Di sebuah ruangan 5 pemuda sedang asik dengan dunianya masing-masing. 2 lain nya sibuk mengerjakan skripsi, sedangkan 3 lain nya lagi sibuk bermain game di ponsel mereka dengan tv yang menyala.
Mereka adalah pemuda rantau yang nekat melanjutkan pendidikan di kota besar Thailand, Bangkok.
"Selesaikan skripsi mu jangan bermalas-malasan." Sarkas Singto pemuda asal Chiang Mai pada Tay sahabatnya.
Tay laki-laki bermarga Tawan itu mengacuhkannya dan tetap fokus pada layar ponsel nya "Jangan mengganggu ku." Balas nya tak kalah sarkas.
Singto menghembuskan nafas nya kasar "Jangan merengek ketika kau harus mengulang 4 tahun lagi setelah ini."
Dia mengedikan bahunya acuh.
"Mew tolong selesaikan skripsi milik ku. Kita kan satu jurusan!!" Pinta pemuda sipit bernama Off itu.
"Aku bukan pelayan mu, selesaikan sendiri!!" Pemuda bernama Mew menjawab datar masih sibuk mengetik di atas keyboard laptop nya.
"Ayolah Mew, kita kan teman."
"Aku tidak memiliki teman pemalas seperti mu." Setelahnya beranjak dari sana dan memilih untuk masuk kedalam kamar. Suara berisik dari yang lainnya mengganggu ketenangannya.
Bright si blasteran menghela nafasnya pelan dan melemparkan ponsel nya dengan asal "Kapan pandemi ini akan berakhir, aku sudah bosan diam di rumah terus. Aku butuh hiburan." Keluh nya.
"Mainkan ponselmu sampai meledak, jangan mengeluh jika kau tidak ingin mati." Singto berujar dengan raut tidak bersalah nya.
Bright memasang wajah masam "Sialan!" Umpat nya kesal.
Singto dan Mew adalah dua orang yang menyebalkan. Si kaku irit bicara, sekalinya berbicara benar-benar menusuk dada.
Tidak ada yang tau apa penyebabnya, tapi beberapa dokter mengatakan bahwa hal ini di sebabkan virus OMC. Beberapa orang menjadi agresif setelah mereka mengalami batuk darah dan kejang-kejang, bahkan mereka menyerang satu sama lain seperti binatang. Di ketahui kasus ini sudah lebih dulu terjadi di daerah Chiang Mai dan Phuket, sebelum akhirnya menyebar hingga Bangkok dan seluruh daerah lain nya di Thailand.
Off bangun dari tidur nya dan menatap kearah televisi yang menyala menampilkan sebuah berita. Kota Bangkok tampak kacau dengan beberapa orang yang berlarian dan saling menyerang. Bahkan terlihat darah berceceran dimana-mana serta kendaraan yang saling bertabrakan dan berakhir dengan ledakan besar.
"Virus OMC sangat berdampak buruk." Gumam Off pelan.
"Aku rasa pandemi nya tidak akan berakhir begitu saja." Celetuk Bright setelah melihat kekacauan dari jendela apartemen mereka.
Tay bergidik ngeri "Mereka lebih terlihat seperti monster pemakan otak (Zombie)"
Singto yang sedari tadi diam menyimak berita yang di sampaikan membuka suara "Ada yang tidak beres...kurasa ini benar-benar buruk. Sekarang virus nya tidak lagi menyebar dari udara atau sentuhan fisik, tapi gigitan. Lihat, mereka yang tergigit akan berubah menjadi seperti yang lain nya."
Off mengangguk setuju "Mereka mirip dengan zombie yang ada di film."
"Mereka memang zombie.." dari arah lain Mew bersuara menarik atensi empat lain nya.
Mew tampak sudah siap dengan tas di punggungnya serta tongkat baseball nya. Laki-laki itu memakai pakaian serba hitam, celana jeans hitam, baju kaos hitam dan jaket hitam.
"Kau seperti akan pergi ke pemakaman." Celetuk Off menatap Mew mengejek.
"Iya, aku akan pergi ke pemakaman mu." Balas nya membuat Off segera memasang tampang datar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY' || MewGulf
FanficKumpulan cerita pendek Mew Gulf. Anti sad sad end krub!! bxb, homophobic pigi jauh jauh❗