O.8

833 113 15
                                    

"MOMMY! DADDY! BANGUN!" Jaemin berteriak membangunkan kedua orang tuanya.

Hari ini Jaemin akan jalan pagi bersama Jisung dan keluarganya, untuk bisa modus Jaemin harus memiliki tameng yang akan melindungi dirinya.

Tameng itu tak lain adalah daddy dan mommy-nya, rencananya Jaemin akan meminta mommynya untuk bertengkar dengan mamanya Jisung. Lalu fokus papanya Jisung akan teralihkan hingga Jaemin bisa dengan mudahnya modus ke Jisung.

Bukankah itu ide yang brilian?

"Masih pagi loh, Jaem dan kamu sudah berteriak-teriak seperti kera yang dikurung, cepat sana kembali ke kandang mu!" Amuk Haechan, dia masih mengantuk setelah olahraga malam dengan sang suami.

Jaemin melotot tidak terima, enak saja dirinya dikatai kera. "Kalau aku kera berarti mommy itu induknya kera dong?"

Haechan yang tadinya mengantuk kini terbangun sepenuhnya saat Jaemin mengatai dirinya sebagai indukan kera.

"Kurang ajar ya kamu, mommy yang rupawan gini kok di samakan dengan kera!"

"Tapi kan mommy yang bilang aku kera,"

"Oh itu, sebenarnya dulu kamu mommy pungut dari tempat penangkaran kera alasannya sih karena mommy pecinta binatang,"

"DADDY! JAEMIN DIKATAIN SAMA MOMMY!" Teriak Jaemin.

Mark yang tertidur nyenyak langsung bangkit saat mendengar teriakan anak semata wayangnya.

"Ada apa Jaemin?" Tanya Mark panik.

"Mommy mengatakan bahwa Jaemin adalah anak pungut dari penangkaran kera!" Adu Jaemin.

Mark menghela napas, "Enggak kok kamu anaknya daddy dan mommy. Kamu tidak mirip kera, mommy mu itu hanya bercanda."

Jaemin mengangguk, kedua orang tuanya sudah sadarkan diri. Sekarang saatnya mengajak mereka untuk jalan pagi.

"Mommy! Daddy! Ayo cepat bersiap! Ayo temani aku berkeliling komplek,"

"Kamu sendiri aja deh, mommy malas!" Ucap Haechan ingin menyambung tidurnya.

"Tidak boleh! Pokoknya harus ikut! Soalnya Jaemin mau modus ke Jisung, kalau misalnya mommy dan daddy tidak ikut bagaimana caranya Jaemin modus coba?"

Haechan yang mendengar ucapan sang anak buru-buru lari ke kamar mandi, "Oke, tunggu sebentar."

🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓

Jisung saat ini bersenandung kecil, dia melompat-lompat kecil dengan riang gembira.

"Mama! Papa! Hari ini Jwi akan menjadi pemandu loh!" Ucap Jisung dengan semangat.

"Woah! Anaknya papa hebat sekali, tapi papa sarankan untuk tidak terlalu dekat dengan orang yang akan adek pandu ya!" Jeno dengan lembut memperingati Jisung, dia membetulkan topi kupluk rajut yang dipakai Jisung.

Jeno menatap putranya dengan bangga saat melihat tampilan putranya yang amat menggemaskan, Jisung memakai celana training berwarna hitam dengan kaos putih dan kardigan rajut berwarna putih dan merah, lalu semuanya dipadankan dengan topi kupluk yang memiliki telinga kucing berwarna biru.

Sebenarnya Jisung itu tidak pernah ikut Jeno ataupun Renjun berolahraga pagi, Jisung hanya menemani mereka berjalan-jalan, jika Jisung lelah maka Jeno akan menggendong Jisung.

Hal ini karena Jisung lahir dengan tubuh yang lemah, hingga remaja Jisung juga sering sakit karenanya Jeno dan Renjun lebih protektif akan Jisung.

Jisung tidak bisa berolahraga berat, pernah sekali Jisung disuruh guru olahraganya untuk lari keliling lapangan, esok harinya Jisung langsung demam, kakinya kram dan sedikit bengkak.

Saat mengetahui hal itu Jeno langsung datang ke sekolah dan memarahi sang guru serta meminta guru tersebut untuk tidak melibatkan Jisung dalam kegiatan olahraga.

"Kenapa Jwi tidak boleh dekat dengan kak Jasmin? Padahal kak Jaemin baik," tanya Jisung, bibirnya melengkung ke bawah, dia sedih karena dihalangi untuk berdekatan dengan Jaemin.

Saat pertama kali melihat Jaemin, Jisung langsung menyukai Jaemin karena Jaemin memiliki kesamaan dengan papanya yaitu wajah rupawan serta baik.

"Bukan begitu adek, hanya saja papa jadi sedih jika adek terus-terusan dekat dengan Jaemin. Papa dan mama nanti cemburu kalau adek dekat sama yang lain, kalau cemburu nanti sedih. Adek mau buat papa dan mama sedih?"

Jisung menggeleng, dia tidak mau jadi anak jahat. Lagipula papanya hanya bilang jangan terlalu dekat dengan Jaemin, jadi Jisung kan masih bisa mendekati Jaemin.

"Jwi ndak mau papa dan mama sedih, tapi Jwi juga mau punya teman yang tampan seperti kak Jaemin,"

Jeno melotot saat mendengar Jisung mengatakan bahwasannya Jaemin itu tampan.

"Adek boleh kok dekat, tapi jika diajak jalan berdua adek jangan mau, papa takut adek diculik."

Jisung mengacungkan jempol pada papanya, "Okee papa!"

"Adek! Papa! Kok masih di situ, katanya mau jalan? Ayo berangkat!"

"Iya mama, tunggu Jwi!"

🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓

Bersambung...

Tetangga : JaemSung ft NoRen & MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang