Keberadaan dan Kondisi Ara

1K 112 6
                                    

⚠️TW⚠️



.
.
.
.
.
.
.
.



Waktu menunjukkan pukul 6 sore dan saat ini seluruh penghuni kost sudah berada di ruang tengah untuk membicarakan hilangnya Ara yang secara tiba-tiba, gadis itu benar-benar menghilang bak ditelan bumi, bahkan Chika sang kekasih juga tidak mengetahui di mana keberadaan gadisnya saat ini.

Gracia selaku Kakak kandung dari Ara juga dibuat kelimpungan bukan main mencari keberadaan Adik semataayangnya itu, sebenarnya ingin sekali Gracia mengadukan hal ini kepada kedua orang tuanya namun jika kabar ini sudah sampai ditelinga orang tuanya sudah pasti akan menjadi semakin panjang masalahnya nanti. Jadi Gracia memutuskan untuk tetap diam kecuali jika hingga keesokan hari Ara tidak ditemukan baru ia akan benar-benar melaporkan ke kedua orang tuanya tentang keadaan sang adik yang sebenarnya.

"Kalian beneran gak ada yang liat atau tau keberadaan Ara sekarang? Dia beneran gak ada ngehubungin salah satu dari kalian sebelum ngilang gitu aja?" dengan frustasi Gracia terus menanyakan hal yang sama ke seluruh penghuni kost.

"Chika, kamu beneran gak bisa ngelacak keberadaan Ara sekarang?" kali ini Gracia bertanya kepada Chika dengan nada bicara yang sudah mulai melambat, ia seperti tidak bisa menemukan jarum ditumpukan padi.

"Gak bisa Ci, handphone Ara ada di kamarnya jadi aku gak bisa ngelacak keberadaan dia sekarang."

Chika sebenarnya juga merasakan hal yang sama seperti Gracia akan tetapi gadis itu berusaha untuk tidak menunjukkannya di depan semua orang agar para gadis lain tidak ikut merasa panik. Jika saja tidak ada orang di hadapannya saat ini sudah pasti gadis cantik itu akan menangis karena ia merasa rindu dan juga bingung dalam waktu yang bersamaan, bagaimana bisa ia kecolongan untuk kali ini?

Gaby serta Shani juga sedari tadi sibuk menghubungi para tetangga, bisa saja salah satu dari mereka melihat keberadaan Ara sebelum gadis itu menghilang. Namun hasilnya tetap nihil, para tetangga mereka juga tidak ada yang melihat keberadaan Ara dari beberapa hari yang lalu, gadis itu memang terlihat sibuk belakangan ini.

Shani juga sudah menanyakan keberadaan Ara kepada penghuni panti asuhan namun sayangnya tidak ada yang melihat juga, itu dikarenakan sedari beberapa hari yang lalu mereka sudah pergi ke luar kota ntah untuk kepentingan apa. Shani tidak ingin mempedulikan hal itu karena yang paling penting untuk saat ini adalah keberadaan Ara yang masih tidak menemui titik terang.

Disaat semua orang sedang kebingungan rupanya Adel kembali mengingat kejadian sebelum dirinya tidur semalam, apakah benar saat ini Ara sedang berada di tempat yang ia duga? Atau mungkin dirinya sedang mengalami halusinasi semalam? Karena tak kunjung menemukan titik terang akhirnya Adel memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang dirinya lihat semalam kepada Gracia. Namun sebelum menyampaikan hal itu kepada Gracia mata Adel sempat menatap ke arah Jinan selama beberapa detik seakan meminta persetujuan, untung saja Jinan paham dan menganggukan kepalanya lalu menggerakan bibirnya untuk berkata 'gapapa Del, just do it. Bilang ke Kak Gre.' Melihat pergerakan bibir Jinan ia pun mengangguk yakin dan menghampiri Gracia lalu duduk dihadapan gadis yang lebih tua darinya.

"Ci Gre, semalem pas sebelum tidur aku liat Kak Ara. Aku gak yakin sih sebenernya tapi kalo aku liat dia kayak ke arah gudang luar, Cici sama Kakak-kakak yang lain udah cek gudang luar belum? Kayaknya Kak Ara ada di sana dari semalem," suara Adel tiba-tiba mengecil, sungguh ia tidak yakin dengan perkataannya barusan.

"Gudang luar? Ngapain Ara lama-lama di gudang luar? Pasti kalo dia ada di situ dari semalem juga udah balik Dek, jadi gak mungkin Ara ada di dalem gudang itu," balas Gracia yang rupanya merasa tidak yakin juga dengan penuturan Adel barusan.

Kost 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang