1. Dulu Musuh Sekarang Calon Ayang

3.9K 354 8
                                    

Otak Kinan pasti udah enggak waras saat dia memutuskan buat pergi mengacau ke acara nikahannya Bobi dan Yuni. Dengan sisa uang yang seharusnya Kinan berikan pada emaknya di kampung, justru Kinan gunakan buat pesen buket segede gaban dengan pecahan seratus ribuan. Kalau ditotalin sih ada sekitar lima jutaan. Tak hanya bawa buket, Kinan juga nyewa gigolo tampan buat diajak kondangan. Sengaja pakai baju couple biar tambah aduhai.

Kalau ingat momen bagaimana Bobi memutuskan hubungan mereka secara sepihak, rasanya Kinan pengin marah dan mencekik leher cowok itu sampai mampus. Mereka udah pacaran lima tahun, tapi Bobi mengkhianati Kinan dan menggunakan kesialan Kinan yang tertipu investasi bodong sebagai dalih buat mempublish perselingkuhannya dengan Yuni.

Karena itulah, Kinan jadi kehilangan akal.

"Selamat buat pernikahan kalian berdua!" Kinan mengulas senyum lebar. Dia sengaja melempat buket besar itu ke muka Yuni. Sampai gadis itu terjengkang ke kursi.

Sambil menggandeng gigolo sewaannya, Kinan menatap Bobi dengan sorot angkuh. "Lo pikir cuma lo aja bisa selingkuh? Gue udah setahun main sama Martin di belakang lo. Dan soal duit satu miliar gue yang ilang itu, barusan gue dapet duitnya sekalian bunga lima puluh persen."

Padahal sisa uang di dompet Kinan tinggal lima ratus ribu, tapi dia membual seperti orang kaya buat menyelamatkan harga dirinya. Kinan... beneran enggak sudi melihat Bobi dan selingkuhannya bahagia. Kinan pengin Bobi menyesal karena udah menyia-nyiakan cewek sesempurna Kinan.

Memang bagus karena Tuhan kasih tahu Kinan lebih awal tentang kebusukan Bobi, tetapi, tetap saja Kinan sakit hati. Enggak terima dikhianati kayak gini.

"Kinan..." Bobi tampak kehabisan kata-kata. Tatapannya lurus pada Martin. Bola matanya melebar terkejut. "Aku beneran enggak nyangka kamu selama ini pacaran sama Martin. Dia itu kan... gigolo."

Kinan seketika mematung. Begitu pula Martin.

Maksudnya, Jakarta itu kan luas banget. Penduduknya juga banyak. Begitu pula dengan orang yang punya bisnis jasa gigolo. Dari sekian banyak kemungkinan itu, kok bisa-bisanya Bobi kenal Martin? Apa jangan-jangan, selama ini Bobi sering pakai jasa Martin?

Kalau benar begitu, bukannya Kinan beruntung banget karena batal nikah sama Bobi? Emangnya siapa yang mau menghabiskan hidup sama cowok pelangi?

"Terus kenapa kalau Martin gigolo?" Kinan membalas sewot. Jelas Kinan enggak bisa membiarakan Bobi sialan ini merendahkan harga dirinya. "Jusrtu dia lebih berpengalaman dan bisa muasin gue di ranjang dari pada lo!"

"Gimana lo bisa bandingin gue sama dia padahal lo sama sekali belum pernah main sama gue?" jawaban Bobi tak kalah sewot. Antrian orang yang akan naik pelaminan seketika berhenti. Mereka pasang kamera bersiap merekam. "Wah, gue beneran enggak nyangka. Jadi selama ini lo enggak mau gue ajak tidur karena lo udah sering main sama dia?"

Sialan.

Kenapa tiba-tiba Kinan yang jadi pelakunya? Bobi seolah-olah sedang menggiring opini kalau Kinan yang selingkuh lebih dulu.

Si Bobi sialan ini... minta dijambak ya?

"Udah berhenti!" Yuni yang sudah bangkit setelah merapikan sanggulnya yang nyaris jatuh langsung buka suara. Dia menatap Kinan tajam. "Gue hargain lo sebagai tamu di sini, Kinan. Lo udah kasih kita hadiah dan udah gue terima. Jadi sekarang, bisa lo pergi sekarang?"

Yuni menunjukkan jalan keluar dengan tangannya. Dia bersikap seolah-olah tak mengenal Kinan. Seolah Kinan adalah orang asing. Seolah persahabatan mereka selama hampir tujuh tahun nggak ada artinya.

Kedua tangan Kinan mengepal di sisi tubuh. Nonjok muka songong Yuni dosa enggak sih? Kinan juga pengin sekalian narik sanggulnya dan jambak untaian melati di sisi kepalanya. Biar bubar acara resepsi ini sekalian.

Nikah Sama Raden Mas! (TAMAT, Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang