"Baru tau kalau ada orang nge-ship MakimaxRan."
"Sama-sama kepang, awokawok."
"Anna dan Elsa. Cocok juga."
Seorang perempuan tiba-tiba saja masuk kedalam tubuh seorang wanita berkepang merah dengan manik mata kuning bercincin merah.
"Kok gw jadi Mak...
Makhluk mana yang tidak suka hari libur? Yang pastinya bukan saya.
Biasanya hari libur itu digunakan untuk mengisi waktu luang yang berguna seperti menabung, bantuin mama beres-beres rumah, dll.
Bukan mengnolep seperti yang baca.
"5 jam aku terbaring layaknya orang yang tidak berdaya."
"Kayak bukan Makima, ini mah diluar karakter banget."
Kegiatan apalagi yang harus ia lakukan?
Menyiram tanaman? Sudah. Bersih-bersih rumah? Sudah. Membersihkan halaman? Sudah. Memberi makan peliharaan? Sudah juga. Terus apa lagi yang bisa membebaninya?
"Apa aku jalan-jalan saja? Kaki ini akan kaku jika tidak digerakkan."
(Name) memutuskan untuk keluar rumah agar tubuhnya tidak kaku akibat keseringan rebahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku harap tidak ada yang mengacaukan liburanku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini (Name) berada di sebuah cafe, ia juga sudah memesan (Favorit food) dan (Favorit drink).
Sambil menunggu pesanannya datang.
(Name) sekali-kali melirik kearah jendela besar dan tak sengaja melihat seorang pria yang pernah ia temui di bar.
'Kok?! Santai, (Name). Pura-pura kau tidak melihatnya dan aku harap dia tidak melihatku.'
"Ini pesanan anda, nona."
"Terimakasih."
Pria itu masuk kedalam cafe itu lalu disambut ramah oleh karyawan disana.
'Tch!! Harus bagaimana ini? Aku merasa kalau aku terlalu mencolok.'
(Name) berusaha semaksimal mungkin agar tidak ketahuan daripada berakhir stalker.
Bukan (Name) yang jadi stalker, tapi si pria yang jadi stalker.
"Permisi, boleh saya duduk disini?"
"?!"
(Name) mendongak menatap lawan bicaranya namun ternyata pria yang sama.
"Wah! Tidak aku sangka kalau kita akan bertemu lagi."
"Apa mau anda, tuan?" Tanyaku to the point.
"Jangan terlalu formal denganku. Santai saja, nona." Ujarnya menatapku.
'Tenang. Kita harus berlagak seperti karakter aslinya.'