"CUKUP MEW CUKUP!! Aku udah muak sama semua yang kamu omongin."
"Kana dengerin aku dulu."
"Dengerin apa lagi, huh? Kamu dari dulu minta aku buat sabar dan aku udah lakuin itu. Aku cape Mew, kalo kamu terus tunda buat nikahin aku, gak ada lagi alasan aku buat tolak perjodohan itu."
Mew terdiam menatap punggung Kana yang perlahan menjauh dari pandangan nya.
Ia mengusap rambutnya kasar, Mew juga sama lelah nya dengan Kana.
Mew dan Kana adalah sepasang kekasih sejak sekolah menengah atas. 5 tahun hubungan mereka berjalan, tapi Kana juga tidak mendapatkan kepastian dari Mew. Tidak dengan pernikahan, setidaknya pertunangan.
Tapi, dua tahun pemuda dengan paras manis itu menunggu Mew juga tidak ada niat untuk mengajaknya melangkah kesebuah hubungan yang lebih serius. Di sisi lain Kana sedang menyakinkan kedua orangtuanya bahwa Mew cepat atau lambat akan melamarnya, karna Kana menolak keras perjodohan yang di ajukan oleh mereka.
Mew bukan nya menunda, ia juga sedang berusaha. Mew hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah rumah sederhana pinggir kota, apa yang di harapkan dari anak seorang pelayan sepertinya.
40 juta bukan sedikit untuk Mew, itu mahar yang di ajukan oleh orang tua Kana bila Mew ingin menikahi anak nya.
Mew tersenyum miris, ia dan Kana berbeda.
Kana anak dari seorang pengusaha, dan tidak akan menerima pernikahan sederhana.
"Mew..."
Mew menoleh saat merasakan tepukan pelan pada pundaknya. Itu ibu nya.
"Ya Bu?"
"Kamu bertengkar lagi dengan Kana?"
Mew mengangguk.
Ibu mendudukkan dirinya di samping Mew dan mengelus punggung sang putra dengan lembut. Ibu tau ini berat untuk sang putra.
"Kamu cinta sama Kana?"
Mew menoleh "Ibu meragukan cinta Mew sama Kana?"
Ibu menggeleng dan terkekeh pelan "Ibu gak ragu, ibu tau kamu cinta sama Kana. Tapi ibu cuma mau mastiin kalo perasaan kamu gak berubah sedikitpun untuk Kana."
"Dari dulu perasaan Mew gak pernah berubah sedikitpun Bu, Mew masih cinta sama Kana kaya 5 tahun sebelumnya."
"Mew tau, cinta butuh perjuangan. Ibu harap Mew gak nyerah, karna ibu udah sayang sama Kana. Pertahankan dia Mew."
Mew menatap ibu nya yang tersenyum kearah nya. Itu seperti memberi semangat untuk Mew.
"Iya Bu, Mew gak akan nyerah. Mew tetap pertahanin Kana dan jadiin dia menantu ibu."
.
Hari ini Mew sudah rapi dengan kemeja putih dan celana bahan hitam nya. Ia sedang berusaha mencari kerjaan sampingan, terlepas dari bengkel miliknya yang akhir-akhir ini memang sepi.
Mew menatap dirinya lamat, ia terlihat menawan sekarang.
Mew menatap kearah ponselnya yang berdering, nama Kana tertera di sana. Ia segera mengangkat nya dengan perasaan senang dan lega, karna sejak pertengkaran mereka saat itu Kana menjadi jarang menghubungi nya dan bahkan tidak membalas pesannya. Semarah itu Kana pada nya.
"Hallo..."
"Aku mau bilang sesuatu sama kamu."
"Kita ketemuan dimana?"
"Gak perlu ketemuan, aku mau bilang lansung di sini."
Mew terdiam, kemudian berdehem mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY' || MewGulf
FanfictionKumpulan cerita pendek Mew Gulf. Anti sad sad end krub!! bxb, homophobic pigi jauh jauh❗