12 EPILOG

2.7K 207 10
                                    

Renjun menaruh sebuket bunga di makan Hana, Ia terlihat penuh senyum membersihkan rumput-rumput kering yang menghalangi ke indahan makam itu. 

"Kau sudah tenang kan sekarang? jangan mengkhawatirkan aku lagi ya. Aku sudah cukup bahagia." 

"cukup? berarti belum sepenuhnya?" Protes sosok yang berdiri di belakang Renjun. Ia pun mendapat lirikan sengit dari Renjun yang seakan menyuruhnya untuk diam. 

"Aku akan sering berkunjung dan mendoakanmu." Ujar Renjun yang lalu beranjak meninggalkan pemakaman.

 Terhitung sudah berjalan 1 minggu Jaehyun dan Renjun melangsungkan pernikahan, Renjun benar-benar merasakan kehidupan barunya bersama Jaehyun yang sangat menyayanginya meski kerap kali membuat Renjun jengkel. 

"Hey!" Renjun sedikit membentak Jaehyun yang tiba-tiba saja menambah kecepatan laju kendaraannya. 

"Biar tidak terlalu malam sampai disana."

"Memang mau kemana?" Tanya Renjun bingung, tangannya sudah mengepal erat menahan ngilu. 

"Mengajakmu agar kebahagiaanya bertambah bersamaku." 

"Kau gila, ini sama saja mempercepat ajal! jangan macam-macam, aku malas melihat muka sosok itu lagi." Protes Renjun tak di gubris, Jaehyun terus saja melajukan perjalanannya hingga mereka sampai pada sebuah vila dengan kamar luar yang mengarah langsung ke arah laut.

" Protes Renjun tak di gubris, Jaehyun terus saja melajukan perjalanannya hingga mereka sampai pada sebuah vila dengan kamar luar yang mengarah langsung ke arah laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah." Renjun Berdecak kagum melihat pemandangan yang luar bisanya ini. Matanya berbinar dan cukup terharu. Jaehyun yang melihat kesayangannya senang pun menghampiri tubuh yang lebih mungil darinya dan memeluk Renjun erat dari belakang.

"Suka?" bisiknya, sambil mengecupi punggung leher Renjun. 

Renjun hanya membalasnya dengan anggukan lalu berbalik dengan cepat, mengalungkan tangannya pada leher Jaehyun. Ia mengecup bibir Jaehyun sambil tersenyum riang. 

"Terima kasih, Suamiku." Ucapnya yang sontak membuat Jaehyun memanas. Ia meraup bibir ranum itu dan melumatnya, cukup bersemangat karena Renjun menyambutnya. membuka mulut kecil itu memberikan akses pada lidah Jaehyun yang ingin menginvasi mulutnya. 

Cukup lama mereka bergulat dengan bibir, seakan tak ingin saling menjeda untuk saling mengambil napas sedikitpun. 

Jaehyun terus mengusap punggung mulus Renjun yang kini sudah berlanjang dada, begitu pula Jaehyun yang sudah melepas asal atasannya. Mereka beralih saling mencumbu tubuh masing-masing. Menandai dan menikmati setiap inci lekuk tubuh yang sudah sah mereka miliki. 

Renjun mendorong tubuh Jaehyun ke atas tempat tidur. ia merangkak secara perlahan ke atas tubuh dominannya. Bibir dan lidahnya begitu aktif menjelajahi tubuh kekar yang penuh dengan otot itu. Jaehyun hanya terdiam menikmati permainan si manisnya yang terlihat semakin luar biasa ini. Bahkan Renjun tanpa ragu menurunkan celana sang dominan yang sudah terlihat sangat sesak dengan benda yang cukup tegak menegang dibawah sana. 

Renjun memijatnya dengan tangan kecilnya itu, mengecupi secara perlahan seakan menggoda Jaehyun yang kini sudah berdesis siap menerkam. 

"Renjun..." Panggilnya yang ingin protes namun langsung memejamkan mata merasakan hangatnya mulut yang kini mengulum miliknya, memanjakan juniornya dengan luar biasa. 

Renjun cukup terkejut saat milik Jaehyun semakin mengeras dan membesar, ia ingin melepaskannya dari mulut namun Jaehyun menahan kepalanya bahkan memasukannya lebih dalam hingga cairan milik Jaehyun tertelan di sana. Renjun bangkit dan ingin memukul Jaehyun namun tubuhnya limbung di tarik, akhirnya jatuh duduk di pangkuan  Jaehyun yang kini bersandar di headboard tempat tidur.

Renjun tak bisa berkutik kerena Jaehyun mengecupi leher hingga dadanya, mengisap kedua putingnya yang mencuat sejak tadi. 

"aghhh," desah Renjun pelan. Jaehyun pun berusaha mengangkat tubuh Renjun untuk membuka celana yang di kenakan, Menyiapkan lubang Renjun dengan jarinya sebelum memasukan miliknya yang kembali menegang. Renjun menggeliat resah di pangkuan Jaehyun, baru jari jaehyun yang masuk namun sudah membuatnya hilang akal. 

"mhhh aghhh." desahnya lagi dan cairan milik Renjun keluar mengenai perut Jaehyun. 

Renjun menghela napas menatap sang dominan yang terlihat begitu menggairahkan baginya, wajah tampannya yang berkeringat membuat renjun menggila, bahkan setelah jari itu keluar Renjun sendiri yang memegang dan mengarahkan milik Jaehyun kelubangnya. 

"Nghhh aahhh." desahnya yang berusaha susah payah menelan milik Jaehyun yang sangat besar itu. Jaehyun langsung meraup bibir ranum yang tak henti mengeluarkan suara, yang membuat libidonya semakin naik. Renjun mulai menggerakan pinggulnya, di bantu Jaehyun yang terus mengankatnya. hawa di kamar ini terus meningkat dan semakin terasa panas dengan dua insan yang saling memacu, mencari kepuasannya masing-masing untuk hasratnya. 

Meleburkan semua perasaan yang mereka tahan dan tunda selama ini, hingga menuju kebahagiaan yang hanya di miliki mereka berdua. 

Epilog END

Maaf epilognya agak laknat :D

bye bye sampai ketemu di ceritaku berikutnya.

Soul [JaeRen] [DEWASA!] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang