O.5

1.3K 124 14
                                    

Renjun dan Jeno kelabakan, anak manis mereka menangis karena salah paham. Mereka menatap tajam ke arah Jaemin yang nampak tidak peduli sama sekali, Jaemin malah tersenyum cerah mendekati Jisung dan menepuk-nepuk pucuk kepala Jisung.

"Jangan menangis, adek manis! Ayo kita makan! Bukannya tadi kamu kelaparan ya?"

Jaemin dengan percaya dirinya membawa Jisung menuju meja makan, seakan-akan dialah yang memiliki rumah ini. Karenanya semua orang terpaku, Haechan merasa seperti melihat dirinya sendiri yang kadang tidak tahu diri.

"Adek manis mau makan apa?" Tanya Jaemin dengan semangat.

Jaemin duduk di sebelah Jisung, Jaemin mengambil piring untuk Jisung. Dia benar-benar ingin menciptakan kesan yang baik agar Jisung menyukai dirinya.

"Itu!" Jisung menunjuk udang goreng yang dibuat oleh Renjun.

"Oke," Jaemin mengambilkan lauk untuk Jisung.

Renjun dan Jeno telah sadar dari keterkejutan mereka, mereka langsung saja mendekati Jisung. Tidak bisa dibiarkan anak mereka yang manis malah menjadi incaran buaya darat.

"Adek, jangan mau dekat-dekat sama orang asing!" Peringat Renjun dengan menatap Jaemin tajam.

"Aku bukan orang asing kok Tante, kan aku calon menantu kalian!" Jaemin tersenyum ala Pepsodent.

Jeno yang matanya sipit kini memaksakan untuk melotot tidak percaya, "Kata siapa kau akan menjadi menantu kami?"

Jaemin menatap Renjun dengan Jeno secara bergantian kemudian menjawab tanpa beban, "Kata diri sendiri dong!" Jaemin berucap dengan memberikan jempol kepada kedua pasangan itu.

Jisung yang sudah lapar menatap Jaemin dan kedua orang tuanya dengan tatapan cemberut, dia kesal.

"Papa! Mama! Kapan kita akan makan? Jwi sudah lapar sekali! Perut Jwi sudah bunyi sedari tadi!" Jisung memajukan bibirnya, dia sedang merajuk. Biasanya Mama dan Papanya mendengarkan Jisung, tapi kali ini mereka malah sibuk beradu argumen dengan Jaemin.

"Ah, iya! Ayo kita makan! Kalian duduklah,"

Jeno kini mempersilahkan Mark dan Haechan duduk, walaupun dia tidak menyangka mendapat kejutan seperti ini. Jeno tetap harus memperlakukan Mark dengan sopan, apalagi Mark itu teman yang selalu membantu dirinya.

Suasana di meja makan terasa canggung, apalagi saat Renjun dan Jeno melihat Jaemin kerap kali melakukan modus kepada anak manis mereka.

"Adek manis, cobain ini deh! Rasanya enak sekali! Ayo buka mulutnya~~ Aaaa~~" Jaemin dengan sengaja menyuapi Jisung.

Jisung menyambut suapan itu, dia mengangguk senang beberapa kali. Setelah menelan makanannya baru Jisung membuka mulutnya untuk berbicara, "Tentu saja enak! Masakan Mama Jwi adalah yang terbaik!" Seru Jisung bangga.

Renjun yang mendengar itu merasa senang, dia mengelus rambut Jisung dengan lembut.

"Adek pintar sekali! Tapi tetap saja, adek gak boleh terima apapun dari orang asing!"

"Orang asing?" Tanya Jisung dengan memiringkan kepalanya, dia menatap Renjun dengan kebingungan.

"Iya, dia adalah orang asing!" Kini Jeno lah yang menjawab, dia menunjuk Jaemin dengan perasaan tak senang.

"Kakak baik orang asing?" Tanya Jisung lagi.

Jisung menatap Jaemin, dia meminta Jaemin untuk menjelaskan bahwa Jaemin bukanlah orang asing.

"Tidak, aku adalah menan..."

"Iya, Adek saja tidak tau nama dia kan?" Potong Renjun cepat. Dia tidak akan membiarkan Jaemin membual lagi.

"Hei! Kau sudah tua, tapi kenapa malah bertingkah kekanak-kanakan seperti itu?" Seru Haechan bingung, sebenarnya dia tidak masalah sih. Cuma memang dasarnya Haechan hobi mencari ribut.

Tidak memperdulikan protesan Haechan, Renjun lebih memilih memandang anak manisnya itu.

Jisung membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Setelahnya dia membulatkan matanya dengan tatapan terkejut, "Mama benar! Jwi belum berkenalan dengan kakak baik! Terima kasih Mama! Sudah mengingatkan Jwi!"

Jisung dengan pemikiran positifnya memeluk sang mama yang kebetulan duduk di sebelahnya. Posisi Jisung saat ini berada di tengah-tengah Jaemin dan Renjun.

Mendengar ucapan Jisung, Haechan tertawa. Renjun langsung menatap Haechan tajam yang dibalas dengan Haechan yang menjulurkan lidahnya seakan-akan mengejek Renjun.

Jisung kini mendekati Jaemin, Jisung memegang tangan Jaemin, "Kakak baik! Ayo kita berkenalan! Aku Lee Jisung anak papa Jeno dan mama Renjun!"

Jaemin yang dipegang tangannya oleh Jisung merasakan euforia, dia melayang saat ini. "Perkenalkan kakak adalah Na Jaemin, calon suami Jwi yang imut!"

"Tidak! Apa-apaan itu! Jwiku masih kecil!" Bantah Jeno.

"Iya, om tenang saja! Nanti tunggu adek manis sudah besar baru aku lamar!"

Jawaban Jaemin berhasil membuat Jeno kembali emosi, Jisung sendiri yang tidak mengerti hanya menganggukkan kepalanya seakan-akan mengerti.

"Iya! Nanti ketika sudah besar! Jadi sekarang ayo makan kue! Jwi mau stoberi yang paling besar, hehe~~"

🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒

Bersambung...

Tetangga : JaemSung ft NoRen & MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang