Istirahat sudah selesai dan mereka bertiga membereskan peralatan makanan mereka dan bergegas untuk berjalan menuju kelasnya karna sudah masuk jam pelajaran.
Sasha yang hendak berdiri dari kursi nya Sasha di telpon oleh teman nya
"Halo?" Rian mengawali panggilan telephone nya.
"Ya Rian? Ada apa?" Tanya Sasha.
"Pertemuan rapat kita hari ini diundur aja karna tadi kita dihubungi kampus mereka suruh kita kembali" kata Rian.
"Oalah oke oke, adid udah di kasih tau?" tanya Sasha lagi.
"Dia mah udah orang nya sama gue terus disini" kata Rian menjawab Sasha.
"Bagus deh, ini lu berdua dah dapet perwakilan buat panitia?" tanya Sasha tentang kegiatan festival.
"Kita gak ada yang setuju bahkan gak ada yang mau satu pun, ada yang bilang cape lah apa lah bingung dah gua, kalo lu gimana?" tanya balik Rian kepada Sasha.
"Kalo gua sih dah dapet dong lagian mereka juga pada mau, syukur deh dapat 3 orang haha" kata Sasha menyindir.
"Yee gitu jangan sombong" kata Rian.
"Yuadah gue mau siap siap berangkat" kata Sasha.
"Kemana?" tanya Rian.
"Ke alam BARZAKH! Mau ikut? Ya mau balik ke kampus lah pakek nanya segala" kata Sasha agak kesal.
"Oalah yauadah, gua sama adid duluan" kata Rian.
"Eh bareng lah, maen tinggal aje nih" kata Sasha.
"Yuadah cepetan jangan lama lama" kata Adid bersuara keras dari jauh hp nya Rian.
"Iya iya bawel ihh" kata Sasha dengan kesal.
Sasha langsung mematikan telepon nya dan membereskan peralatan nya segera untuk kembali ke kampus nya dan rapat diundur jika ada waktu luang.
"Ada apa? Kok buru buru banget?" tanya Lian kepada Sasha.
"Oh iya tadi dapet dari temen yang ikut gue kesini tadi ngomong kalo sekarang tuh kita di panggil lagi ke kampus kita, jadi rapat nya diundur nanti gue bikin grup wa nanti gue kasih info kapan rapat panitia nya" kata Sasha menjelaskan semuanya.
"Ohh gitu" kata Lian sudah paham.
Sasha langsung bergegas pergi karna teman nya sudah menunggu. Lian, Cici dan Aiko langsung menuju ke kelas nya masing masing karna sudah mau masuk jam pelajaran lagi.
"Lian, kamu tumben pakek jaket?" tanya Cici.
"Gapapa kok, pengen aja pakek jaket" jawab Lian.
Seketika Cici melihat wajah nya Lian agak pucat "Eh sebentar? Lian perlihatkan wajahmu" Cici menyuruh Lian menengok kearah nya.
"Eh kenapa? Ada apa?" Lian terkejut tiba-tiba di suruh menoleh kearah Cici.
"Lian? Wajah kamu agak pucat, kamu sakit?" tanya Cici.
"Eh iya lho Kak aku baru sadar, Kakak sakit?" kata Aiko yang baru sadar melihat wajahnya Lian terlihat pucat seperti sedang sakit.
Mereka ber 3 jalan nya terhenti di tangga, karena mereka khawatir akan keadaan Lian.
"E-enggak kok aku gapapa seriusan deh" kata Lian dengan gugup.
"Mau aku antar ke Unit Kesehatan?" kata Cici.
"Iya kak, kalau kamu sakit bilang aja" kata Aiko dengan khawatir.
"Astaga aku gapapa Cici, Aiko lebih baik kita masuk ke kelas deh, bentar lagi kita masuk jam pelajaran" kata Lian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Teen FictionSeorang kakak adik yang tinggal di suatu kota yang padat penduduk dan tinggal bersama ibu dan ayah nya. Mereka berkuliah di tempat yang terfavorit di kota tersebut dan mereka berdua terdaftar dalam nama tersebut. Mereka berdua baru pindah dari tempa...