12. Danu Vs Dimas, Pilih Yang Mana?

408 72 1
                                    

"Sejak kapan?"

Danu bisa melihat pantulan wajahnya di cermin berbicara. Mata itu bersinar ceria dan antusias. Dia memiringkan kepala dan berujar sekali lagi, "Kubilang, sejak kapan kamu sama Kinan dijodohin, Danu? Kamu sengaja nyembunyiin fakta ini dariku?"

Kedua tangan Danu mengepal kuat di sisi tubuh. Awal dari semua ini adalah ketika Kinan menendang kejantanan Danu keras. Saat itulah alter ego Danu muncul dan mengambil alih tubuhnya. Danu seketika kehilangan kesadaran tanpa tahu apa yang dilakukan makhluk itu dengan tubuhnya.

"Hari ini." Danu menjawab jujur. "Kinan baru balik dari rantau tadi pagi dan bapak tiba-tiba minta aku nikah sama dia."

Perjodohan itu memang mendadak dan secara sepihak direncanakan oleh bapaknya. Dulu Bapak sempat pernah mau menjodohkan Danu dengan Riska. Tapi Danu langsung menolak dengan alasan ingin fokus pada pekerjaannya. Bapak enggak membantah dan membiarkan Danu.

Tentu saja alasan Danu yang sebenarnya bukan pekerjaan, melainkan kehadiran makhluk di depannya ini.

Hingga kemudian, kedatangan Kinan membuat semuanya berubah. Kayak orang kerasukan, Bapak meminta agar Danu segera menikahi Kinan, dengan alasan anjuran dari guru spiritualis Bapak. Pokoknya ngotot banget sampai Danu kehabisan alasan untuk menolak. Hingga sebuah pemikiran sembrono tiba-tiba muncul di kepala Danu. Soal pernikahan kontrak. Danu tentu enggak bisa membiarkan membiarkan Kinan terjebak bersama Danu selamanya.

"Dan kenapa harus nikah kontrak sama Kinan? Kenapa enggak nikah beneran aja?" sosok di balik cermin mengajukan protes. Dia mengedipkan mata polos. "Aku abis ngobrol sama Kinan, dan ternyata dia enggak ada bedanya kayak dulu. Masih ceria, polos dan sarkastik." Dia tiba-tiba mengulas senyum manis. "Siapa yang nyangka kalau Kinan bakal jujur soal ketipu satu miliar itu kan? Dia bener-bener lucu."

"Kenapa? Kamu suka sama Kinan?" sebelah alis Danu terangkat naik. "Itu sebabnya kamu diem-diem kasih coklat ke Kinan pas kelulusan SMP?"

Sosok itu tersenyum lagi. "Kalau suka, kenapa? Kamu enggak setuju?" dia memiringkan kepala. "Aku bakal buat pernikahan ini jadi pernikahan yang sesungguhnya. Aku bakal bikin Kinan jatuh cinta sama aku." Senyum cowok itu berubah dingin. Begitu pula tatapan matanya. Auranya seperti diselimuti kegelapan. "Lalu setelah Kinan jatuh hati, aku bakal ambil alih tubuh ini sepenuhnya dan nyingkirin kamu."

"Aku enggak bakal biarin itu semua terjadi, Dimas." Danu balas menatap dengan sorot tak kalah tajam. Gigi-gigi Danu gemeretak menahan emosi. "Aku bakal bikin Kinan benci sama kita berdua. Aku juga bakal dorong Kinan menjauh sampai kamu enggak bisa lihat dia lagi."

Semanjak kedatangan Kinan, Danu bisa merasakan eksistensi Dimas jadi semakin kuat. Apa yang dibilang Dimas soal dia yang menyukai Kinan, mungkin semua adalah kebenaran. Frekuensi kemunculan Dimas juga semakin sering hingga membuat Danu kewalahan. Jika Danu tak terlanjur menawarkan kontrak itu, mungkin dia sudah mendorong Kinan sejauh-jauhnya.

Danu enggak mau Kinan jadi korban Dimas selanjutnya.

Meski waktu kecil dulu dirinya dan Kinan enggak akur, tapi Danu enggak benar-benar membenci gadis itu. Karena Danu menganggap bahwa pertengkarannya dengan Kinan waktu kecil adalah kenangannya yang paling berharga. Berkat Kinan, Danu bisa tetap waras dan mencegah Dimas muncul lebih sering.

Danu benar-benar berterima kasih pada Kinan di masa kecil mereka. Karena itulah, Danu sama sekali enggak keberatan mengeluarkan uang satu miliar itu untuk Kinan. Ya, meski Danu gengsi mengakuinya sendiri di depan Kinan, sih.

"Kalau begitu, aku bakal nunjukin eksistensiku sama Kinan." Dimas mengulas seringai. Sebuah senyum penuh tipu muslihat yang menyimpan banyak arti. "Aku bakal bikin Kinan benci kamu dan tetap tinggal di sini untuk aku, Danu. Benci sebenci-bencinya sampai bikin kamu ingin menghilang."

Nikah Sama Raden Mas! (TAMAT, Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang