Kost 48

Minta Tolong

Saat ini para gadis yang masih bersekolah tengah berkumpul di kantin, mereka semua tengah menikmati makan siang yang sudah mereka pesan. Tidak ada obrolan karena Gaby, selalu melarang mereka berbicara jika sudah ada makanan di hadapan mereka, begitu pun dengan Bunda Ve yang juga memberikan larangan yang sama kepada seluruh anak panti, jadinya ke 17 gadis itu hanya diam dan fokus pada makanan mereka masing-masing.

"Gue lagi gabut banget deh hari ini, nanti balik sekolah ada yang mau nemenin gue main ke mall dulu nggak?" Tanya Olla saat makanan di piringnya sudah habis tak bersisa.

Beberapa dari mereka saling pandang kemudian menggelengkan kepalanya pertanda mereka tidak bisa pergi dengan Olla, terutama para anak panti karena mereka semua akan belajar bersama setiap pulang sekolah.

"Ini kita yang masih kelas 11 dapet tugas gitu Kak dari guru yang sama, jadi nggak bisa nemenin lo main dulu deh soalnya deadline tugasnya 3 hari lagi dan tugas kita lumayan banyak, jadi kalo nggak dicicil dari sekarang kayaknya nggak bakal keburu." Ujar Adel mewakili ketiga temannya yang lain.

Olla menghela nafasnya lelah, meskipun begitu ia tetap tidak akan memaksakan keempat gadis itu untuk mengikutinya karena pendidikan merupakan hal yang utama, itu lah yang diminta oleh pemilik kost untuk selalu mengutamakan pendidikan terutama bagi para gadis yang masih menduduki jenjang sekolah menengah atas.

"Kita sih udah pasti nggak bisa ya La, tau sendiri kan setiap pulang sekolah kita diharusin buat belajar bareng atau nggak belajar sama tutor yang dikasih sama Bunda. Lagian juga kan ada nih bocah yang seumuran Adel, jadi harus ngerjain tugasnya dulu." Ucap Amanda yang diangguki oleh kelima temannya.

Olla yang mendengar itu pun tersenyum mengerti, ia juga tidak berani memaksa mereka karena bagaimana pun Bunda memiliki sifat yang tegas, takutnya malah ia yang dimarahi karena mengajak para penghuni panti untuk ikut dengannya.

"Yang lain gimana? Bisa nggak? Kita satu kost masa iya nggak ada satu pun yang bisa nemenin gue sih?" Kesal Olla yang kemudian menatap sinis ke arah teman kost nya.

"Duh La sorry banget tapi gue nggak bisa, kebetulan anak Ipa hari ini ada latihan buat teater bareng gitu. Jadi gue, Muthe, Flora, sama Christy nggak ada yang bisa ikut lo." Jawab Zee mewakili ketiga temannya.

Olla yang mendengar itu hanya bisa pasrah, ia yakin jika ketiga temannya yang lain juga akan menolak ajakannya, meskipun begitu Olla tetap akan bertanya kepada mereka.

"Lo berdua gimana? Bisa atau nggak?" Ashel dan Jessi saling menatap satu sama lain kemudian mengangguk semangat.

"Gass, gue juga bosen di kost mulu masalah tugas mah  bisa dikerjain nanti atau besok pas di sekolah hehe." Ujar Ashel bersemangat dan diangguki oleh Jessi.

"Yaudah kalo gitu nanti ya balik sekolah, naik taksol aja terus nanti baliknya minta jemput siapa gitu." Balas Olla final.

Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi hingga membuat mereka harus kembali ke kelas masing-masing untuk jam pelajaran selanjutnya, namun ada 2 gadis yang tidak ikut kembali ke kelas dan lebih memilih melipir ke ruang unit kesehatan sekolah, 2 gadis itu adalah Zee dan Adel.

"Eh gue sama Adel izin ke UKS ya, nanti tolong bilangin ke guru mapel. Kepala gue pusing banget terus tadi Adel bilang perutnya nyeri, ya kan Del?" Tanya Zee yang diangguki ragu oleh Adel.

Teman-temannya yang dititipi pesan oleh Zee juga hanya bisa mengiyakannya, mereka tidak peduli jika Zee hanya beralasan karena sedang malas belajar karena mereka cukup sering melakukan hal itu.

"Yaudah ayo Del, kita cari obatnya si UKS." Ajak Zee dan diiyakan oleh Adel.

Mereka semua belajar seperti biasanya namun tidak dengan kedua gadis yang izin pergi ke UKS, kebetulan sekali hari itu tidak ada petugas yang berjaga di UKS dan tidak ada murid lain selain mereka berdua, hal tersebut tentunya digunakan oleh Zee untuk mendekati Adel dan bermanja-manja dengan gadis tinggi itu.