Enigma (15) - Perubahan Takdir

7 0 0
                                    

Setelah kembali ke kamarnya, Al merogoh sebuah kotak berisikan banyak surat di dalamnya. Surat-surat itu ditulis tangan oleh seseorang yang sangat spesial. Al membuka salah satunya.

"Untuk kekasihku, V, dewa pemarah yang kesabarannya setipis kertas. Apa boleh kita bertemu setiap saat? Padahal kita baru bertemu kemarin, tapi aku sudah merindukanmu. Aku juga tidak tahu mengapa berjauhan denganmu menjadi sesulit ini. Aku hanya ingin terus melihatmu di pandanganku. Aku ingin kau berada di dekatku. Karena ketika kau tidak di dekatku, aku menjadi kesulitan untuk beraktivitas. Biasanya kau akan menggunakan kekuatanmu untuk membersihkan rumahku, kan? Sekarang aku harus membersihkannya secara manual dan itu begitu melelahkan :( "

"Dasar gadis licik." Sudut bibir Al tertarik ke atas ketika membaca tulisan tangan surat tersebut. Bagaimana bisa gadisnya selucu itu?

Ketika hendak membuka surat berikutnya, sebuah suara halus lebih dulu menginterupsi kegiatannya. Al tertegun selama beberapa detik.

"Alpheus Vimariel.." Suara milik gadisnya.

Al tidak mungkin salah dengar. Itu suara lembut milik Anna. Gadis itu memanggil dirinya.

"Al, kau ha— sialan! Dewa tidak tahu diri! Menyusahkanku saja! Ke mana lagi kau pergi sialan!" umpat Dion tak henti kala membuka pintu kamar Al dan tidak mendapati tuannya itu di sana.

Menghela napas pelan, Dion mencoba untuk berpikir positif dengan berjalan mengecek kamar mandi. Mungkin saja Dewa sialan itu sedang berada di sana untuk menjernihkan kepalanya. Namun lagi-lagi, Dion menghela napas dalam dan memejamkan matanya sebentar. Kepalanya sangatlah pusing. Alpheus sungguh beban yang berat untuknya.

"ALPHEUS DEWA SIALANN!" pekiknya begitu nyaring karena Al benar-benar tidak ada di sana.

🔥🔥🔥

"Anna?" panggil Al.

Rumah Anna begitu gelap. Semua lampu padam. Namun dengan sekali jentikan jarinya, lampu-lampu di rumah Anna menyala seketika. Al menaiki anak tangga satu per satu menuju kamar Anna yang berada di atas.

Namun ia merasa ada yang aneh. Ada yang tidak beres di sini. Sebelum mengetuk kamar Anna. Alpheus lebih dulu membuat sebuah mantra yang mengelilingi rumah Anna. Mantra itu ia buat agar semua yang berada di rumah tersebut tidak dapat keluar.

Jika perkiraan Al benar. Akan ada sesuatu yang mencoba kabur dari sana.

Al membuka kamar Anna tanpa mengetuknya lagi.

"Siapa?!" Anna terlonjak kaget ketika pintu kamarnya terbuka secara tiba-tiba.

Dia sudah cukup kaget mendapati semua lampu kamarnya menyala secara tiba-tiba ditambah pintu kamarnya yang terbuka sendiri itu cukup membuat jantungnya hampir saja lompat.

"Al?" panggil Anna memastikan. Gadis itu berada di depan jendela balkonnya sembari memegang sebuah senter.

"Ada apa dengan senter itu?" tanya Al.

Anna mematikan senternya yang masih menyala lalu menaruhnya di meja samping tempat tidur.

"Itu, tadi aku mendengar suara dari arah luar. Untuk memastikannya jadi aku melihat keluar jendela. Tapi tidak ada apa-apa. Mungkin hanya hewan yang berkeliaran," jelas Anna.

Al mengangkat alisnya sedikit. Tebakannya benar. Ada sesuatu yang mencoba mendekati Anna. Akan dia selesaikan itu nanti.

"Kau sendiri sedang apa di sini? Kenapa datang tiba-tiba tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kau tahu, itu hal yang tidak sopan untuk dilakukan," kata Anna lagi.

Al mendekat ke arah Anna. Hingga jarak di antara mereka begitu tipis dibuatnya.

"K-kau ingin a-apa?" ucap Anna terbata. Ia menjadi begitu gugup karena Al berdiri sedekat itu dengannya. Ditambah kehadiran laki-laki itu di waktu malam yang begitu dingin ini dengan cara yang tidak sopan. Anna sedikit merasa takut.

Enigma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang