WTH??!

604 111 13
                                    

Siapa kangen aku update??

Tinggalkan vomen dari kalian dong hehehehehehehehehehehehe

"Aku lelah... Capek banget jadi Makima."

(Name) rebahan di ranjang meratapi nasibnya setelah memasuki tubuh wanita iblis spek dewi ini.

Kek... Kenapa gak jadi Kobeni saja? Biar pun awal-awal beban dan kena hujat kan setidaknya dia jago dan gak mayat gitu loh. Lah Makima?? Malah jadi rendang.

'Kira-kira aku bakal menemui ajal ku gak ya. Kan Makima nanti bakal jadi rendang. Apa aku juga akan begitu?'

Tiba-tiba sebuah tekad besar mulai mengalir darah daging.

"Tidak. Aku gak boleh jadi rendang. Cukup Makima aja yang jadi rendang. Aku jangan." Ucap (Name) lalu terdiam.

"Tapi rencana Makima sudah berjalan setengah!!! Gimana gak jadi rendang coba???? Rencananya aja tinggal setengah."

(Name) kembali berpikir seperti ada yang terlewatkan.

"Aki belum di khianati, begitu pula dengan angeldevil. Tapi jika aku ubah alur ceritanya... Apa akan berubah juga di dunia aslinya? Dan apakah ini akan menjadi scene?! Aku berada di layar handphone dan di tonton oleh banyaknya ribuan orang!"

Selain di tonton, lo juga di baca, mba (Name). Banyak noh.

Suara dering handphone pun berbunyi. Entah siapa yang menelepon tengah malam begini, tapi siapa tahu setan jahil.

'Siapa sih? Tuyul kah?'

Tuyul di atas atap apartemen orang be like: hacchu* heh! Sepertinya ada yang membicarakan aku.

Baik, jangan oot dan to the topic.

(Name) mengambil handphonenya dan terlihat jelas bahwa itu nomor asing tanpa nama kontak di sana.

"Tagihan mungkin? Tapi setahu ku Makima akan membayarnya tepat waktu. Makima kan gak miskin kek Denji."

Ia tetap mengangkat telepon itu dan ternyata suara...

"Halo?"

'Ran?! Kok bisa dia dapat nomor telepon ku???'

"Halo?"

(Name) mematikan telepon itu secara sepihak namun beberapa detik kemudian orang itu menelepon lagi.

Tapi kali ini di jawab. Gak kek tadi.

"Halo?"

"Ya?"

"Benarkah ini (Name)?"

'Capek aku, ngek.'

"Iya, ini (Name). Maaf, tapi Anda siapa, ya?"

"Syukurlah jika ini bener nomornya."

'Dia stalk sampai ke nomor aku?! Gila nih orang.'

"(Name), ini saya, Ran. Apa Nona masih ingat?"

"Tentu saja aku ingat, kita baru saja bertemu beberapa jam yang lalu."

"Hahaha, aku pikir Nona melupakan saya setelah minum. Rupanya tidak, saya sukup terharu."

'Yeuu, ni bocah pen ku tembak tapi nanti di hujat sama antek-antek nya.'

"Nona (Name)? Anda tidur?"

"Apa? Tidak, aku tidak tidur. Hanya sedang menatap langit malam."

"Nona suka malam, ya?"

"Ya... Aku bisa melihat bulan cantik menyinari kegelapan..."

"Bulan nya indah, ya."

"Iya... Bulan malam ini sangat indah..."

Mereka berbicara di telepon selama 4 jam dan jam telah menunjukkan pukul 2 pagi dan (Name) belum mematikan teleponnya. Ia tertidur pulas.

"Nona? Nona (Name)? Apa Nona sudah tidur?"

Terdengar suara ranjang seperti ada seseorang yang mencari kenyamanan dalam tidurnya.

"Selamat malam, Nona Manis~"

Ran mematikan teleponnya.

Dan malam di kala itu di akhiri dengan hati yang bahagia, tapi hanya sepihak saja.

Tbc

Sampai jumpa tahun depan!

𝐍𝐞𝐰 𝐋𝐨𝐯𝐞 ★ 𝐇𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧𝐢 𝐑𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang