O.3

1.5K 161 46
                                    

"Kalian saling mengenal? Kalian terlihat akrab!" Tanya Jeno, saat melihat Renjun dan istri sahabatnya.

Renjun mendelik tidak setuju, enak saja dia dibilang akrab dengan orang menyebalkan seperti Haechan ini.

"Apa lihat-lihat?" Seru Haechan dengan nada tinggi seakan-akan ingin mengajak Renjun untuk berkelahi.

Mark tersenyum canggung, ternyata istri Jeno adalah sosok yang tadi sore bermasalah dengan istrinya, jika begini kecil harapan Mark untuk berteman dengan keluarga Jeno.

"Ada apa ini?" Tanya Jeno lugu.

"Papa-nya Jie, tahu tidak bahwa istri temanmu ini sudah melempar sandal ke adek sampai adek menangis tadi, belum lagi dia mengatai adek adalah anak yang nakal!" Adu Renjun dengan bibir cemberut, masih sakit hati dia tuh walaupun sebenarnya gak ditujukan buat anaknya yang tercinta.

Jeno yang mendengar itu sontak membuat raut wajahnya berubah, berani sekali melukai anak kesayangannya dan juga mengatai anaknya sebagai anak yang nakal.

Haechan yang diadukan merasa tidak terima, sedangkan Mark? Dia sudah ketar-ketir, semasa sekolah bersama Jeno, Mark tahu bahwa Jeno adalah preman sekolah. Dia tidak akan segan memukul siapapun yang sudah mengusik dirinya apalagi ini mengusik anaknya? Dalam hati Mark sudah berdoa agar kehidupannya selamat dari pukulan maut yang akan dilayangkan Jeno padanya ataupun pada keluarganya.

"Hei! Enak saja! Sudah aku katakan itu kesalahpahaman! Aku ingin memukul anakku yang nakal tapi tidak sengaja mengenai dedek manis itu!" Seru Haechan agak ngegas.

"Tapi tetap saja ya, kau sudah memukul anakku!" Seru Renjun tidak kalah ngegas.

Jeno menatap Mark meminta penjelasan, Mark yang ditatap hanya bisa tersenyum canggung kemudian berbisik pada Jeno menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Pada akhirnya baik Jeno dan Mark mencoba untuk melerai kedua istri mereka yang hampir baku hantam.

Ketika para orang tua sibuk, Jaemin melihat peluang yang bagus. Dirinya langsung saja mendekati Jisung yang menatap kegiatan orang tua mereka dengan tatapan polos.

"Hai, adik manis!"

Jisung yang merasa di sapa akhirnya menatap Jaemin yang sudah ada di sebelahnya.

"Hai, kakak baik,(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)" balas Jisung dengan senyuman manisnya, mamanya mengajarkan bahwa ketika di sapa orang lain kita harus membalas sapaan itu dengan ramah.

"Ini rumah adik manis ya?" Tanya Jaemin, dia melancarkan modusnya dengan menggenggam tangan Jisung.

Jisung yang lugu hanya mengangguk, "Iya! Papa, Mama, dan Jwi tinggal disini!" Serunya dengan tersenyum senang menjelaskan sesuatu yang memang sudah jelas.

Melihat tingkah menggemaskan Jisung membuat Jaemin tersenyum senang, dia tidak bisa menahan keimutan adik manis ini.

Tanpa basa-basi Jaemin langsung memeluk Jisung, "Aduh gemesnya adik manis! Ututu! Pengen bawa pulang! Mommy! Daddy! Jaemin sudah dapat menantu buat kalian!"

Jaemin memeluk Jisung sembari menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri, tubuh Jisung juga ikut bergoyang karena diguncang Jaemin.

Jisung yang tidak mengerti apapun hanya bertepuk tangan heboh, "Selamat kakak baik karena sudah mendapatkan menantu! 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。," seru Jisung tanpa tahu apapun.

"Salah, adik manis! Bukan kakak yang mendapatkan menantu, tapi mommy dan daddy kakak yang mendapatkan menantu!" Terang Jaemin gemas.

Jisung mengangguk lugu, "Jadi kakak baik memberikan menantu untuk mommy dan daddy-nya kakak?" Tanya Jisung.

"Iya, adik manis dan menantunya itu adalah kamu! Adik manis maukan jadi menantu mommy dan daddy-nya kakak?" Tanya Jaemin dengan senyum ganteng.

Jisung yang masih tidak mengerti langsung saja mengangguk mengiyakan perkataan Jaemin, "Boleh! Jwi mauuu~~~" sahutnya tanpa tahu arti.

Jaemin tersenyum senang, kemudian dia akan mengecup pipi gembul Jisung, dia sudah menahan diri sedari tadi untuk tidak mengecupi seluruh wajah adik manis di depannya ini.

Saat ingin mengecup Jisung, tiba-tiba Jisung diambil paksa dari pelukan Jaemin.

"YAK! KAU INGIN MELAKUKAN APA PADA PUTRAKU?" teriak Jeno menunjuk Jaemin, dirinya sungguh terkejut dengan kejadian yang hampir mengenai putranya.

Renjun dan Haechan yang bertengkar kini berhenti melihat Jeno yang kini memeluk Jisung dengan erat seakan-akan melindungi Jisung dari bahaya.

Jaemin yang diteriaki hanya tersenyum tanpa dosa, "Cuma mau meluk Jisung kok, om mertua!"

"MERTUA KATAMU?" Kali ini Renjun lah yang berteriak.

Haechan yang melihat tingkah anaknya mengacungi jempol, sedangkan Mark dirinya menepuk dahinya, sekarang dia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Mark sudah pasrah.

"Kenapa semuanya berteriak?" Tanya Jisung dengan lugunya.

🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓

Bersambung...


Tetangga : JaemSung ft NoRen & MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang