Identitas

1.4K 197 15
                                    

Sesampainya (Name) dan Yuki di hotel.

(Name) langsung membaringkan Yuki diranjang.

"Karena efek mabuk berat dia lebih cepat tidur."

Lalu kemudian (Name) berjalan keluar kamar Yuki, namun ketika ia berada di lift.

Sekelompok orang-orang mencurigakan masuk ke lift yang sama dengan keadaan menunduk.

Dor!!

Cctv yang berada di lift mati dan alarm mulai berbunyi.

Dorr!

Peluru itu mengenai punggungnya dan (Name) pun dinyatakan tewas.

"Ack!"

"Tim B."

"Tim B."

"Tim B disini."

"(Name) sudah dikalahkan."

"Laporan diterima. Cepat berlari ke mobil hitam."

Ketika lift berhenti mereka berlari kencang kearah mobil hitam yang ternyata adalah sekongkol dengan mereka.

"Cepat, pak!"

"Kalian cukup berani untuk mencoba membunuh atasanku."

"Huh? Apa maksud anda?!"

Dorr!!

"Kau memang dapat diandalkan, Aki-kun."

Aki menoleh kearah sumber suara ternyata itu adalah (Name) yang penuh darah yang mengalir dari punggungnya.

"Sepertinya kita harus ke rumah sakit. Biarkan aku yang mengurus mayat ini." Ucap Aki mengerti tanpa perintah dari (Name).

"Apa yang sedang kau lakukan, Ran?" Tanya Kakucho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang sedang kau lakukan, Ran?" Tanya Kakucho.

"Mencari identitas wanita yang berada di club kemarin." Jawab Ran tidak berhenti memperhatikan layar laptop.

"Ketemu."

"Pemburu iblis bagian keamanan?"

"Aku baru tau kalau itu pekerjaannya." Ucap Ran.

"Memangnya iblis masih berkeliaran?" Tanya Kakucho.

"Jangan tanya aku, itu bukan pekerjaanku."

"Kenapa kau mencari identitas wanita ini?" Tanya Kakucho.

"Entah, tapi ketika pertama kali aku melihatnya. Aku langsung tertarik." Jawab Ran.

"Lalu bagaimana dengan jalang mu?"

"Tenang saja. Aku hanya penasaran dengan identitas wanita ini."

"Huh, terserah kau saja." Ucap Kakucho meninggalkan Ran sendirian.

"Hmm... (Name)... Apakah namanya memang tidak menyandang marga? Tapi sepertinya memang tidak, karena aku sudah mencari dari berbagai sumber. Memang namanya tidak menyandang marga."

"Pemburu iblis, ya... Aku ingin tahu sehebat apa dia." Gumam Ran memandang foto (Name) dilayar laptopnya.

"Tapi... Memangnya zaman sekarang masih ada iblis? Sehingga adanya pemburu iblis bagian keamanan."

Ran melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 malam.

"Selama itukah aku menghabiskan waktu hanya untuk identitas wanita ini? Sampai-sampai aku tak menyadari bahwa sudah jam 1 malam."

"Baiklah, kurasa aku harus tidur."

"Tambah kecepatannya, Aki-kun!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tambah kecepatannya, Aki-kun!!"

"Ini sudah kecepatan paling atas, (Name)!"

Niat mereka ingin pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka (Name), tapi ternyata bala bantuan musuh baru saja muncul. Lalu menyerang mobil mereka secara mendadak.

"Huh~ memang tidak ada cara lain untuk menghentikan para bajing*n itu." Gumam (Name).

Aki yang mendengar pun bingung.

'Apa yang dimaksud (Name)?'

Bang!

Seketika beberapa dari mereka terhempas akibat ulah (Name).

"Kau fokus saja mengemudi. Biarkan aku yang mengurus para bajing*n ini."

"Baik!"

"MENYERAHLAH, (NAME)!!" Teriak Elena, musuh bebuyutan (Name) sejak kecil.

Bang!

"Sepertinya kau yang harus menyerah... Elena-san."

"Cih!"

Ketika Elena hendak menembak ban mobil, ternyata (Name) duluan yang menembak tepat dikepala nya.

Bang!

Srasszz!!

"AAKKH!!"

Karena refleks memegang kepalanya yang berlubang dan merintih kesakitan.

Elena pun terjatuh dan terhempas beberapa meter dari motornya.

"Benar-benar merepotkan..."

"Apakah sekarang kita bisa ke rumah sakit?" Tanya Aki masih fokus mengemudi.

"Ya. Kita bisa pergi ke rumah sakit."

'Aku yakin Elena masih hidup. Bukannya itu hanya sebuah tembakan biasa? Aku cuma mengenai bagian kepala saja, bukan jantung.'

Tbc

Jangan lupa vote nya, kakak.

𝐍𝐞𝐰 𝐋𝐨𝐯𝐞 ★ 𝐇𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧𝐢 𝐑𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang