Leara pikir, kedepannya tak akan ada hal-hal yang berkaitan dengan William, tapi ia salah.
Ia yang merupakan anggota sekbid TIK selalu berurusan dengan William yang merupakan sekretaris 2 setelah itu, entah tentang dokumentasi, pengeditan video, penyiapan proposal, dan tetek bengek lainnya.
Hari ini mereka berdua bertemu di ruang praktik siswa multimedia. Di mana Leara mendapat tugas mengetik naskah drama untuk hari peringatan Sumpah Pemuda, sedangkan William ada keperluan mengeprint entah apa.
"Kau masih akan melanjutkan novelmu 'kan?" tanya William yang sudah pasti ditujukan pada Leara.
Leara yang sudah tidak kaget lagi jika William tahu segala hal tentangnya, hanya mengangguk.
"Kita sedang ujian, meski aku penggemar berat novelmu, aku harap kau bisa membagi waktu."
Leara mengangguk acuh, ini adalah kalimat serupa perintah dari William yang kesekian kalinya ia dapatkan. Ia mulai terbiasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kosong
Short Story"Sajakmu kosong, Ra," celetuk William di suatu hari setelah rapat mingguan OSIS selesai. "Yang mana?" "Kumpulan puisi yang kautulis 2019 kemarin, ada yang membuatmu patah di tahun itu?" tanya William, tangannya tetap bergerak mengikat tali sepatu. "...