05. Worries

169 20 7
                                    

CAN YOU HOLD ON A LITTLE LONGER, PLEASE?

.

.

ACACIA 18.02

Berlatar di kamar pengobatan, para fairy merebahkan badan pemuda bernama Jongho tersebut di ranjang dengan hati-hati. Walau tadi sempat bercengkrama dengan Baginda tersayangnya itu, pemuda tersebut tak bisa mempertahankan kesadarannya lalu berakhir tak sadarkan diri seperti sekarang.

"Shua-hyung, Jun-hyung, terimakasih banyak." Ucap Yeosang dengan sopan sambil membungkukkan badannya.

"Ya~ kau tak perlu sungkan begitu. Jika ada yang kau perlukan, kau bisa memanggil kami kapanpun" ucap Jun sambil menepuk pundak Yeosang dengan akrab lalu dibalas senyuman hangat.

"Bahkan saat hyung sedang berduaan dengan Minghao-hyung?" wajah Jun membeku, Shua yang sedang mengambil bahan obat pun tersentak kaget.

"AHAHAHA LIHAT WAJAHNYA, KIKUK SEKALI" Shua meledek Fairy satu itu, yang benar saja Jun seketika berubah menjadi patung saking kikuknya. Yeosang tertawa kecil sambil menggeleng, tangannya mulai menjamah tanaman obat yang sudah diambil Shua lalu menumbuknya hingga halus.

"Bagaimana kau tau?? Aku merasa sudah menyembunyikan hubunganku dengan baik"

"Menyembunyikan apanya, aku bahkan sering melihat hyung bermesraan saat jam latihan dan jam makan" ucap Yeosang santai sambil memberikan sihir penyembuhan kepada Jongho.

"Namanya juga jatuh cinta, dunia terasa milik berdua~" Mereka pun ikut meracik ramuan selanjutnya walau ekspresi Jun sudah sangat memerah akibat ditertawakan oleh Shua.

Beberapa menit lamanya, perawatan intensif terus dilakukan. Mereka adalah para Fairy teratas yang memiliki kekuatan penyembuhan sehingga dipercaya untuk mengobati para pangeran secara langsung, 4 diantaranya termasuk Minghao. Setelah hampir kehabisan tenaga, akhirnya jemari Jongho mulai terlihat bergerak dan perlahan kesadaran Jongho pun mulai pulih. Yeosang merasa sangat lega akan hal itu.

"Mulai sekarang biarkan dia beristirahat sejenak agar lukanya bisa beregenerasi dengan total" ucap Shua sambil mengelap keringat yang membasahi dahinya.

"Yeokshi, ini pertamakalinya aku hampir kehabisan tenaga" -Jun

"Benar.." sahut Yeosang sambil mengangguk.

"Jika sudah begini, kami akan melanjutkan tugas kami yang lainnya" ucap Shua dengan wajah tersenyum. Mendengar itu, Jun ingin menyela perkataan Shua tapi dibalas kedipan kecil olehnya. Yeosang bingung, bukankah tidak ada lagi yang perlu diobati?

"Karena mungkin ada yang ingin kalian bicarakan" Shua mengirim telepati sambil menatap pemuda yang tengah berbaring itu.

Yeosang tertegun seenak lalu membalas telepati tersebut dengan senyum merekah. "Aku benar-benar berterimakasih hyung"

.

.

.

Setelah sekitar 2 jam, Jongho kini sudah bisa membuka matanya perlahan. Manik coklat itu tak perlu lagi bingung mencari Yeosang karena ia sudah berada di sebelahnya saat ini. Kedua tangan Yeosang menggenggam jemari Jongho dengan penuh kelegaan, menatap wajah yang dirindukannya dengan penuh arti.

"Seberapa besar kekuatan Vampire itu hingga membuatmu begini?" ucap Yeosang dengan khawatir.

"Itu tidak penting, aku benar benar merindukanmu hyung." Jongho tersenyum sembari menyelipkan jemarinya ke rambut pirang hyung-nya itu, mengusapnya dengan lembut.

Bloody Moon | Minyun | ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang