11 END

2.3K 191 12
                                    

Jaehyun membuka kelopak matanya secara perlahan, ia mendapati sosok Johnny yang berdiri disampingnya.

"Bagaimana kondisimu? sudah lebih baik?" Tanya Johnny khawatir. 

Jaehyun tak menjawab justru mencoba untuk bangun dan duduk, Johnny yang melihat pun langsung membantunya. Jaehyun mengedarkan pandangan pada ruang rawatnya, merasa aneh tak menemukan satu sosok yang ingin dilihatnya.

"Renjun kemana ?"

Mata Johnny pun membulat kaget karena baru sadar kehilangan sosok itu. 

"Ta-tadi di sini." 

Jaehyun menghela napas dan memejamkan matanya seakan mengumpulkan tenaga sebelum berujar. 

"Cari!" ujarnya garang namun masih menormalkan suaranya. Johnny pun segera beranjak mencari sendiri di mana jejak ke sayangan sosok yang menjadi boss nya ini. ia melacak GPS yang di pasang pada ponsel Renjun, cukup menghela napas karena posisinya cukup jauh dari lokasinya saat ini.

*

*

*

"BI! BIBI!"

"astaga, mamah pulang."

Renjun terbelalak mendengar suara itu dari luar dan lantas merundukkan badan, Ia bersembunyi di kolong meja kerja saat terdengar suara pintu ruangan ini terbuka.

"ia nyonya."

"Ngapain kamu disini?"

"Saya lagi beres-beres nyonya. saya tadi lihat ada tikus masuk, makanya saya buru-buru mau usir." Pengasuh renjun memberi isyarat untuk Renjun tetap di tempat bersembunyinya. Renjun mengigiti kukunya dengan gugup, ia tak tau bagaimana bisa keluar dari tempat ini. Matanya menangkap sekilas salah satu pintu kecil pada lemari besar di belakang meja kerja itu. Bila belum di renovasi, ada jalan kecil di sana tempat Renjun bermain dan sering mengejutkan papahnya yang bekerja.

"Bikinin saya teh, sama siapin air hangat, saya mau mandi." Perintah wanita itu yang lalu keluar dari ruangan.

"baik nyonya." Jawab pelayannya dengan gugup. mendengar pintu itu tertutup renjun melangkahkan kaki membuka lemari itu dan mencoba mengeluarkan beberapa map yang ada disana, mantan pengasuh Renjun masih gelisah dan panik, takut-takut nyonya nya itu kembali dan memergoki renjun.

usai mengeluarkan semua map renjun mendorong-dorong dinding itu yang sudah cukup terasa keras karena tak pernah terbuka, dan benar saja, lorong itu masih ada seperti sedia kala meski sudah sangat berdebu dan kotor.

"BIBI!"

Pembantu itu buru-buru membereskan kembali map-mapnya dan menutup rapat pintu lemari itu.

"iya nyoya."

"LAMA BANGET SIH!"

"iya saya buat nyonya."

Ia masih tampak panik melihat kearah lemari, apa tuan mudanya berhasil melarikan diri?

Bersyukurlah Renjun masih memiliki tubuh mungil, sehingga ia masih bisa merangkak di lorong yang cukup sempit itu. hingga di ujung lorong, ia kembali membuka pintu yang tak begitu susah seperti tadi, karena pintu ini hanya digeser, namun ia cukup susah payah untuk keluar dari lorong yang langsung terkoneksi ke halaman belakang rumah ini. hingga sebuah tangan terulur padanya, membuat pergerakannya tertahan sejenak.

"Ayo tuan, cepat." ujarnya.

matanya berkaca melihat tukang kebun lamanya yang juga masih ada disini. Renjun akhirnya berhasil keluar di bantu oleh tukang kebunnya.

Soul [JaeRen] [DEWASA!] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang