Episode 7

316 34 10
                                    

hallo teman-teman, maaf ya kalau mulai chapt ini mungkin gaya penulisanku udah beda dari beberapa episode sebelumnya heheheh. happy reading

. . .

"Tuan Eiji! akhirnya tuan ikut makan bersama lagi!"

Beberapa pelayan menyambut dengan senyum yang terpatri diwajahnya. Ntahlah apakah senyum itu memang tulus menyambut nya atau hanya sebagai bentuk formalitas belaka. Dirinya bahkan udah enggan memikirkan hal yang tak berguna seperti itu.

"Kak Eiji!"

Bungsu dari keluarga Lanchaster itu berlari menubruk tubuh sang kakak. Dirinya menangis dalam pelukan sang kakak. Berulang kali anak kecil itu meminta maaf kepada sang kakak.

"Kak Eji maafin aku soal yang kemarin . . .
Kakakkk aku salah . . . selanjutnya, aku gak akan minta dibelikan makanan seperti kemarin lagi. Jadi Maakan aku ya? . . . trus juga kak eiji, harus lebih sering ikut makan ya"

Eji membalas hanya dengan satu kata

"Ya"

Dan hanya membiarkan sang adik menangis dalam pelukannya.

"Untunglah. Semuanya pasti senang"
"Iya . . . Toh, ini hari Terakhir"



.



.



.



.



Berbagai macam hidangan tersaji dikediaman keluarga Count Lancaster. Steik dengan daging pilihan terbaik, Kalkun utuh, beraneka macam buah-buahan segar, dan minuman sesuai keinginan masing-masing anggota keluarga.

Hanya saja, dari semua makanan mewah yang tersaji diatas meja, hanya salad yang bisa Eiji makan. Dan si sulung hanya memperhatikan tingkah tidak minat adiknya itu dalam diam. Niat yang ingin ia lakukan untuk menanyakan kabar dari adiknya, ia telan bulat-bulat.

"Ehem! Eiji, dua hari lagi ulang tahunmu"

Ah benar. Dua tahun lagi ulang tahunnya. Bahkan Eiji lupa jika sebentar lagi ia akan berulang tahun.

"Kebetulan saat itu Dion sedang libur, jadi kita merencanakan untuk melakukan piknik" ucap sang kepala keluarga

"Tidak apa apa kalau pesta ulang tahunmu diundur?"

Lagi dan lagi. Semua tidak ada yang berubah baik dulu maupun sekarang

"Terserah . . . tapi aku tak bisa ikut pergi piknik. Aku ada urusan"

Dion memandang adiknya dengan tatapan bersalah, tapi tetap saja bibrinya kelu untuk membuka suara.

"Apa urusan itu lebih penting dari acara keluarga?"

Eiji menangguk "Maaf. Silahkan nikmati pikniknya tanpa aku . . . Aku sudah selesai makan, jadi aku permisi duluan"

Padahal dirinya hanya memakan dua buah anggur aja, tapi perutnya itu rasanya diaduk-aduk. Ia bangkit dari kursi dan menutup pintu tanpa menoleh kembali kebelakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Extra Time - Yoshihoon / JiyoshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang