2nd Prolog

188 10 2
                                    

Jam 9 pagi , Trio Purple Paper siap kedatangan 8 kandidat karyawan baru . Tiga manusia tersebut tengah sibuk dengan masing-masing tugasnya . Jam 11 siang , wawancara kandidat baru telah selesai . Kini mereka berkumpul di ruangan utama .

" Gilaa yaa ,, semangat anak jaman sekarang tinggi banget buat terjun di dunia kerja " Felix berbicara tanpa melihat kedua rekan kerjanya , sembari memperhatikan laptopnya .

" Yaa aku akuin itu sih , cuma nggak tau yaa besok kalau udah masuk di dunia kerja yang sebenernya , jadi kaya gimana . Katanya sih generasi sekarang tuh susah-susah gampang " Bian menambahi

" Eumm , aku sih seneng yah mereka antusias banget mau gabung di Purple Paper , cuma aku ada satu kandidat nih yang dia cocok banget buat dampingi Bian " Lea menatap Laptopnya

" Nah ini ,, cewe si rambut tosca bukan sih ?" Bian menyambut

" Yes! eh tapi  dia polos banget kayanya ya , kalo ditanya tu loading dulu lama , tapi jawabanya diluar prediksi , ya nggak sih? "

" Aku dari tadi juga punya nilai plus sama anak itu , walaupun polos tapi semoga diajak kerjasama dia nice  yah . Eh siapa tadi namanya " Felix menambahkan

" Fara kalau nggak salah .. . wait aku cek bentar . Ah ini dia Fara Desiana ,  anak Jogja juga dia " Bian melototkan matanya didepan laptop . Lea tersenyum memainkan ballpoint ditanganya .

" Semoga aja dia bisa diajak kerjasama yah Bi ,, bisa  jadi partner yang baik buat  kamu , bisa ngelarisin Purple Paper juga " Lea meyakinkan .

" Emang udah yakin sama dia Mbak ? "
Bian mengerutkan alisnya menatap Lea yang hanya tersenyum sembari menaikan kedua alisnya .

Braaakkk ..!! Tangan Felix tiba² menggebrak meja membuat kedua rekanya reflek menengok kearah Felix , menunggu apa yang terjadi .

" Mbak Lea .. please kamu harus lihat  ini ! " Felix berbicara tanpa melihat Lea . Yang diajak bicara mengerutkan dahinya . Tak berbeda dengan Bian yang ikut memandangi Felix .

" Ayolaaahh Mbak Lea harus kesini ... buruaaan , lihat ini !! " Felix berbicara lagi , kali ini dia serius . Dengan Lesu Lea berjalan menuju Felix yang hanya duduk jarak 5 langkah dari tempatnya .

" Ck. apaan sih Felix , bikin penasaran aja " Bian mengikuti Lea .

Kini kedua gadis manis itu sama-sama serius menatap Laptop yang juga ditatap Felix . Telunjuk Felix menunjuk layar

" Pasti Mbak Lea belum tau kan ,, nihh lihat  Fadilla Khairunissa , ini semua udh kita liat kan CV nya  , naaahh ini lhoo ada yang belum kita baca ... Hobi : Nonton Drakor , dan beli pernak pernik BTS !!! Bi Ti Es mbaaak.. Bi Ti Es !!  "  Lea menganga mendengar apa yang Felix katakan  dengan mantap dan penuh penekanan .

" Haaahh .. ??!! Demi Apaaaaahh ?!!! " Lea juga membulatkan matanya . Sedangkan Bian.... melirik malas atas apa yang rekan kerjanya perbincanglan kali ini .

" Tapi nih Mbak , CV dia bagus loh , ambil jurusan akuntansi , bisa kali ya bantuin aku juga ngurus rekap dana di PP " Felix menambahkan . Bian yang tadinya melirik malas , matanya kembali dalam pose serius , melipatkan kedua tanganya didadanya .

" Cuma kayanya perlu belajar banyak sihh ... tapi aku yakin anak ini bisa lah , semangatnya tinggi , good looking  , wangi , pinter ngomong , aahh idaman para client ini maah ,, gimana gimana ..." Felix mencoba meyakinkan dua rekanya . Felix melirik Bian , meminta kode sebuah jawaban .

" Emm .  yaaa bisa dipertimbangkan sih ya ... cuma kalau aku sih si cewe berhijab ini tadi lumayan  OK sih dibanding yang lain " Akhirnya Bian menjawab , disambut senyuman Felix yang kini ganti melirik Lea yang masihfokus di layar laptop .

Over Thinking ( GXG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang