AKU SUDAH PATAH BERKALI-KALI
.
.
ASTMIDITE 23.27
"YA! SONG MINGI!" teriakan pemuda yang sedang berbaring itu menggema ke seluruh ruangan. Nafasnya memburu, keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu berhasil membangunkan Wooyoung yang hanya beberapa senti tertidur disampingnya. Wooyong tersentak kaget dengan ramuan yang masih setia di tangannya lalu dengan cepat memeriksa keadaan San.
"Hyung tenanglah! kau sangat pucat! Katakan perlahan, ada apa?" Ucapnya heran sambil mengelap dahi hyung-nya yang sangat berkeringat.
"PASTI TERJADI SESUATU DENGANNYA!" San langsung membangunkan tubuhnya dengan paksa. Dengan badannya yang belum sembuh total, alhasil ia terjatuh dan terlutut di lantai lumayan kencang.
"Apakah yang kau maksud itu.. Mingi-hyung?" Kedua manik pemuda itu menatap ke luar jendela. Pandangan mereka terfokus pada suatu benda yang bersinar diatas sana sebelum akhirnya mereka saling menatap tanpa suara. Angin yang berhembus begitu kencang menyibak lembut wajah Wooyoung yang sudah dihiasi oleh ketakutan.
"Di tempat itu lagi?" San mengangguk. Mereka tau itu, selama ribuan tahun pemuda Song itu selalu disana setiap malam. Wooyoung masih termenung. Sejujurnya, setelah pertemuan terakhir mereka hari itu, ia masih agak kesal dan belum mau bertemu lagi dengan Mingi. Tetapi hari ini Wooyoung kalah dengan perasaannya. Mingi tetaplah hyung-nya bagaimanapun keadaannya.
Wooyoung membopong perlahan badan San kembali ke ranjang.
"Aku akan ikut bersamam--!"
"Jangan keras kepala hyung." San tertegun, nada bicaranya mulai merendah melihat ekspresi dingin yang dilemparkan padanya.
"Kumohon turuti aku kali ini, aku hanya ingin kau agar cepat pulih" Ucap Wooyoung. Jemarinya dengan cepat meraih helaian kain disampingnya, memakai jubah hitam itu dengan terburu-buru. San tidak bisa hanya diam saja, ia menggenggam erat tangan adiknya sambil merapalkan mantra.
"ελεγκτής. γενναιόδωρα, θα σου δανείσω τη δύναμή μου"
Perlahan, tangan Wooyoung bersinar dan terasa hangat. Mereka saling menatap satu sama lain.
"Aku ini memang sangat keras kepala, jadi setidaknya bagian dari diriku akan menjagamu" San tersenyum begipula dengan adiknya itu.
"Aku akan segera kembali"
.
.
Setelah menutup pintu, Wooyoung menggencarkan langkah kakinya dengan gusar di dalam kegelapan, kegelisahan sangat terlihat dari raut wajahnya. Tidak peduli berapa banyak penjaga istana yang ditabraknya, banyaknya netra yang mencemooh keluarganya dalam diam, ia tetap terus berlari tanpa lelah menyusuri lorong istana dan bertekad untuk keluar dari gerbang kerajaannya dengan terburu buru.
"Lihat, betapa berantakannya keluarga bangsawan itu"
"Betapa sialnya kita dipimpin oleh mereka"
"sstt diamlah kalau kau masih menyayangi nyawamu"
"Entah kekacauan apa yang diperbuat oleh para Pangeran Atas, aku merasa kasihan dengan Pangeran Wooyoung yang harus mengurusi semuanya"
Bohong jika Wooyoung tidak sakit hati mendengar perkataan tadi. Bahkan para penjaga pun berani memberi keluarganya sebutan yang lancang seperti itu. Tangannya sibuk meremas jubah hitam itu dengan kuat, ada sesuatu yang terasa sangat sakit di bagian dadanya. Mengapa ia harus merasakan rasa sakit tak berujung seperti ini? ia hanya ingin menjaga keutuhan keluarganya, apa itu salah?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Moon | Minyun | ATEEZ
Fiksi Penggemar{Update Setiap Minggu} Song Mingi, the second Prince of the Astmidite kingdom who for hundreds of years wandered to find the reincarnation of his "mate" all other feelings mixed up, how does he deal with his family and his love? this makes him compl...
