Five.

453 169 16
                                    


05. Dia?



.
.

Kring 🔔

Suara bel pulang berbunyi, terlihat para murid di sana keluar dari kelas nya masing-masing.

"Claira, ayo ke depan gerbang nya bareng." Ajak Cia dengan senyuman tipis.

Claira menganggukkan kepalanya, dan kedua nya beranjak pergi keluar kelas untuk pulang. Namun, siapa sangka bahwa kini tampak sengaja Gracia malah tak sengaja menabrak seorang gadis dan malah di tangkap oleh Rafa.

"Lo gapapa?" Tanya Rafa pada gadis itu dan keduanya melepaskan pelukan tak sengaja itu.

"Iya kak, makasih udah tolongin aku. Aku pamit dulu kak," ucap nya.

Rafa malah mencekal lengan nya. "Nama lo?" Tanya Rafa.

"Anara. Mereka biasa panggil aku Nara kak," jawab nya dengan senyuman polos.

Rafa tersenyum tipis melihat wajah polos yang ada di hadapannya. Berbeda dengan Gracia yang sudah siap menangis, baru kali ini ada yang bisa membuat Rafa tersenyum, ia tidak suka senyuman tipis itu di lihat oleh siapapun. Terlebih melihat raut wajah bahagia Rafa dengan gadis tadi berbeda jika ia bertemu dengan nya.

Claira memutar bola matanya malas. Jelas ia tau siapa gadis di depan nya, ia hanya seorang gadis yang jago 'playing victim' di tambah muka nya yang sok polos itu. Hanya dengan gerakan gadis itu, dengan mudah Claira tau sifat gadis tersebut.

"Pulang?" Ucap Claira pada Gracia, gadis itu menoleh dan mengangguk pergi dari sana.

Kedua gadis itu pergi. Saat itu juga Geral baru muncul, padahal ia sudah melihat kelakuan sahabat nya itu. Dengan raut wajah angkuh nya ia berjalan dan bertepuk tangan sembari tawa kecil nya.

"Lo berdua hebat ya, gue gak nyangka lo sejahat itu Rafa." Ucap nya dengan mata tajam menghunus.

Rafa tersenyum remeh. "Itu cara gue biar tuh cewek gak ganggu gue lagi." Katanya.

"Bodoh. Suatu saat lo bakal menyesal dengan perbuatan yang lo lakuin," ucap Geral dengan serius.

Rafa terkekeh sarkas. "Gue gak peduli, selagi Anara mau melanjutkan acting nya, why not?" Jawab nya lalu pergi dengan Anara.

"Sinting!"

****

Kini Claira sudah berada di kediaman mansion kakek nya, dan langsung saja ia ke kamar yang sudah di buat khusus. Setelah itu ia mandi untuk membersihkan dirinya, lalu turun ke bawah menemui sang kakek yang tengah asik membaca dokumen pekerjaan nya.

Claira duduk di samping kakek nya. "Kakek? Masih banyak pekerjaan nya?" Tanya Claira.

Kakek nya pun langsung saja menutup dokumen itu dan langsung saja menghadap cucu nya itu. Baginya tugas seperti itu bisa ia kerjakan nanti, lebih baik ia berbicara sesuatu yang penting dengan cucu nya ini.

"Ada apa? Queen ingin sesuatu dari kakek?" Tanya pria tua itu.

Claira menggeleng kepalanya. "Tidak. Aku sedikit penasaran," jawab nya.

Alis kakek terangkat sebelah. "Tentang apa?" Tanya nya.

Gadis itu berdehem pelan, sebenarnya ia malu menanyakan nya tapi mau bagaimana lagi, ia sungguh sangat penasaran dan ia harus tau apa jawaban nya jika sudah penasaran begini.

"Calon suami, siapa dia?" Tanya Claira dengan serius.

Kakek yang melihat gelagat ekspresi datar namun ia tau kalau cucu nya ini tengah malu menanyakan hal tersebut.

Bad GeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang