02 || Lomba MMQ

313 31 1
                                    

Setiap pencapaian yang ku dapat, ku teruntuk kan kepada kedua orang tuaku yang ada di sana. Walau diri ini belum bisa membahagiakan nya di dunia. Setidaknya ku bahagiakan di akhirat, in sya Allah.

Sazia Sashi Alnaya

By_fifiafidah04
🌼🌼🌼

#garistakdirsashi

~HAPPY READING~






















"Sashi! Di panggil Ustadzah Elsa di kantor." Suara melengking milik teman kamarnya menggema di ruangan.

Sashi tersentak kaget, dengan cepat gadis itu segera berdiri dan menganggukkan kepala.

Sashi langsung menemui Ustadzah Elsa secepat mungkin. Setelah sampai di depan ruangan. Gadis itu sungkan masuk begitu saja.

"Assalamualaikum," ucap Sashi dengan suara halus.

"Waalaikumsalam, masuk Sashi." Pinta Ustadzah Elsa.

"Nggih, Dzah," ucap Sashi seraya melangkah kaki ke dalam.

Seorang ustadz memerintah Sashi duduk di tempat sembari menunggu, sebelum Sashi di beritahukan sesuatu.

"Bagaimana kabarmu, Sashi?" Ustadzah Elsa tersenyum manis ke arah santrinya.

"Alhamdulillah, baik Ustadzah," ucap Sashi dengan tersenyum tipis.

"Sudah siap? Satu Minggu lagi akan ada lomba MMQ tingkat provinsi. Para asatidz mengajukan kamu salah satunya, dan juga Zidan. Pesantren ini membawa dua perwakilan, dengan penuh keyakinan, kami mempercayakannya ke kalian berdua, kami yakin, kamu dan Zidan akan mendapat hasil baik, dan membawa nama baik pesantren ini, in sya Allah" ucap Ustadzah Elsa menyampaikan kepada kedua santriwan santriwati di depannya ini.

Sashi dan Zidan, kedua Santri paling berprestasi di pesantren Tahfidzul Qur'an As-Salam. Setiap ada lomba antar pesantren keduanya selalu ikut mewakili pesantrennya.

Dulu, Ning Aisha istri dari Gus An'im, Gus nya. Yang selalu membawa nama baik pesantren. Ning Aisha termasuk santriwati berprestasi. Karena takdirnya menjadi seorang Ning dari Gus nya. Semua tinggal kenangan yang paling mengesankan untuk pesantren. Bahkan, Ning Aisha yang melatih para santriwatinya.

"In sya Allah, kami siap Ustadzah." Suara kompak kedua Santri itu membuat senyum di bibir Ustadzah Elsa mengembang.

"Alhamdulillah, kami percaya sama kalian."

🌼🌼🌼

"Makanya nikah, Abang." Seru gadis cantik dengan wajah ke arab-araban.

"Nikah butuh persiapan dek," ucap laki-laki itu dengan santai.

"Haura yakin, Abang udah siap. Mental, ilmu, batin, dan semuanya," Gadis bernama Haura Bafagih Al Hadad terkikik geli melihat raut wajah kakak laki-lakinya.

Garis Takdir SashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang