan bekerja bukan pergi bermain,jadi lepaskan saya cepat!! "Jelas Nicholas mencoba sabar
"Tapi, Nilo tetap ingin ikut hiks"Keluarlah jurus andalannya. Seperti kata ibunya jika paman tidak menuruti perkataannya ia hanya perlu menangis dan pasti pamannya ini akan menuruti apa maunya
Nicholas mengusap wajahnya kasar matanya melirik di mana anak-anaknya duduk santai mengabaikan apa yang terjadi padanya saat ini
Nicholas menghela nafas kasar sebelum melepas paksa tangan Nilo dari kakinya "Kalian urus anak ini!" Nicholas terus berjalan tak menghiraukan suara tangisan yang begitu melengking dari dalam mansion
Abinas,asisten pribadi Nicholas segera membukakan pintu mobil kursi belakang saat tuannya mendekat setelah itu buru-buru ia ikut masuk pada kursi pengemudi
"Cepat jalan, Abinas! "Titah Nicholas
Abinas mengangguk
"Baik pak" Segera ia menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan mansion CravisPancaran sinar matahari menembus lewat kaca jendela ruangan minim itu. Terlihat Segumpalan daging nampak menggeliat karena terganggu dengan suara berisik dari luar kamarnya
Celio bangkit dari kasur dengan paksa menyeret tubuhnya menuju pintu
"Ada apa ini? Kenapa berisik sekali? "Celio menatap heran pada sekumpulan anak di depan pintu kamarnya
Yang membuat Celio bingung kenapa ada Delon dan Linden bahkan sepupu kurang akhlaknya juga ada disini dengan wajah berseri senang. Entah setan apa yang merasukinya bahkan semalam ia masih memandang tak suka padanya
Celio bergedik ngeri jika anak itu benar-benar dirasuki setan yang sedang mencari tumbal anak-anak lucu dan manis sepertinya
"Celio main yuk! "ajakan penuh semangat itu membuyarkan hayalan Celio
"Hah? Main apa? "
"Kita main petak umpet di taman, pasti seru"Ajaknya lagi
"Ck, kenapa harus di taman sih"Kesal Linden sedikit terpaksa sebenarnya ia mengikuti sepupu manjanya ini
"Ikut aja kenapa sih, dari pada kau terus mendekam di kamar"
Linden mendengus"Itu lebih baik dari pada main mainan anak kecil seperti itu"
Delon memutar mata malas mendengar balasan sang kakak seolah dia sudah dewasa saja"Kita kan memang masih anak kecil. Bahkan umurmu baru 10 tahun"
"Ck, terserahlah"
Sepanjang sepermainan Linden terus saja menekuk wajah bosan sedangkan yang lainnya sibuk bermain yang menurutnya sangat membosankan bahkan matanya hampir terpejam terkena angin sejuk taman jika suara cempreng Nilo tak mengganggu
TBC
Tangkyu💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia baru [βL]
FantasyBaca aja dulu, kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak Yura wanita dewasa mandiri yang hidup bertahun-tahun tanpa adanya sosok orang tua di sampingnya. Bekerja banting tulang demi menafkahi hidupnya sendiri Bahkan nekat menangkap bos mafia yang kabu...