Part 6

11K 395 12
                                    

One Night With The Boss sudah ready di google play book ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

One Night With The Boss sudah ready di google play book ya. Untuk sinopsis nyusul, kemarin ketinggalan 😅.

Yang mau baca di sana cuuus

Happy reading 🥰

Excel Ardiansyah Wijaya, pria berusia 33 tahun yang merupakan putra satu-satunya pemilik Wijaya corp. Perusahan yang bergerak di bidang sparepart kendaraan bermotor itu sudah memiliki beberapa anak perusahaan di dalam dan di luar negeri. Karena kedua saudaranya perempuan, Excel tentunya adalah pewaris utama perusahaan itu.

Sebenarnya perusahaan Wijaya corp di dirikan oleh kakek Excel. Tapi, dari ketiga kedua putra dan satu putrinya, hanya ayah Excel yang berminat meneruskan bisnis sang ayah hingga sebesar sekarang.

Paman Excel, adik dari ayahnya adalah seorang jenderal polisi. Sedangkan bibinya, menikah dengan pengusaha tambang yang juga berprofesi sebagai gubernur. Keluarga Wijaya terkenal sangat berpengaruh di lihat sisi manapun. Baik di kalangan politik, maupun di kalangan pengusaha.

Sebagai pewaris utama kerajaan bisnis keluarganya, tak heran begitu banyak dari kalangan pengusaha atau pejabat yang mencoba menawarkan putri mereka. Kasarnya, semacam pernikahan bisnis.

Namun, Excel tidak pernah tertarik dengan pernikahan semacam itu. Selain tidak mau mempermainkan pernikahan, ia juga belum memikirkan tentang pernikahan meski usianya sudah kepala tiga. Bukan juga karena betah menyendiri. Tapi, karena hatinya sudah merasa nyaman dengan seseorang.

Seseorang yang bahkan hanya menganggapnya sebagai atasan diktator yang menakutkan. Tapi, entah kenapa hati Excel nyaman ketika sehari-hari berada di samping wanita itu. Apa karana wanita itu berkuping tebal hingga betah dengan segala perkataan pedas Excel? Entahlah.

Wanita itu adalah sekretaris Excel, Rhea Anastasya Vera. Wanita yang berusia tiga tahun di bawahnya. Excel mengenal Rhea ketika melamar kerja di perusahaannya sepuluh tahun lalu, di usia yang masih sangat muda, 20 tahun.

Excel langsung menerima lamaran Rhea tanpa mempertimbangkan kandidat yang lain. Bahkan sampai sekarang, Rhea tidak tahu kenapa Excel langsung menerimanya saat itu. Dan, alasan itu tetap terpendam di hati Excel sampai sekarang.

Namun, Excel harus mengubur perasaan sukanya pada Rhea jauh-jauh ketika mendapati gadis itu sudah memiliki seorang kekasih. Mungkin Rhea tidak tahu, bahwa selama ini Excel menyelidiki seluruh kehidupannya. Yang perempuan itu tahu, Excel hanya atasannya, sebatas itu saja.

Excel terpaksa mengubur rasa cemburunya dalam-dalam kala sering mendapati Rhea berkencan dengan kekasihnya. Tatapan penuh cinta Rhea, dan senyuman tulus wanita itu membuat Excel selalu cemburu. Alhasil, ia selalu melampiaskan kekesalannya pada Rhea ketika bekerja di kantor.

Setelah bertahun-tahun memendam perasaan pada sekretarisnya itu, Excel mendapatkan angin segar kala mengetahui kekasih Rhea berselingkuh. Bahkan, pria tidak tahu di untung itu bertunangan dengan sepupu Excel sendiri.

Excel sangat senang. Tidak masalah Rhea bersedih sementara waktu, Excel meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia akan memiliki Rhea seutuhnya. Berusaha meyakinkan wanita itu bahwa Excel tulus mencintainya. Sikap ketus dan kejamnya selama ini hanya untuk menyembunyikan rasa sukanya.

Namun, ternyata semua tidak seperti yang Excel perhitungkan. Beberapa hari yang lalu, Rhea terlihat melakukan kencan buta dengan seseorang. Excel geram bukan main. Dan lagi, hari ini ia mendapati Rhea di peluk-peluk oleh teman kantornya.

Excel marah. Pertama kali seumur hidupnya ia terpaksa makan di kantin demi Rhea, tapi justru mendapati pemandangan seperti itu. Malah, informasi hari ini yang Excel dapatkan dari seseorang yang ia tugasi mengawasi Rhea, wanita itu besok akan kembali datang ke kencan buta.

Apa Rhea sebegitu takutnya tidak akan laku. Excel mendengkus mengingatnya. Sambil menatap Rhea yang lembur malam ini dari ruangannya, Excel memikirkan berbagai cara untuk memiliki Rhea.

Excel mengetuk-ngetukkan pulpennya ke meja. Memperhatikan Rhea yang saat ini mengerjakan tugas yang tidak kunjung habis. Wanita itu bertambah menggairahkan ketika menyeka keringat di keningnya.

Hal itu mengingatkan Excel pada malam di mana ia dan Rhea berkeringat di atas ranjang malam itu. Mereka bertukar ludah dan peluh, menikmati malam panas yang sampai sekarang masih membayangi Excel.

Excel meraih paper bag yang ada di atas meja, mengeluarkan isinya. Ia menciumi kain segitiga tipis yang tertinggal di ranjang hotel malam itu. Rhea mungkin berpikir, Excel tidak mengenalinya malam itu.

Tapi, wanita itu salah. Excel sangat mengenali Rhea, meskipun wanita itu berdandan seperti badut sekalipun, Excel tetap bisa mengenalinya. Semula ia terkejut saat mendapati laporan dari anak buahnya bahwa Rhea masuk ke dalam club malam. Excel berpikir pasti wanita itu frustasi karena di khianati.

Ternyata benar, saat Excel tiba, Rhea tampak berdandan menor dengan pakaian yang sangat seksi. Bahkan para lelaki di club itu terang-terangan menatap penuh minat pada sekretarisnya.

Wanita itu bahkan menari sambil berteriak-teriak memaki tunangan dan bosnya. Melantur tidak karuan, sebelum akhirnya, Excel membawa wanita itu ke hotel dan mereka berdua menghabiskan malam panas bersama.

Paginya, Excel mendapati Rhea sudah pergi meninggalkannya sendirian di hotel. Excel cukup kecewa. Ia pikir Rhea akan memintanya bertanggung jawab dan Excel akan dengan senang hati menyanggupinya.

Ternyata, lagi-lagi Excel salah. Rhea justru bersikap seperti tidak ada apa-apa di antara mereka. Bahkan, beberapa hari yang lalu, wanita itu datang ke acara kencan buta. Apa Rhea sebegitu putus asanya hingga harus melakukan kencan buta. Kenapa Rhea tidak meliriknya sama sekali meskipun mereka pernah tidur bersama.

Dari laporan anak buah Excel, besok Rhea akan kembali menghadiri acara kencan buta dengan seorang pegawai dinas sosial. Sebenarnya dari mana ibu Rhea mendapatkan orang-orang tidak berguna seperti itu. Membuat Excel kesal setengah mati. Jika begini terus, ia terancam akan kehilangan Rhea untuk yang kedua kalinya.

Hari ini, ia sudah merencanakan sesuatu. Rhea akan menjadi miliknya, suka ataupun tidak. Perempuan itu kini terlihat sudah kepayahan mengerjakan tugas darinya. Dan, mungkin sebentar lagi akan pulang.

Benar saja, Rhea tampak berkemas dan bersiap meninggalkan ruangannya. Excel melepaskan jas dan dasinya. Ia memperhatikan Rhea seksama. Kemudian, setelah Rhea terlihat meninggalkan ruangannya, Excel memencet remote dan jendela kaca itupun tertutup kembali.

Excel beranjak, ia membuka pintu  dan mendapati Rhea sudah melewati ruangannya. Ia bergegas keluar. Sebelum Rhea menyadari kehadirannya, Excel menarik tubuh wanita itu dan membekap mulutnya.

Rhea meronta, namun tenaga wanita itu tidak sebanding dengannya. Excel memasukkan Rhea ke dalam ruangannya dan menghimpit tubuh wanita itu ke tembok. Rhea tampak bingung dan ketakutan melihatnya. Perempuan itu gemetar. Excel tersenyum miring menyadarinya.

"Pak, ada apa ini?"

Belum sempat Rhea meneruskan pertanyaannya, Excel menghimpit tubuh Rhea ke tembok, kemudian mencium bibirnya dengan brutal.

One Night With The Boss (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang