Setiap manusia pasti memiliki luka, maupun besar atau kecil luka tetaplah luka. Akan sakit jika di rasa.
Manusia mempunyai kodratnya masing masing, katanya semua tak adil tapi manusia bijak menganggap itu sebagai takdir. Takdir yang di ciptakan tuhan untuk ciptaan nya.
Semua manusia pasti ingin rasa bebas tanpa memikirkan beban. Tapi tuhan menciptakan cobaan, tuhan datangkan cobaan untuk menguji hambanya. Dan kita memikirkan ini adalah kesialan yang menimpa hidup.
Kesialan yang membuat kita ingin menyudahi hidup.
Kesialan yang membuat kita menyalahkan sang pencipta.Tapi, bisakah kalian memikirkan ini bukan kesialan, ini cobaan yang sang pencipta berikan untuk kalian. Bayangkan saja cobaan itu adalah ujian kenaikan kelas dan lulus adalah tuhan. Setelah kita menyelesaikan ujian dengan baik, kita akan naik kelas dan lebih dekat dengan tuhan.
Sederhana bukan? Jika hanya kata kata yang terukir seperti ini pasti sangat mudah untuk ter ukir kata-katanya. Mengamalkan itu secara berulang adalah bagian yang tersusah untuk di lakukan. Sebagai manusia, pasti semua melakukan kesalahan baik kecil atau besar semua sama sama kesalahan. Kesalahan harus di perbaiki bukan di diamkan hingga terlupa oleh waktu. Kesalahan tetap kesalahan.
Untuk luka, aku akan menunjukan delapan pemuda yang mendapat luka besar kita lihat bagaimana mereka menghadapinya.
Raka, Harsa, Dika, Azka, Samudra, Raja, Nando, dan Daffa semua mempunyai luka.
But
Are this will happy ending?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Layar
Random"Bagai kapal berlayar. Mereka harus tetap berlayar, walau banyak badai dan ombak menghalang. Dan sekkarang kita ada di kapal itu harus selalu menguatkan satu sama lain jangan sampai ada sala satu di antara kita yang terjun ke laut lepas." "Apapun ya...