Tharn Kirigun, pemuda 30 tahun yang baru saja menginjakkan kaki nya disebuah rumah sederhana yang ia beli beberapa hari lalu. Tharn sedang melarikan diri dari perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya dengan teman bisnis mereka. Dia fikir tempat ini adalah tempat aman untuk masa persembunyiannya.
Rumah kayu lantai dua yang ia beli di sebuah aplikasi dengan harga begitu murah.
Rumah itu tampak usang, dua pohon besar di sisi kiri kanan, beberapa rumput juga sudah memanjang menutupi halaman rumah tersebut. Namun bagi Tharn itu hal wajar karna sesuai dengan harga yang tercantum di bawah foto rumah tersebut.
Dia melangkah untuk masuk lebih dalam, Tharn butuh istirahat setelah perjalanan panjang nya.
Krieettt.....
Tharn terkagum, luar nya memang tampak usang tapi penampilan dalam nya begitu luar biasa. Penuh dengan lukisan dan furniture klasik. Rumah nya tampak nyaman dan luas, Tharn mungkin akan betah tinggal di sini lebih lama.
"Woww....." Tharn meletakkan koper dan tas nya di sofa yang masih tertutup kain putih dan mulai mengintari rumah itu.
Lantai satu terdapat satu kamar tamu, dapur, kamar mandi, ruang makan dan ruang tamu. Cukup simple fikir nya.
Kaki nya mulai melangkah melewati tangga yang terbuat dari kayu, namun beberapa ukiran di sana menarik perhatiannya. Tharn yakin pemilik rumah ini sebelumnya adalah seseorang yang begitu menyukai hal klasik namun tidak ketinggalan jaman. Sederhana tapi begitu menarik dan memukau.
Lantai dua, terdapat satu kamar pribadi, ruang baca, ruang kerja, dan ruang.....
"Kenapa pintu nya tidak bisa di buka." Tharn penasaran sebab hanya pintu itu yang berbeda. Di sana ada lukisan seorang gadis dengan gaun putih memegang bunga, rambut nya terurai panjang dan tersenyum lebar. Tharn memandang nya dengan serius, lukisan itu tampak hidup.
Dug....dug....
Tharn mencoba mendobraknya dengan beberapa kali membenturkan tubuhnya pada pintu, namun sial nya pintu itu terkunci dengan kuat bahkan sama sekali tidak ada pergerakan meski sudah beberapa kali Tharn mencoba membuka nya.
Tharn berdecak kesal, menjauh dari sana dan menuju kamarnya. Kamar dengan nuansa abu-abu tua, di atapnya terdapat lampu gantung, lemari kayu dengan ukuran besar, bahkan tempat tidur nya terdapat 4 penyangga di setiap sudut dan sudah tergantung kelambu di sana.
Tharn lagi-lagi terkagum, sangat menarik. Seharusnya rumah ini harus di jual lebih mahal dari harga sebelumnya, mengingat begitu unik nya desain setiap bagian rumah.
"Setelah aku selesai dari acara persembunyian ku, mungkin aku akan menjual rumah ini dengan harga tinggi." Tharn tersenyum dan merebahkan diri nya di sana.
Tenang, rumah sudah tampak bersih. Mungkin sebelumnya pemilik rumah sudah membersihkannya sebelum di jual.
Tharn yang merasa begitu lelah memejamkan matanya, dia akan tidur sebentar sebelum merapikan lantai bawah yang masih terlihat sedikit berantakan. Hanya sedikit, itu akan Tharn bereskan dengan cepat nantinya.
.
"Bangun...hey bangun lah.."
Tharn terusik dalam tidur nya, suara bisikan terdengar sangat dekat di telinga nya. Mata nya yang masih terasa berat berusaha untuk terbuka. Samar-samar Tharn melihat seseorang duduk di atas tubuhnya menatap Tharn dengan senyumannya.
"Cepat bangun..." Pinta nya.
Tharn berusaha mengumpulkan nyawanya, setelah tersadar sepenuhnya dia mendudukkan diri dan mendorong seseorang itu hingga terpental ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY' || MewGulf
FanfictionKumpulan cerita pendek Mew Gulf. Anti sad sad end krub!! bxb, homophobic pigi jauh jauh❗