Kenalan

1.3K 168 12
                                    

Hari libur.

Makhluk mana yang tidak suka hari libur? Yang pastinya bukan saya.

Biasanya hari libur itu digunakan untuk mengisi waktu luang yang berguna seperti menabung, bantuin mama beres-beres rumah, dll.

Bukan mengnolep seperti yang baca.

"5 jam aku terbaring layaknya orang yang tidak berdaya."

"Kayak bukan Makima, ini mah diluar karakter banget."

Kegiatan apalagi yang harus ia lakukan?

Menyiram tanaman? Sudah. Bersih-bersih rumah? Sudah. Membersihkan halaman? Sudah. Memberi makan peliharaan? Sudah juga. Terus apa lagi yang bisa membebaninya?

"Apa aku jalan-jalan saja? Kaki ini akan kaku jika tidak digerakkan."

(Name) memutuskan untuk keluar rumah agar tubuhnya tidak kaku akibat keseringan rebahan.

(Name) memutuskan untuk keluar rumah agar tubuhnya tidak kaku akibat keseringan rebahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap tidak ada yang mengacaukan liburanku."

Kini (Name) berada di sebuah cafe, ia juga sudah memesan (Favorit food) dan (Favorit drink)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini (Name) berada di sebuah cafe, ia juga sudah memesan (Favorit food) dan (Favorit drink).

Sambil menunggu pesanannya datang.

(Name) sekali-kali melirik kearah jendela besar dan tak sengaja melihat seorang pria yang pernah ia temui di bar.

'Kok?! Santai, (Name). Pura-pura kau tidak melihatnya dan aku harap dia tidak melihatku.'

"Ini pesanan anda, nona."

"Terimakasih."

Pria itu masuk kedalam cafe itu lalu disambut ramah oleh karyawan disana.

'Tch!! Harus bagaimana ini? Aku merasa kalau aku terlalu mencolok.'

(Name) berusaha semaksimal mungkin agar tidak ketahuan daripada berakhir stalker.

Bukan (Name) yang jadi stalker, tapi si pria yang jadi stalker.

"Permisi, boleh saya duduk disini?"

"?!"

(Name) mendongak menatap lawan bicaranya namun ternyata pria yang sama.

"Wah! Tidak aku sangka kalau kita akan bertemu lagi."

"Apa mau anda, tuan?" Tanyaku to the point.

"Jangan terlalu formal denganku. Santai saja, nona." Ujarnya menatapku.

'Tenang. Kita harus berlagak seperti karakter aslinya.'

"Apa yang anda lakukan disini?" Tanyaku.

"Aku hanya sekedar mampir." Jawabnya.

"Ngomong-ngomong siapa namamu, nona?" Tanyanya sambil tersenyum.

"(Name). Tanpa marga."

"Tidak. Suatu saat nanti kau akan mendapatkan marga." Katanya membuatku bingung.

"Caranya?"

"Menikahlah denganku."

Hey, baru kenalan langsung ngegombal? Dasar aligator!!

"Tuan bisa saja."

"Maaf aku lupa memperkenalkan diriku. Aku Haitani Ran. Kau bisa bisa memanggil ku sesukamu."

"Baiklah, salam kenal tuan Ran."

"Tidak-tidak. Jangan memanggil ku seperti itu."

'R-I-B-E-T. Tadi katanya terserah!'

"Bagaimana kalau Ran-kun?"

"Panggil 'sayang' juga boleh." Ujarnya membuatku ingin memukul kepalanya dengan pipa.

"Ini pesanan anda, tuan."

"Terimakasih, ya."

"Kau hanya memesan kopi?"

"Kenapa? Apakah ada yang salah?"

"Tidak. Aku hanya bertanya."

Kami menghabiskan waktu dengan berbincang hal-hal random. Yang pastinya tidak beralih ke pekerjaan.

Soalnya kami sudah tahu pekerjaan masing-masing tapi kami pura-pura tidak tahu dan memilih untuk tidak bertanya.

Aku tidak tahu apa isi otak pria itu.

Tapi siapa peduli? Aku sendiri juga tidak peduli dengannya.

Ngomong-ngomong apakah hanya aku seorang yang masuk kedalam isekai Tokrev? Apakah hanya Makima saja?

Oh iya lupa. Ini kan MakimaxRan.

Padahal aku ingin ada yang lain juga. Ya, sebagai suruhan saja sih.

Tbc

Jangan lupa vote nya, kakak.

𝐍𝐞𝐰 𝐋𝐨𝐯𝐞 ★ 𝐇𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧𝐢 𝐑𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang