Nanon terbangun dari tidurnya. Ia tidak menemukan Puim di sampingnya. Sebagai ganti, Nanon justru menemukan secarik kertas bertuliskan 'Aku pulang dulu, Selesai ngampus aku tunggu di kafe biasa'.
Remaja itu berusaha mengingat apa yang terjadi semalam namun tidak bisa. Nanon terlalu mabuk tadi malam. Satu hal yang pasti, Ia tidak jadi melakukan hubungan badan dengan Puim. Terbukti dari kondom yang masih terbungkus diatas meja.
Nanon masih belum menyadari satu hal, Ohm tidak berada di sana. Semenjak diusir oleh Nanon, Ohm benar benar tak terlihat lagi. Nanon memulai paginya seperti biasa, Mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus. Selesai mandi, Nanon nampak memandangi seisi kamar. Seperti ada yang hilang.
"Ohm... Dia kemana ya sekarang?" Gumam Nanon.
Pagi hari Nanon sudah dipenuhi dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Dimana Ohm saat ini? Apa yang terjadi semalam? Haruskah ia mencari Ohm dan berdamai dengan hantu itu? Anak itu masih melamun bahkan ketika berada di dalam kelas.
"Heyyo brodi, Gimana? Enak?" Nanon dikejutkan oleh kedatangan teman temannya yang tiba tiba masuk ke dalam kelas.
"Apanya?"
"Puimnya."
"Ngga jadi."
"Yahhh kenapa?"
"Gue terlalu mabok, Marc. Gue juga ngga inget apa yang terjadi semalem tapi gue tau gue ngga jadi have a sex sama Puim."
"Orang gila, Puim juga males kali ngesex sama orang teler. Lain kali kalo mau making love mending lo minum soda gembira aja deh Non, Ngga usah gaya gayaan minum bir." Tutur Kay.
Nanon hanya menghela napas saat teman temannya tertawa. Ia akui dirinya memang payah dalam hal seperti ini.
"Kayanya gue tau deh Non apa yang terjadi semalem." Kay berbicara.
"Emang apa Kay? Kasih tau dong." Ucap Neo.
"Ngga mau, Gue ngga mau ngasih tau wle."
***
Kay memperhatikan Nanon yang nampak gusar sepanjang kelas berlangsung. Laki laki bermata sipit iti menyunggingkan senyum dan menyenggol bahu Nanon yang duduk di sebelahnya.
"Lo galau gara gara gagal sex sama Puim ya?" Tanya Kay.
"Ngga njir, Ngesex mah bisa kapan aja."
"Terus lo galauin apa? Galauin pacar lo yang lain? Siapa tuh namanya? Uhm... Ah Ohm."
"Hah? Lo kenal Ohm?"
"Ngga sih, Tapi pas lo mabok, Lo manggil gue pake nama Ohm, Lo minta supaya gue tetep disana dan ngga ninggalin lo. Asli ya Non, Lo itu-"
"TOLONG JANGAN MENGOBROL DI KELAS SAYA! JIKA MASIH INGIN MENGOBROL SILAHKAN TINGGALKAN RUANGAN SAAT INI JUGA!"
Nanon dan Kay terpaksa menghentikan obrolan setelah mendapat teguran. Namun ucapan Kay sukses menambah beban di kepala Nanon.
Sepulang kuliah, Nanon menemui Puim yang sudah menunggunya di kafe. Sejujurnya Nanon sedikit gugup karena dirinya takut semalam melakukan kesalahan yang tak disadari.
"Baru selesai ya? Aku udah selesai dari tadi. Pesen minum dulu Non, Biar enak ngobrolnya." Ucap Puim. Nanon kemudian memesan segelas milkshake untuk menemani perbincangannya dengan Puim kali ini.