Dear Readers Unyu ,,, sorry baru bisa UP sekarang ,, author kemarin sempet ranap 2 minggu setelah lebaran , harus pemulihan dan bedrest total sebulanan , so iam sorry for late late and too late update . And Big Thanks buat yang masi nungguin lanjutan cerita Lea dan Ve ini ya .. so Lets get a cup of coffee .
.
.
.
.
Putra membuka pintu kamarnya dengan kasar , Sepulang dari rumah Lea , entah kenapa ada rasa marah yang merasukinya . Dadanya panas , berjalan cepat , menjalar sampai ubun-ubun bahkan ujung jari kakinya . Seperti ada rasa cemas yang berlebihan , berjalan mondar mandir dengan berkacak pinggang , entah apa yang ia rasakan dan ia pikirkan . Segera ia merogoh saku celananya , mengambil HP dan mengutak-atiknya , sebelum ia menempelkan ditelinga kirinya .
" Ahjussi , maybe tomorrow "
/ Kamu yakin ? \
" Not too much , tapi harus segera "
/ Oke , kalau begitu , Om akan menyiapkan semuanya \
Pip ...
Putra melemparkan HPnya ditempat tidur , matanya terpejam , mendudukan diri ditempat tidurnya . Meremas rambutnya sendiri dengan kedua tanganya , mengasaknya dengan kesal . nafasnya terengah , seperti berlari ber KM jauhnya . Sampai matanya berkaca-kaca ,,,
" Le ,,, maafin aku ,, Maafin aku Le ,, aku terpaksa melakukan ini ,, maaf Le ,,, aku cinta sama kamu "
Ia merebahkan dirinya , memeluk kakinya dengan kedua tanganya , meringkuk dengan penuh kekesalan , dan membawa kekacauanya dimalam itu , sampai terbawa dalam tidurnya yang tak nyenyak . Jujur , ia tidak ingin hari esok terjadi , namun disisi lain ia justru menunggu datangnya hari itu .
_________________________________________
Sabtu , 18.59
Legian Resto
Sejak malam tadi , Lea merasakan sesuatu yang ganjal , entah apa yang terjadi nanti , namun setelah Putra menelponya jam 9 pagi tadi dan mengingatkanya untuk bersiap , Lea menjadi gelisah . Matanya susah terpejam sejak semalam , ada hal yang ia pikirkan sejak perbincangan semalam , dengan Putra , dan Ve juga pastinya .
Apa iya Putra sudah tau semuanya tentang hubungan dengan Ve ? , dan yang lebih nggak masuk akal lagi , Ve bilang kalau Putra suka sama Lea ? Ck ! Gila aja , sahabatan sejak lama , bisa-bisanya Putra si anak Bandung itu suka sama Lea ?
Yups, pikiran Lea menjauh , tak berarah . Ia sibuk dengan pikiran-pikiranya sendiri . Namun dari dua hal itu , hanya hubunganya dengan Ve yang ia pikirkan , apa iya Putra menerima hal ini ? Bagaimana kalau Putra akan menceritakan kepada Papa Lea , bagaimana kalau Putra sudah tak ingin lagi berteman dengan Lea ?
" Woy ! Chagiya ! udah belum ngalamunya ? Kasian itu milkteanya kamu aduk-aduk mulu , pusing ntar dia . Tuh Cake-nya dianggurin juga , kasian tau dicuekin " Suara Putra mengagetkan Lea yang masih sibuk dengan pikiran-pikiran rumitnya . Ia menunjukan senyum garing didepan Putra , dan sayangnya Putra mengetahui hal tersebut .
" Kalau nggak mau senyum, nggak usah dipaksa , Jelek tau ! " Putra berkata sebelum menyruput milktea miliknya . Membuat Lea terpaksa memasang mimik wajah yang jujur , bingung dan flat .
"Tumben banget dari pagi sampai sepetang ini , kamu nggak seceria biasanya ? lagi mikirin sesuatu ? " Putra memulai perbincangan .
" Eummm nggak juga sih " Lea menjawab dengan sedikit ragu , masih sibuk tanganya mengaduk-aduk milktea didepanya dengan sedotan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Thinking ( GXG )
Fiksi UmumBanyak yang bilang Cinta Tak Pernah Salah , Jika pada akhirnya harus mencintaimu , aku tak sanggup melanjutkan , karena inilah yang dinamakan Cinta yang Salah . Jogja , 12 Maret 2021 _Lea_