Seven.

375 140 28
                                    


07. Lo tau?



.
.

Saat kaki Claira melangkah menuju motor kesayangan nya, ia malah di hentikan oleh seseorang yang kini tengah tersenyum tipis dengan motor yang terparkir di depan gerbang.

Dengan malas Claira menghampiri pria itu, menatap nya dengan tatapan datar datar, sekilas ia melirik motor hitam itu dan kembali menatap pria ini.

"Kita berangkat bersama, dan tidak ada bantahan nona Claira." Ucap nya dengan senyuman puas. Terlebih saat ia melihat mulut gadis nya itu yang ingin menolak.

Datar dan kusut. Itulah wajah yang ditampilkan oleh Claira saat mendengar ucapan dari pria yang ada di depan nya. Siapa lagi jika bukan... Geraldo? Pria itu akhir-akhir ini selalu ada untuk menganggu dirinya. Dan itu sangat - amat me-nye-bal-kan.

Dengan sangat berat hati plus terpaksa. Claira dengan cepat memakai helm dan duduk di jok belakang motor hitam itu. Geral yang melihat kejadian kilat tadi membuat sedikit terkejut, hanya sedikit.

Claira melihat pria itu malah melihat nya lalu terlihat samar ia tertawa kecil?

"Berangkat, sekarang. "

Geral yang mendengar tekanan di setiap kata yang di ucapkan oleh Claira membuat nya langsung menghampiri gadis nya. Ia sudah duduk di jok depan. Dan kini tengah memakai helm hitam favorit nya.

"Pegangan, saya gak mau kamu jatoh gara-gara saya bawa motor nya ngebut." Claira memutar bola matanya malas, ia langsung saja menaruh kedua tangan nya di pundak pria itu.

Geral tersenyum tipis di balik helm nya. Dengan tiba-tiba ia langsung gas kencang, dan itu mampu membuat Claira hampir terjungkal kebelakang. Dia langsung saja memeluk erat leher pria itu dengan kepala nya ia miring kanan.

"Kenapa gak peluk di pinggang sih, gagal dong." batin nya. Meskipun begitu jantung nya tetap berdegup kencang karena kini kepala gadis itu tepat di pinggir leher nya.

Claira mengetuk dua kali di helm Geral. "Gak usah modus!" Nada ketus itu malah membuat pria itu terkekeh pelan.

Namun, sayang nya Geral malah semakin mengebut membuat Claira tersenyum puas. Perlahan ia melepaskan pelukan di leher pria itu dan memegang erat di pundak, dan dengan mudah nya ia berdiri dari duduk nya dengan kedua tangan yang ia rentangkan.

"Fuck! I Love This!" Teriakan tiba-tiba itu membuat Geral kaget setengah mati mendengar nya.

Setelah mengatakan itu ia langsung duduk kembali dengan tangan yang dengan santai nya memeluk pinggang Geral. Lagi, itu membuat pria ini semakin heran dan jatuh akan perlakuan ajaib nya.

"Oh good!! Jantung gue.. " batin nya dengan degupan yang semakin menggila.

Sesampainya di sekolah. Claira turun dan melepas helm lalu menaruh nya di jok belakang. Ia diam dan terus memperhatikan Geral yang tengah sibuk melepaskan helm dan melanjutkan nya dengan memakai jaket hitam kebanggaan nya.

Geral menatap Claira teduh. Yang di balas tatapan datar oleh nya. "Thanks." Usai mengucapkan itu ia langsung pergi dengan suara ricuh di sekolah nya karena heboh dirinya berangkat bersama Geral.

OMG!! KOK BISA?!!

DIAM - DIAM MENGHANYUTKAN YE!!

GERAL KOK SAMA CLAIRA??

MEREKA ADA HUBUNGAN KAH???

COUPLE NYA BEDA SIST!!

LAWAN ARUS INI MAH NAMANYA!

CLAIRA YANG ANGEL KOK MAU SIH SAMA GERAL YANG EWW BERANDALAN

Teriakan terakhir mampu membuat semuanya menoleh ke arah suara itu. Claira juga Geral menatap tenang namun menghunus.

Geral melihat tingkah apa yang akan gadis nya lakukan. Ia berjalan ke arah sang suara. Claira dengan wajah datar dan tangan terkepal membuat semua meneguk luda nya berat. Bahkan, aura gelap kini kian terasa, membuat bulu kuduk nya merinding.

"Ulang." Titah nya dengan tegas.

Siswa yang di tatap oleh Claira membuat nya takut. Ia menarik nafas nya dalam lalu menghembuskan nya. Lagi pula apa yang ia ucapkan itu kan fakta.

"Lo terlalu angle buat Geral yang berandalan."

Setelah mengucapkan itu Claira tersenyum remeh. Tanpa di duga sebuah kejadian membuat semua orang memekik heboh.

BUGH!

"Gimana?" Siswa itu bingung sekaligus kesakitan karena serangan dadakan dari Claira membuat pipi nya lembam.

"Lo udah sempurna?"

Claira langsung pergi dan mengambil tissue basah lalu mengelap tangan nya. Ia merasa kuman nya menempel karena telah mengenai wajah kurang intropeksi diri itu.

Tindakan tadi mampu membuat semua orang heboh. Mereka di buat kagum oleh tindakan maupun perkataan yang Claira bilang tadi. Dia terlihat begitu cold dan sevege.

Geral yang melihat aksi tadi langsung saja pergi mengikuti gadis nya. Sial! Jantung semakin menggila akibat perbuatan Claira barusan.

Saat tepat di depan gadis nya, ia tersenyum lebar. Dengan kecepatan kilat ia memajukan wajah nya membuat keduanya begitu dekat. Dan lagi, hal yang membuat Claira ingin membuang pria itu.

Cup. Kecupan singkat di hidung nya, dan dengan santai nya ia pergi meninggalkan depan kelas nya yang heboh akan perbuatan Geral.

'Si pria berandalan yang pernah di cap gay.' Tapi, sepertinya sudah tidak ada lagi karena tingkah Geral kepada Claira. Dan itu membuat semuanya penasaran akan hubungan apa yang terjadi oleh keduanya.

Gracia yang melihat dari awal itu pun tertawa puas. Ia menghampiri nya dengan sisa tawa yang mulai mengecil.

"Gak habis pikir sama kelakuan kalian berdua. Yang satu nya gengsi tapi perhatian, satunya lagi cinta tapi terlalu mencolok. Lucu nya," kekeh nya pelan.

Sambil berjalan ke kelas di temani bocil nyasar yang terus berkicau bagaikan burung yang mendapatkan makanan. Saat kedua nya hampir sampai kelas. Tidak ada ocehan keluar dari mulut Gracia. Ia menoleh melihat arah mata Gracia ke... Itu kan..? Rafael dan Anara kan?

Kini matanya teralih pada mata lelah Gracia yang kini juga menatap nya dengan senyuman lebar. Mata itu menunjukkan keikhlasan yang begitu menyakitkan. Ia mengambil tangan nya begitu saja.

"Claira, bantu Cia mau?" Kening gadis itu berkerut, ia bingung. Ucapan selanjutnya mampu membuat Claira terdiam mencerna nya. Begitupun dengan telinga tajam milik Rafael yang mendengar kelanjutan gadis gila itu.

"Bantu Cia melupakan kak Rafael dan menerima seseorang yang begitu tulus dan cinta sama Cia. Juga sekalian deh, penampilan juga sikap Cia mau ubah."

"Mau kan?" sambung nya dengan mata bulat yang terlihat memohon.

Claira terdiam sejenak. Dan anggukkan kepala nya mampu membuat Cia melompat heboh di hadapan nya.

"Makasih banyak!!" Riang nya sambil bertepuk tangan ria.

Hal itu membuat Claira tersenyum tipis, ia suka melihat tingkah kekanakan Gracia. Dibandingkan dengan sikap tidak tahu diri itu. Lebih baik seperti ini.

Claira tertegun dengan bisikan tiba-tiba dari dari Gracia membuat nya menatap dalam dan serius.

"Lo tau?"

Dengan bangga nya ia berkata. "Jelas! Cia gitu loh. Sekalipun itu private, Cia pasti tau!"

•••••⚔️•••••

Vote for next chapter

⚠️ Jika ada kesalahan kata tolong beritahukan ya, terimakasih.

Bad GeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang