Kata orang, Level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah mengikhlaskan. Jika benar adanya, Mungkin Nanon bisa disebut telah mencapai level tertinggi. Memang butuh waktu, Namun bukan berarti Nanon tidak bisa mengikhlaskan kepergian kekasihnya.
Hari ini, Untuk ke sekian ratus kalinya Nanon datang mengunjungi makam Ohm. Ia datang membawa setangkai mawar putih.
"Hai Ohm, Aku dateng lagi. Maaf ya aku udah lumayan lama ngga kesini. Kamu kan tau, Akhir akhir ini aku lagi sibuk banget ngurusin film. Ah iya, Ngomong ngomong soal film, Besok film pertama aku tayang perdana. Sebenernya film itu udah siap tayang dari minggu lalu tapi sengaja aku undur. Biar apa coba? Biar barengan sama ulang tahun kamu. Aku jadiin film 'Menari di bawah hujan' sebagai hadiah ulang tahun buat kamu. Ohm, 7 tahun tanpa kamu, Perlahan aku mulai bisa nerima keadaan. Masih berat, Aku masih suka nangis malem malem kalo lagi stres dan inget kamu. Tapi ngga papa, Aku punya hak buat kangen kamu kan? Kamu apa kabar disana? Udah ngga pernah dateng ke mimpiku lagi. Aku berharap banget besok aku bisa nemuin kamu diantara banyaknya orang yang hadir ke penayangan perdana film ku besok. Aku kangen banget kumpul sama temen temen waktu SMA. Ya... Kita emang masih sering kumpul sih. Tapi tetep ada yang kurang. Geng kita kehilangan kamu dan Khao. He's our hero, Right? Kalo ngga ada Khao, Mungkin ceritanya ngga bakal kaya gini. Ohm, Ayah kamu sakit. Dia pernah bilang, Kalo suatu hari nanti dia ngga ada, Om Mew minta aku buat jagain Love. Tanpa diminta pun aku bakal jagain Love, Tapi denger Om Mew pesen kaya gitu hati aku kaya diremes remes. Love udah kehilangan bundanya, Kehilangan kamu, Dan terancam kehilangan ayahnya. Tapi kamu ngga perlu khawatir, Love punya pacar yang sayang banget sama dia. Yah... ngga perlu aku ceritain karena kamu pasti tau. Orang Love selalu bawa dia tiap berkunjung ke sini. Aku pulang ya, Besok aku kesini lagi buat ngerayain ulang tahun kamu. I still love you. Rest in peace, My Angel."
***
Nanon berdiri di depan panggung. Hari ini ia memiliki agenda penting yakni penayangan perdana film berjudul 'Menari di bawah hujan' yang merupakan karya pertama Nanon. Film baru saja selesai di putar dan saat ini Nanon diminta untuk memberikan barang sepatah dua patah kata.
"First of all, Aku mau ngucapin banyak terima kasih buat ayah dan bunda yang selalu support aku, Nyemangatin aku tiap kali aku ngerasa down dan ngga percaya diri, Mereka yang selalu yakinin aku kalo aku bisa. Makasih juga buat temen temen deketku. Drake, Frank, Chimon, Perth, First dan... Almarhum Khao. Makasih banyak ya, Kalian bener bener punya jasa buat karir gue. Buat Love dan pacarnya, Milk Pansa yang turut andil jadi cameo tanpa minta bayaran karena tau mereka debut di film produser kecil hahaha, Thank you so much. Ngga lupa aku ucapin makasih buat temen temen kuliahku yang walaupun keliatan ngga guna tapi asli kalian bantu banget. Kak Santa, Kak Earth, Kak Puim, Kak Pluem, Kak Ploy, Bang Ben, Makasih banyak ya. Buat semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan anak pertama aku ini, Aku ucapin terima kasih banyak. Tanpa kalian semua, Film 'Menari di bawah hujan' ngga mungkin bisa tayang dan dinikmati banyak orang kaya sekarang. Last but not least, Seseorang yang sampe sekarang masih jadi pemilik hati aku. Berkat dia, Aku bisa berdiri di sini sebagai seorang produser film. Ohm Pawat, Aku ngga tau di surga kamu bisa liat ini atau ngga, Tapi kalo bisa aku cuma mau bilang, Film ini buat kamu."
Semua orang bertepuk tangan setelah Nanon membungkuk. Ia turun dari panggung dengan mata berkaca kaca. Di bawah panggung, Mild sudah berdiri dan merentangkan tangan, Bersiap untuk mendekap putranya.
"Anak bunda hebat." Bisik Mild.
Acara terus berlangsung, Nanon mendapat banyak bunga sebagai ucapan selamat atas tayangnya film perdana buatannya. Mengingat Nanon memiliki banyak circle, Banyak pula yang datang untuk menonton karyanya.
Entah sebanyak apa teman Nanon, Ia tetap memilih untuk bergabung dengan teman teman SMA nya.
"Ohm pasti bangga banget sama lo Non." Ucap First.
"Jangankan Ohm, Gue aja bangga banget liat lo Non. Lain kali bisa kali gue diajak main film." Chimon menimpali.
"Lah? Ayo aja gue mah. Ayo kita bikin film bareng kapan kapan."
"Pasti seru banget ya. Andai aja ada Ohm dan Khao juga di sini."
Nanon terdiam. Setahun yang lalu ia harus kembali kehilangan orang yang disayanginya. Khao ditemukan meninggal bunuh diri di rumahnya yang berada di Belanda. Anak itu menyayat nadinya sendiri di bath up. Khao ditemukan tak bernyawa dalam keadaan terendam di bath up yang airnya sudah berubah warna karena tercampur darah. Setelah diusut, Khao bunuh diri lantaran depresi. Tekanan dari ayahnya yang menuntut agar Khao menjadi figur yang sempurna membuatnya depresi. Tanpa sepengetahuan keluarga dan teman temannya, Khao sering pergi ke psikiater dan mengkonsumsi obat anti depresan. Puncaknya adalah pada malam dimana ia bertengkar dengan sang ayah melalui sambungan telepon. Khao merasa tak ada seorangpun yang mendukungnya. Apapun yang ia lakukan selalu salah. Sebesar apapun pencapaian yang ia raih, Khao tak mendapat apresiasi. Sementara sekecil apapun kesalahan yang ia perbuat, Dirinya selalu dihakimi dan diperlakukan seolah Khao adalah seseorang paling salah di dunia ini. Khao tak menyukai hidup yang ia jalani. Ia ingin jadi pelukis, Namun tentu saja ayahnya tak akan mengizinkan Khao tumbuh menjadi pelukis, Ia ingin Khao menjadi pengusaha sukses sepertinya. Diam diam Khao melukis, Karya karyanya ia kumpulkan di gudang dan dibawa pulang ke Thailand bersamaan dengan jenazahnya.
Mata Nanon menatap kearah orang orang yang berada di sekelilingnya. Tak ada yang tahu apa yang terjadi pada setiap individu di sana. Apakah mereka benar benar tersenyum, Atau mereka hanya tersenyum untuk menutupi luka, Hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Langkah Nanon masih panjang. Ia masih perlu menjalani hari esok, Esoknya lagi, Dan hari hari berikutnya. Nanon tak tahu apa yang akan terjadi setelah hari ini. Namun ia tahu, Hidupnya akan baik baik saja sebab Ohm mendukungnya dari tempat yang tak bisa dilihat oleh mata.
- TAMAT -
Halo guys, Akhirnya selesai juga cerita aku yang ini hehehe. Gimana guys? Aman kan? Aku mau tau dong komentar kalian tentang cerita "REMEMBER ME" ini, Tulis di komentar ya. Aku mau ngucapin makasih banyak buat semua yang udah bersedia baca, Ngevote dan ngasih komentar komentar di tiap chapternya. Makasih ya yang udah emosi, Aku suka liat kalian emosi hahaha. Maaf kalo masih banyak kekurangan dalam penulisan cerita kali ini, Maaf kalo ada kata kata yang kurang berkenan. Aku bakal berusaha buat lebih baik lagi. See u next time! I love u all <3