Remukkanlah.
Ia yang engkau hancurkan, justru memberimu warna dan harumnya.
Seperti bunga, aku juga akan begitu.- Roseanna -
🔥🔥🔥
"Kau meninggalkan kalungmu, Anna."
Saat itu juga, Anna merasa dirinya dalam bahaya.
Bola mata perempuan itu hampir saja keluar dari tempatnya. Mulut terbukanya segera ia tutup menggunakan telapak tangan, menahan pekikkan di ujung tenggorokan yang hendak keluar.
"Jadi kau bekerja di sini?" Laki-laki itu, adalah laki-laki yang sama yang ada di dalam mimpinya. Tubuh tegap itu berjalan menyisir bagian-bagian rak yang masing-masing tersisi oleh berbagai macam bunga.
"Kau siapa?!" tanya Anna setelah berhasil menetralisir rasa keterkejutannya. Namun alisnya masih tertaut mempertanyakan siapa laki-laki itu.
"Aku?" Laki-laki itu menunjuk dirinya sendiri.
Lalu sudut bibirnya tertarik, "Kau akan segera mengetahuinya. Atau..."
Ada jeda yang membuat Anna menatap was-was ke arah laki-laki itu, "Kau sudah mengetahuinya."
Telunjuknya beralih mengarah pada Anna, dengan sedikit memiringkan wajah menatap sosok Anna yang berdiri kaku di tempatnya. Perempuan itu membeku takut.
"Katakan saja kau siapa? Atau jangan-jangan kau orang jahat?!" Anna sudah bersiap dengan memegang gunting yang terletak di atas meja kasir, jika sewaktu-waktu laki-laki di depannya itu orang jahat yang ingin merampok toko ini.
"Sudah ku katakan, kau akan segera mengetahuinya, Anna."
"Dari mana kau tahu namaku?" Dengan raut bingungnya Anna mencoba mengingat-mengingat kapan dia pernah bertemu laki-laki itu. Apa laki-laki itu mengenalnya? Yang dia tahu, laki-laki itu ada di dalam mimpinya semalam, selebihnya dia sama sekali tidak pernah bertemu laki-laki itu sebelumnya.
Sibuk dengan pikirannya, membuat Anna sampai tidak sadar jika laki-laki itu bergerak ke tempatnya berdiri. Menatap wajah penuh kebingungan Anna dengan seksama. Tangannya tergerak membenarkan helaian rambut Anna yang jatuh tepat di depan wajah. Gerakan tangan itu terhenti saat Anna mundur ke belakang setelah mendapatkan kesadarannya kembali.
Anna menatap sosok tinggi dengan lensa hitam pekat di depannya. Lalu sebuah cahaya datang dari arah luar, menembus jendela hingga jatuh tepat di wajah Anna. Ia menyipitkan matanya karena sinar yang datang tiba-tiba itu.
"Alpheus Vimariel. Kau harus mengingatnya." Sebuah suara masih bisa ditangkap oleh pendengaran Anna sebelum cahaya itu menghilang dengan cepat, secepat yang tidak bisa kau bayangkan.
Bersamaan dengan menghilangnya cahaya itu, Anna membuka mata. Mengerjap beberapa kali lalu mengedarkan pandangannya mencari sosok tadi, yang secara tiba-tiba menghilang dari jarak pandangnya. Dia bergerak pelan mengelilingi ruangan guna memastikan jika sosok laki-laki itu benar menghilang.
"Aku pasti bermimpi lagi," ucap Anna. Tangannya mencubit kuat kulit daging di pipinya, hingga ia meringis pelan saat merasakan sakit yang menandakan ini bukanlah sebuah mimpi.
Laki-laki itu benar-benar menghilang dari hadapannya seolah dihisap oleh cahaya tadi. Jadi sebenarnya siapa laki-laki itu?
"Alpheus Vimariel? Apa itu namanya? Dan tadi itu apa? Dia menghilang dibawa seberkas cahaya itu?" Dan banyak pertanyaan lainnya di benak Anna tentang sosok laki-laki misterius itu.
Anna menyadari sesuatu melingkar di lehernya. Entah sejak kapan kalung berbandul galaxy yang diserahkan laki-laki itu melingkar di sana. Bandul galaxy itu mengeluarkan kilauan seperti cahaya saat jari Anna menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma
FantasyRoseanna harus menyerahkan hidupnya pada sosok misterius yang telah ditolongnya pada malam itu. Perlahan, kebenaran terungkap. Tentang siapa jati diri sosok misterius itu dan masalah yang belum terselesaikan menyangkut dirinya juga sosok itu dari ma...