Brukkk...
"Ya! Park Jimin, di mana kau sembunyikan RinAh, huh?!" Ujar pria tinggi itu sambil membanting pintu.
Jimin diam, tanpa ia harus menurunkan proposal yang ia pegang tentu ia tahu s7iapa pemilik suara penuh kekhawatiran sekaligus kemarahan itu.
"Ya!!!" Seru nya saat tidak mendapat respon baik dari pria bermata sipit itu.
"Wae?" Kali ini Jimin meletakkan proposal itu ke atas meja lalu berdiri.
Ia menatap pria bergigi kelinci itu dan berkata, " Maksudmu Jeon Jungkook?!" Tanya nya dengan alis terangkat. Tentu saja ia tahu siapa gerangan yang di maksud sahabat karib nya itu.
"Jangan pura-pura bodoh kau yang membawanya dari restoran semalam, dan kenapa dia tidak ada di apartemen nya?"
Bibir Jimin tersenyumkecut, "Oh RinAh?" Jeda nya, "ku kira kau sudah tidak peduli lagi pada nya."
"Jangan bercanda Jimin-ah dia istri ku, suami mana yang tidak peduli pada istrinya?!"
Jimin tertawa hambar dan terkesan mengejek dan detik berikutnya ekspresi wajahnya tampak sinis, "Suami kata mu?" Tanya nya, "suami mana yang memperlakukan istrinya seburuk diri mu, suami mana yang begitu tega menyakiti istrinya di saat hamil begitu, suami mana yang selalu merendahkan istrinya seperti diri mu, huh?" Cerca Jimin.
Jungkook terdiam perkataan Jimin bagaikan bogam mentah yang memukul nya secara membabi buta.
"Waeyo?" Tanya Jimin lagi setelah melihat Jungkook terdiam.
"Jebal..." kata Jungkook pelan, "Dimana RinAh?"
Jimin kembali duduk di kursi kebesaran nya, "Tidak tahu semalam aku mengantar nya ke depan pintu apartemen nya, setelah ia masuk aku masuk apartemen ku."
Jungkook mengusapwajahnyakasar, "Jangan bohong dimana kau menyembunyikan nya dia tidak mungkin pergi tanpa jejak seperti ini tanpa bantuan orang lain."
Jimin tersenyum sinis, "Wae? Kau khawatir?" Jedanya, "lucu sekali Jungkook-ah, kau yang terus menerus menyakiti nya tapi kau juga yang seperti kebakaran jenggot mencari nya."
Jungkook mengeraskan rahang nya, ia tampak benar-benar marah namun Jimin tidak terlihat takut sama sekali. "JANGAN MAIN-MAIN DENGAN KU JIMIN-AH!"
Jimin tersenyum masam, "Waeyo? Apa aku salah? Siapa yang kau khawatirkan, bayi mu, RinAh atau ego mu?" Tanya nya tajam.
Lagi lagi ucapan Jimin membuat Jungkook terdiam.
"Sialan kau!!" Desis nya, "Kau pasti sudah tau jika aku menggerakkan orang-orang ku dalam waktu 5 menit aku sudah menemukan gadis itu."
"Lakukan lah!" Tantang Jimin, "Ku yakin sejak semalam kau sudah mencari nya bukan? Tapi nihil makanya kau ke sini dan bertanya pada ku."
Jungkook mendengus, "Aku tidak menyuruh orang-orang ku melakukan itu karena kau sahabat ku, aku ingin kau jujur padaku."
"Dan aku tidak bisa jujur padamu." Jawab Jimin sekana nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/197765454-288-k575805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Simpanan || Jeon Jungkook (BTS)
Fanfic-Cerita ini mengandung Unsur Kekerasan dan Unsur Dewasa. Khusus 18+ jadi anak di bawah 17 tahun harap menyingkir. Bijak-bijak lah dalam memilih bacaan dan sesuaikan dengan Umur Anda.- ---- RinAh gadis 20 Tahun itu tidak pernah bermimpi untuk menika...