Lian masih berhadapan dengan laki-laki yang menggoda adik nya itu, Lian berkelahi dengan mereka tiga orang sekaligus melawan Lian sendirian namun mereka sangat kuat sudah berapa kali jatuh tapi masih bisa berdiri.
"Stamina mereka bener-bener gede, padahal udah kena bagian titik lemah tapi masih bisa bangun" kata Lian bergumam dengan ekspresi heran dan nafasnya mulai berat.
"Kenapa? Lemes lu? Lemah bener" kata laki-laki 2 mengejek Lian.
"Mana ada, ayo sini maju lu semua!" kata Lian sangat menantang mereka.
Mereka bertiga maju bersama melawan Lian sendirian, Aiko melihat kejauhan terasa sangat khawatir karena Lian sudah berkelahi lumayan lama dengan mereka
"Ini bisa gawat kalau kakak sudah mencapai batas nya, aku harus membantu nya tapi gimana?" Aiko merasa takut akan terjadi sesuatu dengan Lian.
Lian pun telah merasa kelelahan sepertinya sudah mencapai batas nya nafas nya terengah engah. Aiko pun mencari seseorang petugas yang berpatroli di sekitaran kawasan festival.
Lian sudah tidak kuat melawan kedua orang itu dan Lian sudah tergelatak di tanah dengan sangat lemas juga terluka diwajah nya. 3 orang itu menertawakan Lian yang tergelatak di tanah.
"Hahahaha rasain tuh sok jagoan jadi orang" kata laki-laki 3 sambil menginjak tangan nya Lian dengan sepatunya.
"ARGH!!" Lian merintih kesakitan.
"Gitu doang sakit lu, lebay!!" kata Laki-laki 1.
Mereka semua melihat ke sekeliling mencari keberadaan Aiko.
"Hey adik manis kemarilah pahlawan mu sudah tumbang sama kami" kata laki-laki 2Merasa tidak ada jawaban sama sekali mereka mengangkat Lian menarik kerah kemejanya.
"HEI! BERITAHU KITA DIMANA ADEK LU!?" kata laki-laki 2 dengan sangat marah.
"G-gua g-gak bakal kasih tahu dia dimana!" kata Lian dengan penuh emosi dan juga menahan rasa sakit.
"CEPET BERITAHU KITA!!" kata laki-laki 1 sangat emosi
"ENGGAK AKAN!!" kata Lian mengeraskan suaranya.
Dan saat itu juga karena mereka bertiga sangat marah, mereka langsung memukul wajah nya Lian dan juga meninju perut Lian hingga Lian pingsan. Aiko berlarian dengan rasa panik untuk menemui pengawas.
"Hey bro dari tadi maen HP mulu WA'an sama siapa sih? Cewe lu ya?" tanya Rachel sambil memegang secangkir kopi.
"Mana ada gue punya cewe Hel, orang lagi maen Candy Crush Saga" kata Arkhan sambil menatap layar hp nya fokus bermain dan sedikit melirik ke arah Rachel.
"Oh maen game gabut toh" kata Rachel.
"Kok lu bikin kopi cuma segelas buat gue mana?" tanya Arkhan melirik ke secangkir gelas dan melihat layar hp nya kembali.
"Lah iyalah kalo gue bikinin yang ada serba salah lah makanya gue males" kata Rachel sambil menyeruput kopi.
"Iyalah salah lu bikinnya kopi item buat gue, gue kan gak bisa minum kopi item gue kan punya lambung" kata Arkhan.
"Bilang dong dari awal" kata Rachel sambil duduk di kursi kayu.
"Lah kan udah gue bilang dari dulu" kata Arkhan.
"Dari kapan hah? Dari dulu sejak nenek moyang lu berlayar di samudra? Orang lu baru bilang sekarang" kata Rachel sambil menahan tawa
"Ah perasaan gue udah bilang dari dulu deh" kata Arkhan.
"Sekarep mu dek hahaha" kata Rachel sedikit tertawa.
"Eh iya deh gue baru bilang sekarang wkwkwk" kata Arkhan tertawa setelah menyadarinya.
"Eh ayo patroli lagi keliling lagi" kata Arkan mengajak Rachel untuk bekerja lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Teen FictionSeorang kakak adik yang tinggal di suatu kota yang padat penduduk dan tinggal bersama ibu dan ayah nya. Mereka berkuliah di tempat yang terfavorit di kota tersebut dan mereka berdua terdaftar dalam nama tersebut. Mereka berdua baru pindah dari tempa...