"Hai cantik-cantiknya Bunda, maaf ya Bunda lama soalnya tadi nunggu Raisha ngambil botol minum kesukaannya dulu."
Sapaan dari Veranda membuat seluruh gadis yang sedang berada di ruang keluarga tersebut kaget kecuali Raisha, mereka tidak mendengar suara langkah kaki Veranda mau pun Raisha namun kedua orang itu tiba-tiba sudah berada di ruang keluarga.
"Eh gapapa Bunda, nggak lama kok ini," ujar Gaby mewakili para adiknya.
"Yaudah kalo gitu langsung dimakan aja ya cantik kue nya, kita sekalian ngobrolin hal yang lagi pengen kalian bahas rame-rame disini."
Mereka semua pun menuruti perkataan Veranda, sempat hening beberapa saat hingga akhirnya Flora membuka suara.
"Bunda, Kak Vinny kok bisa cantik banget sih? Apalagi kalo Kak Vinny lagi senyum, aku pengen deh punya senyum kayak Kak Vinny," mendengar hal itu Veranda tersenyum dengan sangat manis.
"Bunda juga nggak tau kenapa kakak kalian yang satu itu bisa punya senyum semanis itu, tapi kamu juga punya temen yang senyum nya manis loh. Freya, senyumnya jauh lebih manis dari Vinny."
Freya yang disebut namanya pun sontak tersenyum gugup, bagaimana tidak gugup jika ia ditatap oleh 40 gadis yang cantik secara bersamaan seperti itu, belum lagi Veranda juga memberikan senyumannya kepada Freya.
"Bunda jangan bilang gitu dong, Freya malu diliatin sama semuanya. Lagian senyum Freya nggak semanis itu," tepis Freya dengan pipi yang sudah bersemu merah.
"Tapi yang dibilang sama Bunda ada benernya tau Dek, senyum kamu itu paling manis diantara kita semua. Gak heran sih kalau semisal ada yang naksir sama kamu di kost kita," sahut Shani dengan semangat.
"Contohnya kayak si Flora kan kak? Upss aku keceplosan," gurau Jessi dan ditatap tajam oleh Flora.
"Waduh waduh waduh kalo itu Bunda gak ikutan deh ya, nanti malah ada yang ngambek."
"Emang ada yang suka sama Freya di sini?" tanya Ashel dengan wajah yang tanpa dosa, gadis itu sepertinya sangat menyukai keributan.
"Ada nih Kak, kan Kak-" belum selesai Raisha berbicara Ella langsung memotong ucapannya.
"Duh duh duh cukup ya pembahasan kita kali ini, mending bahas yang lain aja deh. Aku gak berani bahas begituan, bisa-bisa perang dunia ketiga nanti yang ada."
"Hahaha yaudah-yaudah Dek pembahasannya dirubah ya, kasian Ella sama temen-temennya kayak panik gitu." Ucap Gaby yang membuat Ella serta para sahabatnya bisa menghela nafas lega.
Para penghuni kost 48 bermain di panti asuhan tersebut hingga pukul 6 sore, mereka tidak merasa jika hari sudah hampir malam karena terlalu asik mengobrol membahas semua hal yang ingin mereka semua bicarakan.
Seakan tidak ada hari esok mereka terus bercerita, hingga ketika Cindy menyadari jika waktu sudah terlalu sore. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke kost, kasihan para adik-adiknya karena belum disiapkan makan malam untuk saat itu. Meskipun Veranda sudah menawarkan ke mereka semua untuk makan malam di sana, namun Gaby dan yang lain menolak dengan alasan ingin makan di luar. Padahal hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Sesaat setelah mereka memasuki kost pun Gaby segera menyuruh para adiknya mandi dan kembali ke bawah untuk makan malam bersama seperti biasanya, malam itu pun mereka lewati dengan banyak canda tawa terutama dari Oniel sang pelawak kost 48.
o0o
Pagi hari pun tiba, para gadis rupanya sudah berkumpul di halaman dekat gazebo kost mereka. Setiap weekend pasti mereka semua bangun pagi dan berkumpul, ntah hanya untuk sekedar berbincang atau berolahraga.
![](https://img.wattpad.com/cover/294741698-288-k398955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost 48
Mystery / ThrillerKisah 33 gadis yang tinggal di dalam satu tempat bernama kost 48, seperti apa isi dari kost an itu? ⚠️Disclaimer⚠️ gxg area!! homophobic DNI. Up sesempetnya aja