17 ☕

79 5 11
                                    

Curhat time !!

  Bunga bermekaran indah , tapi ingatlah bahwa bungapun juga dapat layu , Bunga mekar tak selamanya , bunga wangi tak semuanya , dan bungapun tak semuanya mengartikan keindahan . Aku benci memikirkan ini, mengenalnya memang membuat indah hari-hariku dari sebelumnya , semakin memikirkan semakin ini menyiksa , bunuh diri lebih tepatnya . Aku tau ini tak terbalas , tapi ini membahagiakan , bisakah aku meminta untuk bahagia tanpa harus memintanya paham akan kondisi hati yang bermekaran ini ?  Dan perlukah aku mengatakan, bahwa aku benci jatuh cinta padanya . 

You : KNFTRN 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

    06.13 

   Mata Lea terbuka pelan , sinar matahari sedikit terlihat dibalik vitrase gordyn di kamarnya , AC yang menyala dan bau aroma vanilla dari diffusernya , membuat matanya lebih segar dan semangat untuk terbuka . Ia bangkit dan mengambil gelas di nakas disebelahnya , dan ia minum seteguk seteguk untuk membasahi tenggorokanya yang terasa kering , sebuah tangan memeluk perut ramping Lea dari sebelah kiri . Lea yang sadar , segera menaruh kembali gelas berisi air putih itu dinakas , pandanganya beralih ke pemilik tangan yang sedang memeluk perutnya . Ve terlihat menyembunyikan kepalanya dibalik selimut , ia masih lelah ( mungkin ) , Lea membelai pelan rambut Ve yang masih acak-acakan , tapi tetap keren dimatanya . 

" Bangun yuk " Kata Lea pelan , yang diajak bicara tak bergerak , hanya gumaman yang ia dengar 

" Ve ,, bangun ayook " Lea lagi 

" Hmm ,, sebentar , 10 menit lagi Ay ,, " 

 " AY ???!!!! SIAPA ITU AY ?? SIAPA YANG DIA PANGGIL ?! " Lea berkata dalam hati , menyipitkan matanya , dan mencoba membangunkan Ve lagi 

" hey ,, ayo bangun ,, " Lea masih berusaha , Ve sedikit bergerak 

" Hmm bentar Ay ,,, mau kemana sihh ? Mama ngajakin kemana lagi ? kemarin kan habis pergi ? Hmmm " Ve berkata , seperti sedang meracau namun sangat jelas didengar . Lea masih terdiam , mencoba untuk memahami , Mama ? Solo ? Apa ini ? . Lea membenarkan posisinya , ia kembali merebahkan badanya , tanpa mengangkat pelukan tangan Ve dari perutnya . Lea mendekat , dan mencium kening Ve pelan 

" Ay ? " Lea berbisik pelan di telinga Ve , 

" Hmmm ,,, masih ngantuk Ay ,, jangan berisik ih , udah tidur lagi aja " 

" Mama nyari kamu Ay ... " Lea berkata pelan tepat di telinganya 

" Emmmhhh ... Ngapain nyari aku ? Mau disidang lagi sama Papa ? bukanya mereka udah tau ya hubungan kita ? Ay ,, udah deehhh , mereka tu udah restuin kaliii ih , udahh tidur lagi ajaaa, ngantukkk hmmmm  " Jawaban Ve semakin membuat Lea tak mengerti , ia masih mencoba tenang , walaupun pikiranya masih berkecamuk saat ini, Apa yang sedang Ve bicarakan ? Ada yang belum Lea mengerti rupanya . 

" Ay ,,,? " Lea mencoba memanggil Ve lagi dengan panggilan "Ay"  , tidak ada gerakan disana , ia membelai pelan bahu belakang Ve  , bahu yang ternyata memiliki satu tatto bergambar kamera , tepat di bahu depan sebelah kiri. Yang baru semalam juga Lea sadari itu , karena semalamlah Ve akhirnya melepaskan semua pakaian yang ia kenakan . Badan Ve bergerak sedikit , tangan yang memeluk Lea , mulai mengendur , dan perlahan matanya terbuka 

Over Thinking ( GXG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang