"YAK! KAU APAKAN ANAKKU?" Pekik Renjun yang langsung mendatangi Haechan.
"Itu tidak sengaja" balas Haechan.
"Tidak sengaja? Asal kau tahu aku tidak pernah melukai anakku yang manis itu, tapi kau malah melemparinya sandal"
"Astaga sudah aku bilang. Aku tidak sengaja! Aku tadi ingin melempari anak nakal itu" tunjuk Haechan kepada Jaemin.
Sayangnya, Jaemin berada di belakang Jisung yang sedang menangis. Sehingga saat Haechan menunjuk Jaemin, yang Renjun lihat adalah Haechan yang sedang menunjuk Jisung.
"Kau mengatai anakku bandal? Hei! Anakku itu anak paling baik ya! Kau baru saja pindah ke sini tapi kau sudah berhasil membuat permusuhan diantara kita" balas Renjun yang tida terima anaknya dikatai bandal.
Melihat Renjun yang ngotot, Haechan pun menjadi ikut emosi. Keduanya kini sedang adu mulut dengan menggulung lengan baju mereka. Keduanya tampak seperti ingin adu jotos sekarang.
Mark yang mendengar keributan diluar langsung saja keluar melihat apakah ada sesuatu yang terjadi. Dirinya baru selesai beres-beres dan sepertinya Haechan juga baru selesai memulai pertengkaran. Sungguh tidak ada ketenangan di keluarga kecilnya ini.
Mark langsung berlari saat melihat Haechan bersiap untuk memulai pertengkaran dengan seorang pemuda bertubuh kecil yang menatap Haechan dengan tatapan garang.
"YAK! Berhenti! Ada apa ini sebenarnya?" Lerai Mark.
Haechan langsung saja berhenti, sedangkan Renjun masih menatap Haechan dengan tatapan kesal. Dirinya masih tidak terima anaknya di lukai oleh orang baru tak dikenal.
"Kau siapa?" Tanya Renjun kepada Mark.
"Oh saya suami dari Na Haechan dan Ayah dari Na Jaemin, Saya Na Mark. Sepertinya anda tetangga baru saya ya? Salam kenal" seru Mark dengan senyum tulus.
Renjun yang melihat itu jadi tidak tega untuk memarahi Mark yang nampak baik. Tidak seperti istrinya yang suka mencari masalah.
"Hmmm" balas Renjun.
"Jadi apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Mark.
Jaemin yang sibuk memperhatikan Jisung kini bangkit saat mendengar suara Daddy-nya. Jaemin buru-buru berlari menuju Daddy-nya itu.
"Daddy" panggil Jaemin.
"Oh, Jaemin. Bisakah kau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Mark.
"Tentu saj...Argh...sakit Mommy" pekik Jaemin saat Haechan tiba-tiba menarik telinganya.
"Dasar anak nakal! Kau membuat ku bertengkar dengan tetangga baru kita" marah Haechan.
Mark tersenyum canggung kepada Renjun yang seakan-akan mulai mengerti situasi, ternyata Haechan ingin melempari anaknya sendiri. Tapi tetap saja Haechan salah karena membuat anaknya yang manis itu menangis.
"Haechan lepaskan dulu Jaeminnya. Aku ingin bertanya kepadanya" pinta Mark lembut.
Haechan langsung melepaskan Jaemin, dia masih kesal dengan anaknya itu.
🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓
Jaemin tersenyum senang, lalu menjelaskan segalanya kepada Mark. Mark yang mendengar hal itu langsung saja merasa bersalah.
"Kami minta maaf ya atas kejadian ini, dan Haechan ayo minta maaf juga" ungkap Mark.
"Aku tidak mau minta maaf sama dia!" Ujar Haechan menunjuk Renjun kemudian pergi.
"Aduh, maaf ya adik kecil. Tante tidak sengaja" Haechan mendatangi Jisung untuk meminta maaf.
Sungguh Haechan tidak bermaksud untuk melukai anak manis seperti Jisung, dia hanya ingin melempari Jaemin anaknya yang sedikit bandal.
"Tidak apa kok Tante! Jwi gak masalah. Lagipula Tante kan tidak sengaja. Kata Mama kita harus saling memaafkan agar bisa hidup bahagia, jadi Jisung memaafkan Tante" ucap Jisung dengan senyuman manisnya yang membuat Haechan gemas.
Bagaimana tidak gemas, Jisung yang habis menangis membuat wajahnya menjadi memerah dan kini sedang tersenyum manis tentu saja Haechan menjadi gemas.
"Aduh, adek kecil manis sekali! Tante jadi semakin merasa bersalah"
Jisung menggeleng kecil, "Tante gak salah kok!"
"Adek!" Panggil Renjun.
Jisung langsung bangkit dan berlari menuju Mama-nya. "Iya mama, kita jadi kan buat kuenya? Jwi udah gak nangis kok"
Renjun tersenyum dan kemudian mengusak rambut Jisung dengan gemas, "Tentu saja. Mama, akan buatkan kue yang enak! Jadi ayo kita pergi sekarang. Lihat sebentar lagi Mr. Sun akan terbenam itu tandanya Papa akan pulang, Papa akan sedih jika menemukan kita tidak ada di rumah karena masih sibuk berbelanja"
Jisung mengangguk kemudian melambaikan tangannya kepada keluarga Na, "Sampai Jumpa lagi Om, Tante, dan Kakak baik. Ayo Mama Pergi, nanti Jisung akan membantu Mama, membuatkan kue untuk Papa juga. Biar Papa senang seperti Jisung yang akan mendapatkan Kue Strawberry."
Berbeda dengan Jisung yang ramah, Renjun malah menatap Haechan dan memberikan kode, "Awas kau ganggu anakku lagi!"
"Aduh anaknya manis banget, tapi kenapa Mama-nya nyebelin?" Gumam Haechan.
Sedangkan Jaemin sudah berbisik kepada Mark, "Daddy, kita jangan pernah pindah dari sini ya! Soalnya, Jaemin suka sama adik manis itu"
Mark hanya tersenyum mengiyakan keinginan anak semata wayangnya itu.
°°°°
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga : JaemSung ft NoRen & MarkHyuck
Short StoryBerisikan keharmonisan keluarga NoRen dengan anaknya Jisung. Namun semuanya berubah hanya karena tetangga baru yang menurut NoRen agak menyebalkan