lingkungan toxic

181 21 16
                                    

"Hari ini latihan nya di liburkan, semua nya bisa pulang." setelah mendengar pemberitahuan dari sang pelatih. Semua membereskan barang-barang mereka, termasuk Nando. Namun seperti nya ini adalah hari sial untuk diri nya.

Botol minum itu melayang, lalu jatuh tepat di atas kepala membuat sang empu kesakitan. Ia membalikan kepalanya melihat sang pelaku tertawa mengejek.

Hembusan nafas panjang ia lakukan, agar emosi nya masih tertahan. Namun belum lama waktu berlalu, botol kembali di lempar dan kini mengenai bahu nya.

"Heh, bocah aduan! Sombong banget." ucap orang itu seraya melempar kembali botol pada nya.

Ingin sekali ia melempar botol itu dengan kencang dan mengatai orang itu dengan segala makian.

"kenapa?" namun semua hanyalah hayalan, realita nya ia hanya bisa diam tanpa melakukan balasan.

"Nando-nando, kok lu gak se agresif kemarin si? Ayo pukul gua lagi dong! Kenapa? Gak berani ya.." orang itu tertawa puas, melihat Nando hanya diam tanpa bisa melawan pada nya.

Nando melihat ke arah michle dengan semua orang yang menertawai nya. Nando sadar ia hanya sendiri di sini.

Michle mendekat pada Nando tanpa aba-aba menendang perut Nando, sang empu, hanya bisa meringis merasakan perih. Nando bahkan tak sempat menghindar dari tendangan Michle.

Michle dan lain nya menertawai Nando, setelah nya Michle berdiri tegak menghadap Nando dengan melebarkan tangan nya. "Ayo, bales gua Nando."

Nando hanya diam tak berucap apapun. Ia tau jika diri nya membalas akan menjadi kesalahan besar nanti nya.

"Karel." Seseorang mendekat pada Michle, memberikan Michle dua botol air keruh.

"Pegangin Nando, kunci pintu kita bakal main hari ini sama dia." Nando dengan cepat berlari menuju pintu, namun sial nya tangan nya sudah di tahan oleh orang di belakang nya.

Dan pintu nya pun terkunci.

"Lepasin! Bangsat!"

Michle tertawa mendengar umpatan Nando. "ngomong juga lu akhir nya, kita main dulu ya manis," ucapnya memandang remeh Nando yang berusaha memberontak, dengan kedua orang yang mengunci tangan nya.

Air keruh itu mulai membasahi rambut dan mulai menjalar membasahi baju nya. Semua di sana menutup hidung mereka masing-masing, menghirup bau tak sedap dari Nando.

"Iwh, bau juga ya, air solokan depan rumah lu Shaka."

Nando hanya bisa diam, dengan tangan nya yang mulai terkepal hingga kuku nya memutih. Pandangan nya menunduk melihat ke arah lantai yang ikut menjadi kotor karena tetesan air keruh dari baju nya.

Michle memberikan air keruh itu pada Nando. "Sekarang lu balas gua, siram gua juga." Nando hanya bisa menatap botol berisi air keruh yang di sodorkan pada nya. Walau rasanya ingin sekali ia membalas, mengguyur Michle dengan air keruh. Sial nya Nando hanya bisa diam.

"Ayoo dong, kan biar adil."

Nando tak mengubris Michle. Lelaki bermata sipit itu menghela nafas nya, menatap Michle di hadapan nya. "Udah kan? Lu bisa buka kunci pintu nya gak? Gua pengen pulang."

Kapal LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang