Zaki merasa gerah kala sudah jam 9 malam, reuni keluarga Wijaya ini belum bubar juga. Sedari tadi, ia seperti gembel yang tidak dianggap di tempat ini. Istrinya sibuk dengan para sepupunya, sedangkan mertuanya sibuk membahas politik dengan saudara-saudaranya.
Sebenarnya Zaki malas datang ke acara seperti ini. Ia benar-benar merasa terasing di tempat ini. Istrinya masih sibuk bercerita tentang clubbing, shopping, atau hobi sosialita-sosialita lain, mengabaikan keberadaan suaminya sendiri.
Dulu, waktu masih bersama Rhea, tidak sekalipun Rhea bersikap seperti itu padanya. Dimanapun mereka berada, reuni SMP, SMA, Rhea tidak pernah sekalipun mengacuhkan keberadaannya. Rhea selalu memujinya dan memandangnya penuh cinta. Meskipun saat itu, ia belum sesukses sekarang dan terkadang masih dibantu oleh Rhea secara materi.
Meskipun sudah menikah dengan Alexa, entah kenapa hati Zaki masih dipenuhi oleh Rhea. Mengingat bagaimana ia memutuskan hubungan mereka dan tatapan kecewa Rhea selalu memenuhi otak Zaki setiap harinya. Pasti sakit sekali jadi Rhea. Apalagi setelah mereka putus, Zaki menikah dengan Alexa satu bulan kemudian.
Atas saran keluarganya, Zaki berlagak tidak mengenal Rhea dimanapun mereka bertemu. Zaki tidak mau Alexa mengorek-ngorek masa lalunya dan berakibat pertengkaran dalam rumah tangga mereka. Nyatanya, Zaki tidak bisa begitu saja melupakan Rhea. Wanita itu masih menempati posisi yang istimewa di hatinya.
Apalagi setelah kemarin Rhea nyata-nyata sudah tidak mau mengenalnya lagi, hati Zaki sangat sakit. Ia mengerti kenapa Rhea begitu membencinya, mungkin rasa sakit hati Rhea sudah terlalu dalam.
Zaki akhirnya beranjak dan berniat bergabung dengan para ajudan yang lain. Rasanya sangat terhina di sisihkan seperti ini. Namun, ketika ia menuju pintu belakang, telinganya tidak sengaja menangkap pembicaraan seseorang yang sudah tidak asing baginya. Karena penasaran, Zaki memutuskan untuk menguping dari balik pintu dapur.
"Sudah mama bilang kan, sayang, kamu coba dulu. Julie bukan orang lain, dia teman kamu sejak kecil. Kita sudah sangat mengenal keluarganya. Jadi, kenapa kamu tidak mencoba. Besok Julie sudah memutuskan menetap di Indonesia. Jadi, kalian bisa melakukan pendekatan."
"Ma, sekarang nggak jaman perjodohan seperti itu. Aku bakal nikah, Mama nggak usah khawatir. Tapi, bukan sama Julie atau siapapun. Excel punya pilihan lain."
"Sudah tiga tahun kamu ngomong gitu, tapi mana hasilnya? Nggak ada. Usia kamu udah 33, sayang. Mama pengen nimang cucu dari kamu. Mama nggak mau kamu jomblo seumur hidup."
"Ma, aku juga nggak mau jomblo seumur hidup. Aku juga mau nikah. Tapi, nggak dengan di jodoh-jodohkan gini. Mama tenang aja. Excel pastikan Excel bakal nikah sebentar lagi. Mama sabar, ya."
Excel kemudian berlalu keluar dari dapur, meninggalkan sang ibu yang menatap hampa pada putranya. Zaki segera menyembunyikan dirinya, tidak ingin ketahuan menguping pembicaraan bos dari mantan kekasihnya itu.
Setelah Excel menjauh, Zaki keluar dari persembunyiannya. Di antara para anggota keluarga Wijaya, Excel terlihat kurang menyukainya, karena itu Zaki selalu menghindari pria dingin itu. Zaki sendiri sejujurnya juga sangat tidak menyukai Excel. Selain karena angkuh, Excel juga terlihat sangat tertarik pada Rhea saat di pesta pernikahannya. Melihat itu, Zaki merasa was-was, entah karena apa.
Tapi, sekarang hatinya sedikit tenang. Mendengar pembicaraan Excel dan ibunya, sepertinya pria itu akan segera di jodohkan. Jika memang seperti itu, Zaki bisa merasa sedikit lega. Jika Rhea mendapatkan pria seperti Excel, wanita itu pasti akan cepat melupakannya. Excel punya segalanya. Dan, membayangkan hati Rhea di miliki pria lain, sejujurnya sekarang Zaki belum rela.
**
Kepala Rhea mendongak ke atas, merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika Excel mengisap bagian inti miliknya. Pria itu mencium, menjilat dan membelai bagian inti Rhea hingga Rhea berteriak karena tak kuasa menahan gelombang kenikmatan yang di berikan oleh Excel dari mulutnya.Setelah Rhea mendapatkan pelepasannya, Excel merangkak dan langsung mencium brutal bibir sekretarisnya itu. Mereka terus berciuman hingga suara decapan terdengar nyaring di ruangan istirahat milik Excel.
Lagi-lagi mereka bercinta di sana. Setelah makan siang, dengan dalih di suruh mengantarkan dokumen, Excel kembali menyeret Rhea ke ruangan itu dan melucuti pakaian keduanya. Excel tidak permisi sama sekali. Dan, pria itu seolah mengabaikan segala alasan penolakan Rhea hingga akhirnya Rhea menyerah. Ia tidak mampu menolak Excel.
"Aaaaah, Exceeeeel." Rhea kembali berteriak ketika Excel memasukinya. Rasa nikmat bercampur sedikit perih membuat mata Rhea memejam. Sungguh rasanya nikmat sekali, Rhea mulai kecanduan.
Keduanya terus bergerak mengejar kenikmatan masing-masing. Rhea benar-benar merasa bukan dirinya sama sekali. Ia akan berubah menjadi sangat binal jika bersama Excel di atas tempat tidur. Astagaaaaa, kenapa Rhea jadi seperti ini.
Setelah satu jam bercinta dengan berbagai posisi yang berbeda, Excel akhirnya menghentikan permainan mereka setelah mengangkat panggilan dari Rico. Asistennya itu berkata bahwa sang ibu mendatangi kantornya. Ketika di tanya apa tujuannya, Rico juga tidak tahu.
Rhea dan Excel akhirnya keluar dari ruangan istirahat saat keduanya sudah sama-sama rapi. Make-up Rhea juga sudah tidak berantakan. Excel sedikit membenarkan kancing blus Rhea yang rusak akibat ulahnya.
Setelah sama-sama siap, Rhea akhirnya membuka pintu ruangan Excel yang terkunci sedari tadi. Saat di buka, wajah sumringah ibu Excel langsung menyambutnya.
"Hai, Rhea, bagaimana kabarmu? Lama sekali kita tidak bertemu." Elsa, ibu Excel langsung memeluk Rhea sekilas. Meskipun jarang bertemu, Rhea terbilang dekat dengan ibu Excel karena ibunya yang cerewet itu kerap menayangkan keberadaannya lewat sang sekretaris.
"Baik, Nyonya. Nyonya sendiri apa kabar? Baik bukan?" Tanya Rhea ramah. Sekilas, ia melirik pada wanita muda yang di bawa oleh ibu Excel.
"Baik, dooong. Seperti yang kamu lihat sekarang."
Excel yang duduk di kursi kebesarannya, hanya tersenyum menyaksikan keakraban ibu dan sekretarisnya itu. Ibunya memang bawel, tapi sangat ramah pada siapapun.
"Oh, ya, Rhea, tante sampai lupa. Kenalin, ini Julie, anak teman Tante."
Elsa mendekatkan mulutnya ke telinga Rhea. Ia berbisik lirih.
"Dia yang mau tante jodohkan sama Excel. Yang tente ceritakan beberapa bulan lalu sama kamu. Kamu harus bantu tante bujuk Excel supaya mau, ya."
Mendengar bisikan ibu Excel, wajah Rhea pucat seketika. Ia gugup, bahkan tangannya agak dingin ketika bersalaman dengan Julie, wanita muda dan cantik yang akan dijodohkan dengan excel.
Mendadak, hati Rhea minder sendiri. Melihat Julie, Rhea benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan wanita itu. Julie masih muda, cantik, seksi, dan kelihatan berasal dari keluarga berada. Mirip sekali dengan latar belakang Alexa.
Jika benar Excel akan menikah dengan Julie, Rhea benar-benar merasa dirinya adalah wanita yang malang. Dua kali di permainkan oleh laki-laki. Meskipun hubungannya dengan Excel masih menggantung, tapi mendengar perjodohan Excel, hati Rhea merasa sakit untuk yang kedua kalinya. Pertama Zaki, dan sekarang Excel. Rhea benar-benar trauma menjalin hubungan lelaki setelah ini. Ia tidak mau di permainkan lagi. Rhea kapok.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night With The Boss (TAMAT)
Romance21+ Setelah dua belas tahun berpacaran dengan Zaki, Rhea harus mendapati kenyataan Zaki tiba-tiba menikah dengan wanita lain. Pria itu beralasan, tidak bisa menolak perjodohan yang di usulkan oleh komandannya. Ya, Zaki menikah dengan putri komandann...