O.7

957 127 17
                                    

Jaemin sekarang kebingungan karena setelah makan mereka semua berkumpul di ruang tamu dengan Jisung yang diampit kedua orang tuanya, itu membuat Jaemin tidak bisa modus kepada adik manis yang menjerat hatinya saat pertama kali bertemu.

Jaemin terus-menerus mencibir Jeno dan Renjun saat mereka berbicara, tentunya dengan suara pelan. Dia tidak ingin terlihat buruk di mata kedua calon mertuanya.

Haechan menyadari kegundahan hati sang anak, walaupun Haechan terkadang ingin menjual Jaemin ke pasar ikan tapi ia tetap menyayangi Jaemin.

"Kenapa?" Bisik Haechan kepada Jaemin.

Jaemin yang duduk ditengah-tengah mommy dan daddynya langsung menoleh ke arah sang mommy. Jaemin tersenyum sebentar dia tahu bahwa mommynya ini akan membantu dia mendapatkan sang pujaan hati.

"Adik manis diampit oleh kedua orang tuanya, aku tidak bisa modus!" Bisik Jaemin.

Haechan mengangguk paham, kemudian dia mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir begitu pula dengan Jaemin. Sedangkan Mark yang menyadari tingkah keduanya tersenyum pasrah sebentar lagi keduanya pasti akan membuat masalah lagi, jadi sebelum mereka memulai masalah lebih baik Mark undur diri sembari membawa mereka.

"Ini sudah malam, Jaemin juga pasti kelelahan karena membantu pindahan rumah. Jadi kami undur diri, besok kita berjumpa lagi!" Ucap Mark.

Jeno mengangguk, "Selamat malam!"

Jaemin melotot tak terima, daddynya ini bukan membantu malah membuat Jaemin kesusahan modus jika seperti ini.

Jaemin kini berpikir keras, dia harus mencari cara agar bisa melancarkan modusnya kepada Jisung. Karena Jaemin yakin setelah ini Mama dan Papa Jisung pasti akan mencoba menjauhkan dirinya dengan sang pujaan hati.

Tapi tenang, Jaemin itu cerdas dan tangguh, jadi walaupun orang tua Jisung tidak setuju Jaemin akan tetap mencintai Jisung dengan brutal agar mendapatkan restu dari kedua orang tua Jisung.

"Terima kasih atas jamuannya!" Ucap Haechan, bagaimanapun dia harus sedikit menunjukkan rasa hormat agar suaminya itu bangga pada dirinya.

Jeno tersenyum, "Iya, semoga kalian betah tinggal di komplek ini!"

Jaemin tersenyum cerah, ucapan Jeno tadi memberikan ide cemerlang di kepala Jaemin, ia sudah menemukan cara untuk menjalankan modusnya.

"Adik manis!" Panggil Jaemin.

"Iya kak Jaemin, ada apa?" Tanya Jisung dengan wajah yang sudah mengantuk.
Biasanya Jisung akan tidur sekitar jam 9 malam, tapi kali ini agak terlambat karena tamu yang datang kerumahnya.

Jaemin terpaku saat melihat wajah Jisung yang mengantuk, bagaimana tidak Jisung sangat menggemaskan. Matanya yang sayu, bibirnya yang maju sembari mencebik, belum lagi pipinya yang mengembung, lalu Jisung kerap kali mengusap matanya yang mengeluarkan air karena mengantuk.

"Kak Jaemin?" Panggil Jisung lagi.

"Eh, itu kakak bisa minta tolong tidak?"

"Minta tolong apa?" Tanya Jisung.

"Besok temani kakak jalan-jalan di komplek ini, agar kakak lebih mengenal tempat ini. Adek Jwi mau kan?" Tanya Jaemin, dia menatap kedua orang tua Jisung yang melotot tak terima.

Jisung berpikir sejenak kemudian mengangguk, lagipula besok adalah hari libur. Biasanya mama dan papanya akan mengajak Jisung untuk lari pagi ke sekeliling komplek, jadi mungkin Jisung bisa membawa Jaemin pada acara keluarga rutin ini.

"Boleh, kakak harus bangun pagi-pagi karena Jwi akan lari pagi besok! Jadi kita akan berkeliling di pagi hari, bagaimana?" Tanya Jisung.

Jaemin tersenyum sumringah Jisung dan dia akan olahraga di pagi hari hanya berdua saja, "Tentu!"

Jisung tersenyum puas, "Okee! Besok Jwi akan lari pagi bersama papa, mama dan kak Jaemin!"

Jaemin mengubah raut wajahnya dengan cepat, "Yah! Akan sulit untuk modus!"

Sedangkan Jeno dan Renjun tersenyum puas, Jaemin kira dia bisa merayu anaknya? Oh tidak akan! Lihat saja besok Jeno akan memberikan pelajaran kepada anak bau kencur yang ingin mendekati putra tersayang sekaligus ter-imut yang Jeno punya.



🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓

Bersambung...

Tetangga : JaemSung ft NoRen & MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang