Back To Home

270 32 4
                                    

Dika membasuh wajahnya pada wastafel sekolah ia tak boleh terlihat habis menangis oleh siapapun. Setelah membasuh wajahnya Dika kini melihat pantulan dirinya dalam cermin, Dika tersenyum mendapati matanya itu tak terlihat bengap sama sekali.

Ponsel Dika berbunyi memberitahu ada notif pesan di sana. Bibir Dika melengkung membuat senyuman. Daffa, adiknya lah yang memberinya pesan. Baru saja Dika memikirkan adiknya itu dan sekarang adiknya sendiri memberi kabar tentang dirinya.

Dika terkekeh kecil membaca berapa ketikan pesan Daffa.

"He said wanna with me? Can this be real?"

Waktu menunjukan pukul lima belas atau pukul tiga sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu menunjukan pukul lima belas atau pukul tiga sore. Raja menghela nafas, matanya menatap infus yang tersambung pada tangan nya.

Azka yang sejak awal berada di samping Raja terkekeh gemas melihat Raja memcebirkan bibirnya, Azka tau Raja pasti sudah merasa bosan di dalam sini.

"Why you make face like that, hmm? Are you need something? "(kenapa kau membuat muka seperti itu, hmm? Apa kamu membutuhkan sesuatu?) Raja menggelengkan kepalanya lalu ia berucap menjawab pertanyaan Azka "boring to be here only," (hanya merasa bosan berada di sini)

Azka menganggukan kepalanya mengerti, kini dirinya tersenyum hangat matanya menatap dengan dalam pada Raja tangan nya mengusak surai Raja.

"Abang tau adek bosen, makanya abang punya kejutan." Raja melebarkan netra hazelnya terkejut.

"Kejutan?" Azka mengangguk dengan tangan yang kini menepuk pelan kepala Raja.

"Ya, kejutan."

"What is- "

"SAMLEKOM! Ayem Samudra anak ganteng peyborit bunda is coming." suara ketukan pintu terdengar, Azka pun melangkah membuka kan pintu kamar rawat Raja. Bukan hanya samudra, tetapi Raka, Dika, Harsa, dan Nando ada di sana dengan pakaian sekolah masih melekat pada tubuh.

"Buset Sam, lu berisik banget kaya mau hajatan."

Samudra sebagai pelaku hanya menyegir tanpa dosa tangan putih nya kini mengambil sesuatu dalam tas sekolah. "Ini paket lo, ketinggalan di sekolah tadi." Azka pun menerima paket itu dari tangan Samudra setelahnya Azka mempersilakan Kelima orang itu masuk.

Raja melihat kelima orang masuk itu hanya tersenyum canggung, begitu pun dengan mereka. Raja kini sedang berfikir apa ini yang di maksud kejutan oleh Azka?

"Ini adek gua, Raja."

Setelah mendengar ucapan Azka ke lima orang itu sontak mengangguk dengan mulut menyebut huruf O sebagai tanda mengerti.

"Oh.... Ini yang lu selalu ceritain ke kita bro." - Samudra

"Ngerti gua kenapa sekarang kita di sini." -Harsa

Kapal LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang