Renjun duduk terdiam di apartemennya, lagi-lagi ia terbangun dengan baju yang berbeda. Ia sempat menggeledah setiap box dan terdapat beberapa barang bermerk yang entah sejak kapan ia miliki.
Dan orang sinting itu, pasti salah satu dari keanehan yang ia alami.
"Keluar lah, siapa pun kau!" ujar Renjun tiba-tiba. Ia sempat meruntuki dirinya sendiri yang berbicara seperti orang gila. Namun keanehan ini jauh membuatnya lebih gila.
"Berhenti menggunakan tubuh orang lain!" bentaknya jengkel dan tiba-tiba saja salah satu barang di ruangan itu jatuh. Renjun terdiam, cukup terkejut karena asumsinya benar, tubuhnya ada yang merasuki. Sedangkan sang pelaku sedang gemetar karena tak sengaja menjatuhkan barang itu. Ini pertama kalinya ia bisa menyentuh benda disekitarnya setelah sekian lama ia meninggal.
Tatapan Renjun kembali dingin dan menatap pecahan beling pada benda itu, tepatnya bingkai berisi potret orang tua Renjun.
"Pergi dari sini dan jangan ganggu kehidupanku!"
'ma-maaf...'
Renjun sedikit menggidik ngeri mendengar suara samar itu. Suara yang sama, yang kerap kali ia dengar beberapa kali.
"kau membuatku gila! tolong berhenti mengusikku! aku ingin hidup tenang."
'aku hanya ingin bersamanya, aku... benar-benar sangat mencintainya. hanya dengan tubuhmu aku bisa memilikinya.'
Renjun bisa mendengar jelas suara wanita itu terisak. Namun bukan iba, justru Renjun semakin jengkel.
"Kau gila! kau membiarkan aku bersamanya, menjamah tubuh orang sinting itu. itu bukan cinta, itu cuma obsesimu! sadar kau sudah tak layak untuk itu, pergilah! jangan menyusahkan ku."
'Tapi dia menyukaimu! hanya dengan tubuhmu aku bisa merasakan kasih sayangnya!'
"Itu karena ulah bodoh mu menggunakan tubuh orang sembarangan! Sekarang ia terus saja mengejar ku seperti orang sinting. Kau tau, kau telah mempermainkannya dengan memanfaatkan orang lain, Sedangkan aku sama sekali tidak menyukainya."
Renjun terus meneriaki sosok yang entah berada di mana. Dengan jengkel ia melempar semua barang-barang yang berada di dalam box itu.
"PERGI SEKARANG! JANGAN USIK KEHIDUPANKU LAGI!"
Renjun mendengar suara tangis itu menghilang dari ruangan, asumsinya mengatakan bahwa sosok wanita yang merasukinya selama itu benar-benar pergi.
Ia menghela napas, emosinya yang meledak cukup membuat kepalanya sakit. Renjun pun merapihkan barang yang ia lempar barusan dan kembali memasukannya ke dalam box. Tak terasa air matanya berlinang, mengasihani dirinya sendiri dari semua kejadian yang ia alami.
Mengapa sulit sekali baginya untuk hidup tenang. Kenangan pahit kembali terpanggil di memorinya, semua seakan berantakan sejak kedua orang tuanya meninggal. Ia terbuang layaknya sampah setelah itu.
Renjun menghapus air matanya, mengangkat box itu lalu ditaruhnya di luar apartemen. Ia cukup terkejut melihat sosok yang berdiri depan apartemennya. Memandangnya dengan tatapan datar.
Renjun malas berdebat bahkan berdoa tak bertemu si sinting ini lagi, ia berusaha menghiraukannya dan berbalik masuk ke apartemen. Namun kalah cepat dengan tangan kekar Jaehyun yang menariknya ke dalam pelukan.
"Lepaskan aku!"
"Tidak mau."
"Kau sudah salah paham! Aku bukan dia yang menggilai mu!"
Renjun terus berontak dalam pelukan Jaehyun, Namun justru semakin eratkan nya.
"Bagaimana kalau aku yang tergila-gila padamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul [JaeRen] [DEWASA!] ✓
Fanfiction[M] [Romance] [Horror] Renjun, tak tau selama ini ada sosok yang merasukinya untuk pergi berkencan dengan pria asing yang tak ia kenal sedikitpun. mature bxb jaehyun x renjun start : 181221 Reup : 191222 end : 271222