Sarapan

2K 180 4
                                    

Shani, gadis cantik itu sedang memotong sayuran untuk ia masak saat itu, sebenarnya gadis itu belum terlalu pandai memasak seperti yang lainnya tetapi mau bagaimana lagi? Para kakak serta adiknya belum ada yang turun sehingga mau tidak mau Shani harus memasak sendiri agar mereka semua tidak menunggu terlalu lama untuk sarapan kali ini.

Ketika Shani sedang sibuk sendiri dengan kegiatannya ia dikagetkan oleh datangnya Gracia, Anin, Cindy, Gaby, Sisca, Feni dan juga Jinan secara bersamaan.

"Selamat pagi Ci Shani yang paling cantik seantero kost 48," sapa mereka bertujuh kepada Shani.

"Astaga kalian bikin kaget aja deh, Kak Gaby tolong bantuin aku masak dong. Aku masih bingung nih mau masak apa, terus harus masukin apa aja," bujuk Shani kepada kakaknya itu.

"Ini urusan masak biar aku sama Cindy aja yang urusin, sama Sisca juga deh biar nggak nyanyi mulu anaknya. Nah kalian berlima tolong siapin piring sama peralatan lainnya buat makan ya, oh iya sekalian tolong masak nasi. Nanti kalo ada yang dateng lagi tolong suruh mereka siapin snack buat para bocil," mereka semua setuju kecuali Sisca, ia ingin protes karena dituduh akan bernyanyi padahal dia belum bersuara sama sekali. Hari-hari kena tuduh.

"Ah Kak Gaby apaan sih padahal aku diem loh dari tadi, mana ada aku bakal nyanyi-nyanyi pagi ini. Fitnah mulu nih," dengus Sisca seraya melirik sinis ke arah Gaby yang sedang sibuk melanjutkan pekerjaan Shani.

"Itu fakta ya, mana ada aku fitnah kamu. Kan biasanya juga kalo yang lain lagi sibuk masak atau nyiapin barang kamu malah nyanyi katanya biar menghibur. Udah ah aku mau masak, kamu bantuin Gracia sana biar gak usah ngedumel mulu. Biar Feni aja yang bantuin aku sama Cindy," dengan langkah kesal Sisca pun menuruti suruhan Gaby, gadis itu menghentakkan kakinya beberapa kali ke lantai.

"Udah sini Sis dari pada lo murung gitu mending bantuin gue nyiapin buah, bocil-bocil kemaren pada minta buah ke gue soalnya," ajak Gracia saat melihat temannya masih murung.

Sisca pun hanya mengangguk lalu membantu Gracia menyiapkan buah pesanan adik-adiknya. Sedangkan di tempat lain ada Jinan dan juga Anin yang sedang mencuci beras sebelum beras tersebut dimasak.

"Aduh gila ini banyak banget, serius apa Kak kita harus masak 8 liter beras gini? Tangan gue udah pegel banget ini," keluh Jinan karena ia mulai merasa jika tangannya sangat pegal.

"Ya serius lah Nan, itu juga cuma buat sarapan doang kali. Kalo makan siang sama makan malem beda lagi, kita kan ada 33 orang jadi butuh beras yang banyak. Udah kalo lo capek udahan aja, biar gue aja yang ngelanjutin," anggukan kepala terlihat Jinan berikan kepada Anin.

Akhirnya Jinan bertukar tugas dengan Anin, yang awalnya Jinan lah yang bertugas untuk mencuci beras sekarang Anin yang melakukan tugas itu, dan Jinan bertugas memasukan beras yang sudah dicuci ke dalam 2 rice cooker besar.

Ketika mereka semua sedang sibuk dengan tugas masing-masing datang lah Jesslyn, Ariel, Eli, Mira, Indah, Gita dan juga Dey menghampiri mereka. Hanya datang saja lalu duduk di kursi dekat meja makan, tapi tidak untuk Mira, Eli, dan juga Dey yang malah duduk di lantai sambil kedua tangan mereka sibuk memainkan handphone masing-masing.

"Jesslyn, Indah, sama Gita Cici mau minta tolong ke kalian dong boleh nggak?" Tanya Shani kepada tiga gadis yang ia sebutkan namanya tadi.

"Boleh dong Ci, emangnya Ci Shani mau minta tolong apa?" Tanya Gita dengan suaranya yang lembut.

"Aku mau minta tolong sama kalian buat siapin snack punya adek-adek dong, ada di gudang makanan ya snack-nya. Terserah mau ambil yang mana aja, yang penting ada snack kesukaannya adek-adek. Kalo udah balik lagi kesini bantuin kakak-kakak yang lain, oke nggak nih?"

Kost 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang