Episode 12

2.3K 407 11
                                    

—🍺—

[Name] mengelus perutnya dengan pelan, entah kenapa rasanya anaknya semakin aktif saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] mengelus perutnya dengan pelan, entah kenapa rasanya anaknya semakin aktif saja. Jika dia tahu begini, dirinya tidak akan pergi untuk berlayar sendirian. Tapi dia akan mengartikannya dengan berbeda.

"Kau sangat senang ya? Haha...harusnya hawky juga ikut dengan kita..."

Lautan itu sangat sepi, entah sudah sejauh mana [Name] melakukan aksinya yaitu jalan-jalan. Bahkan wanita ini perlu di pertanyakan apakah dia masih ingat jalan pulang atau tidak.

"Madre merasa bersalah pada padremu sekarang...hahhh apa kita kembali saja ya?"

Helaan nafas [Name] terdengar cukup kuat di tengah keheningan lautan. Kesendirian yang dia rasakan sekarang sedikit membuat dirinya banyak melamun. Bagaimana wajah mihawk saat membaca suratnya ya?

Pandangan [Name] terangkat setelah menatap perutnya dengan dalam. Matanya melirik kesekeliling, mendapatkan satu titik yang membuatnya tersenyum kembali.

"Baiklah nak, ayo pulang setelah membeli beberapa barang hehehe..."

Sebuah pulau.

Angin membawanya mencapai sebuah pulau yang penuh dengan pemukiman. Terlebih pulau itu sangat cerah, tidak seperti pulau kuraigana milik mereka.

[Name] menepikan perahunya dengan santai di pelabuhan. Banyak nelayan serta kapal besar yang berlabuh disana, dirinya semakin kagum sekarang dan semakin ingin melakukan aksi jalan-jalan!

"Hebat sekali, sudah lama aku tidak merasakan ini...."

Tangan [Name] dengan cekatan langsung menarik pedangnya. Memegangnya erat dan memasangnya di pinggang, wanita itu keluar dari perahunya dengan perlahan. Mengingat bahwa dirinya sedang mengandung sekarang.

"Silahkan! Masuklah ke toko kami!"

"Kemarilah! kami menjual perhiasan terbaik di sini tuan dan nyonya~"

"Kue manis! dengan buah! Silahkan~"

"Terima kasih Tuan! silahkan kembali lagi!"

[Name] tidak dapat menutup mulutnya sekarang. Semua yang dirinya lihat benar-benar membuat matanya penasaran. Bukan hanya itu, sekarang dia sangatlah lapar.

"Madre mengerti, kita akan makan dulu sebelum menjelajah!! kyaaaaa~ makanannn!"

—|🍺

Wajahnya tidak bisa berhenti untuk menekuk terus-menerus. Mihawk saat ini terlihat begitu marah dan kesal, pria itu seperti sedang di permainkan. Kenapa dia bisa lupa jika istrinya adalah orang yang tidak pernah bisa diam walau hanya sebentar.

Tangannya dengan kuat meremas kembali kertas yang sebelumnya di tinggalkan [Name] pada Taka.

"Kemana dia pergi...."

Kwaakkk! Kwaakkk!

"Aku tahu, [Name] pasti tidak akan pergi jauh..."

Mihawk kembali menghela nafasnya, matanya melirik kearah Taka dan menyuruh burung elang itu untuk segera terbang mencari [Name]. Setidaknya burung itu berguna melihat [Name] dari langit jika di perlukan.

Sepertinya setelah ini mihawk harus mencoba untuk menghabiskan waktunya lebih lama dengan istrinya. Dirinya akan mencoba untuk memotong waktu berburu sesuatu untuk mengatasi kebosanan.

"Setidaknya dia membawa pedangnya...."























"WOAAAHHH.....INI ENAK SEKALII! PAMAN BERIKAN AKU 20 KANTUNG!"
























To be continued

||- mbak nem kerasukan luffy apa gimana ya ini? hadehh untung mas mihawk sayang ❤️✨

—Cerita akan saya lanjutkan jika votenya sudah mencapai 100an—

SEMANGAT! BENTAR LAGI END HAHAHAHAHA

Jangan lupa untuk selalu melakukan...

VOTE dan KOMEN!

Jangan lah kau marah sayangku~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lah kau marah sayangku~

Sekian! Sampai Jumpa!

[Husband] Mihawk x Reader ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang