Lalu, saat dia tinggal beberapa langkah di depanku, tangannya mengulur dan menjentikkan ibu dan jari tengahnya ke keningku.
CTAK!
"Awh!"
“Anak nakal, kemana saja kau selama sepuluh bulan ini, hah?!”
Uh oh …
Apakah kami saling mengenal?
***
Song : Paper Cut--EXO CBX
Happy Reading 😙
"Terima kasih atas kunjungan Anda di rumah sakit kami, Tuan."
Pria tua yang sebagian rambutnya sudah memutih mengumbar senyuman penuh sumringah. Dia membungkuk-bungkuk hormat pada lelaki muda yang kini tengah berjalan membelah lorong rumah sakit.
"Di mana ruangan anak itu?" Jaehyun bertanya langsung. Pandangan mengedar, mencoba mencari seseorang.
Beberapa dokter dan petinggi rumah sakit di belakangnya mengerut sejenak sebelum satu nama mengudara dari pria tua tadi.
"Maksud Anda Tuan Haikal? Ah, beliau berada di bangsal VIP. Mau kami antarkan, Tuan?" tawar pria itu.
Jaehyun hanya melanjutkan langkah. Membiarkan pria tua itu memimpin jalan. Sekitar satu jam yang lalu, Jaehyun mendapat kalau wanita gelapnya tengah mengunjungi sang adik. Akhirnya, untuk pertama kalinya setelah sepuluh bulan berhubungan dengan Dita, Jaehyun menginjakkan kakinya di rumah sakit yang merawat adik wanitanya. Ah, Jaehyun bahkan tidak tau di mana ruang rawatnya.
Segalanya sebenarnya telah dilaporkan padanya, hanya saja saat itu Jaehyun menganggap itu tidak penting hingga memerintah sekretarisnya untuk membuang dokumen itu.
"Ini kamar Tuan Haikal. Apa Anda mau saya membangunkannya, Tuan? Barang kali Anda--"
"Tidak perlu. Tadi kakak anak ini datang kemari. Ke mana dia?"
Pria tua itu lantas menoleh pada Dokter Michael yang berdiri di baris ketiga.
"Ah, Nona Dita sudah pulang setelah memastikan kondisi Tuan Haikal baik," jawab Michael sedikit gagu. Tentu saja, dia menjadi pusat perhatian orang-orang.
Setelahnya, Jaehyun melengos pergi. Dan sekumpulan dokter tadi masih mengikuti bersama dengan beberapa pengawal juga sekretasrinya.
"Tuan, apakah Anda mau mendengar mengenai kabar Tuan Haikal?"
Jaehyun tidak membalas. Dia tidak memiliki minat pada adiknya Dita. Sekarang yang dia butuhkan adalah Dita itu sendiri. Ada sesuatu yang harus dia tuntaskan dengan wanita itu.
"Kami sudah mendapatkan jantung yang cocok untuk Tuan Haikal. Setelah menjalani operasi, mungkin keadaannya akan jauh lebih baik."
"Kalau begitu, lakukan yang terbaik," jawab Jaehyun sekenanya. Dia langsung masuk ke dalam lift bersama dengan beberapa orang yang datang bersama. Sementara, oramg-oramg berjas putih itu hanya diam di ambang pintu dan menunduk hirmat sebelum lift tertutup.
Kesopanan yang memuakkan!
"Tuan, apa perlu saya lacak GPS-nya?" Sekretarisnya memberikan saran.
"Ya, lakukanlah."
Setelahnya keheningan menyelimuti. Lift segera terbuka setelah meeka sampai di lantai satu koridor rumah sakit.
Rumah sakit spesialis jantung yang satu tahun lalu nyaris bangkrut. Jika bukan karena Dita melalukan mendaftarkan diknya untuk dirawat di sini, Jaehyun tidak akan sebaik itu menggelontorkan uang miliaran hanya untuk membeli sahamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Simpanan Jaehyun
Fiksi PenggemarWarning!! 18+ Buat dedek dedek gemes, jangan dibaca dulu ya. Ini area 18 tahun ke atas. Okay? *** Aditya Arumi Aditama. Entah bagaimana aku tiba-tiba merasuki tubuh itu setelah kecelakaan maut yang menimpaku. Awalnya, aku merasa senang ketika diber...