Tidak ada air mata dari gadis itu, ia hanya mengepalkan tangan nya kuat.
Sakit di tubuh nya sungguh tidak seberapa dari pada sakit di hati nya. Di perlakukan seperti ini sangat membuat nya terluka.
Ia hancur namun hanya bisa tersenyum, senyum kepahitan yang terpatri di wajah cantik nya.
Pria di atas nya perlahan menjauhkan tubuhnya, wajah nya tidak terlihat senang sama sekali bahakan ada gurat khawatir dan penyesalan di sana.
Ia meremas rambut nya kasar lalu berkata,"Maaf.... " lirih nya.
Gadis itu diam bergeming sambil menutupi tubuh nya dengan selimut.
"Kenapa kau lakukan ini RinAh-ya?" tanya pelan.
RinAh menekan dada nya kuat, sesak sekali di dalam sana, ia menghela nafas kemudian berdiri lalu berjalan menuju kamar mandi, mengabaikan panggilan Jungkook yang terus menyebut namanya.
----
Gadis itu menangis di bawah guyuran shower, air matanya mengalir begitu saja, ia tahu Jungkook adalah suami nya, tapi di perlakukan seperti pelacur begitu menyakitkan. Pria itu memperlakukan nya dengan sangat buruk, bertindak kasar tanpa rasa kasihan.
Ia menatap pantulan diri nya di cermin, banyak bekas kebiruan di leher, dada bahkan hampir di setiap jengkal tubuhnya, pria itu melakukan semua itu tanpa peduli bagaimana sakit nya dia.
Ia terisak, semua yang dia lakukan hanya untuk adik nya, adik tercinta nya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, ia tidak meminta apa pun selain kesembuhannya, bahkan derita dan kesakitan nya tidak ia peduli kan.
***
Jungkook terdiam, ia melirik bercak darah di seprai putih itu, dugaan nya pada gadis itu ternyata salah, ia hanya merasa sedikit kesal saat mendapat jawaban itu dari RinAh, ia berfikir bahwa gadis itu pasti telah menjual tubuh kepada banyak pria. Tapi, saat ia menyadari bahwa dia adalah yang pertama gadis itu membuat semua pikiran buruk nya menghilang begitu saja. Gadis itu bahkan mencengkeram erat seprai di samping nya.Ia menatap kamar mandi yang masih tertutup sejak 15 menit yang lalu, bahkan saat ini dia sudah memakai pakaian nya namun RinAh belum juga keluar dari kamar mandi. Ia melirik jam dinding sudah jam 01:09 menit.
"RinAh-ya?"
Hening tidak ada jawaban hanya bunyi shower yang terus mengalir.
"RinAh..." panggilnya, "Keluar atau aku dobrak pintu nya."
Shower mati dan RinAh keluar dengan juba mandi nya.
"Tidur lah sudah larut besok kau bekerja bukan?" tanya nya lembut seolah tidak terjadi sesuatu di antara mereka.
"Mianhae..."
RinAh mengeringkan rambut nya. "Itu memang hak mu."
Jungkook mengekor di belakang nya, "Kau baik-baik saja?"
"Hm..." RinAh berbaring di kasur dengan memunggungi Jungkook membuat nya semakin merasa bersalah.
****
RinAh membantu Asisten rumah tangga nya, membuat sarapan, jam sudah menujukan pukul 06:30 yang artinya sudah setengah jam lebih dia berada di dapur. Ia memang bangun jam 5, mandi dan menyiapkan air hangat dan pakaian Jungkook karena semalam pria itu bersama nya, jika Jungkook di kamar HaeYoon tentu saja istri nya itu yang menyiapkan pakaian nya.Derap langkah menuruni tangga membuat RinAh menoleh, di sana Jungkook sudah siap dengan pakaian formal yang melekat sempurna di tubuhnya.
"Sarapan dulu Jungkook-sshi." kata RinAh sambil membenarkan dasi nya lalu meletakkan makanan di tempat duduk pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Simpanan || Jeon Jungkook (BTS)
Fanfic-Cerita ini mengandung Unsur Kekerasan dan Unsur Dewasa. Khusus 18+ jadi anak di bawah 17 tahun harap menyingkir. Bijak-bijak lah dalam memilih bacaan dan sesuaikan dengan Umur Anda.- ---- RinAh gadis 20 Tahun itu tidak pernah bermimpi untuk menika...