"Sayang bangun....."
"Aku ada meeting pagi ini, maaf aku tidak bisa menemani mu sarapan."
Yang lebih muda masih asik bergelung di balik selimutnya membuat yang lebih tua menggelengkan kepalanya tak habis fikir. Kebiasaan yang sama bahkan setelah mereka menikah.
"Baiklah, lanjutkan tidur mu." Ia berjalan kearah sang istri dan mendaratkan ciuman di pipi nya dengan lembut "Aku pergi dulu."
Dia Bright, suami dari Gulf Kanawut. Mereka telah menikah satu Minggu yang lalu, hanya di hadiri keluarga inti dan para sahabat mereka. Pernikahan yang memang mereka selenggarakan dengan sederhana.
Bright menuruni tangga dan tersenyum melihat seseorang yang lebih tua dari nya sudah duduk di meja makan dengan sebuah tab di tangan nya.
"P'Mew..."
Seseorang itu mengangkat wajah nya dan tersenyum tipis kearah sang adik "Pagi Bright."
Mew, kakak tertua Bright. Laki-laki dengan pahatan wajah sempurna itu baru sampai di Mensionnya tadi malam. Mew kebetulan memiliki perjalanan bisnis di kota adik nya tinggal, mengharuskannya untuk berada disana dalam waktu yang cukup lama.
"Phi jika Gulf sudah bangun katakan pada nya aku benar-benar minta maaf karna tidak bisa menemani nya sarapan, aku ada meeting dengan klien dari Amerika pagi ini."
Mew mengangguk kan kepalanya sebagai respon, matanya masih tetap menatap lekat kearah layar tab.
Bright menyeruput kopi milik sang kakak kemudian beranjak pergi dari sana dengan cepat, atau Mew akan segera menendang bokong nya hingga remuk.
Mew melototkan matanya, Bright tidak berubah bahkan ketika sudah menjadi suami. Ia menatap kopinya yang hampir habis di minum oleh Bright, anak itu menyeruputnya dengan tenaga dalam.
"Anak itu..."
Di sisi lain, dikamar dengan nuansa putih seseorang menggeliat dalam tidur nya dan perlahan membuka matanya. Ia sedikit menyipit ketika cahaya matahari tepat mengenai netra nya.
"Jam berapa sekarang." Parau nya melirik jam yang berada di atas nakas.
Meraba sampingnya Gulf menghela nafasnya kasar, Bright suaminya sudah tidak ada di sana. Turun dari kasur, Gulf berjalan kearah balkon dan merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
Gulf dengan tubuh seksi nya, ia hanya mengenakan kemeja biru tipis oversize dan boxer dengan warna senada. Pantulan cahaya matahari membuat bayang-bayang lekuk tubuhnya, sudah tidak di ragukan lagi kenapa Bright begitu mencintai pria dengan raut cantik itu.
Setelah di rasa cukup Gulf mengenakan sandal berbulu nya dan beranjak keluar dari kamar.
Ia memberengut ketika mendapati rumah begitu sepi, Bright sudah pergi fikir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY' || MewGulf
FanfictionKumpulan cerita pendek Mew Gulf. Anti sad sad end krub!! bxb, homophobic pigi jauh jauh❗